foto Tommy Soeharto, arsip Media Publik
MEDIA PUBLIK-JAKARTA. Sempat vakum di dunia politik, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto kembali menunjukkan eksistensinya. Putra bungsu mantan Presiden RI Soeharto itu menggagas pembentukan partai baru, Partai Nasional Republik.
Salah seorang pendiri Nasional Republik atau Nasrep, Mayjen TNI (Purn) Edy Waluyo mengatakan, Tommy secara khusus pernah membahas gagasannya bersama sejumlah orang yang kini jadi pendiri Nasrep. "Ide awal Nasional Republik dari Mas Tommy, akhirnya kita sepakat membuat Nasrep untuk didaftarkan sebagai partai politik baru," kata Edy saat dihubungi wartawan di Jakarta, beberapa waktu tadi.
Guna memperkuat konsolidasi, Nasrep menggelar rapat koordinasi nasional (Rakornas) Dewan Pendiri Partai di Hotel Crowne, Jakarta selama dua hari. "Ini belum dideklarasikan, kita hanya memanggil delegasi-delegasi daerah untuk membuat kesepakatan partai baru, kita buat solid dulu," ujar mantan Ketua DPRD DKI Jakarta 1997-2002 itu.
Seperti diketahui, Tommy Soeharto sebelumnya merupakan kader Partai Golkar. Dia ikut mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Golkar dalam Musyawarah Nasional Golkar ke-VIII awal Oktober 2009 di Riau. Namun, dia gagal memperoleh satu suara pun dari pemilik suara di Munas Golkar.
Munculnya Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto dengan Partai Nasional Republik, tak perlu terlalu dikhawatirkan. "Kalau dia bawa-bawa zaman bapaknya, ya sudah, nggak apa-apa, tapi kalau kembali kepada Orba, ya nggak mungkin kembali dengan sifat-sifat yang represif, masif, itu sulit untuk mereka," ungkap Zulfikar Ghazali, pengamat politik Universitas Indonesia, beberapa waktu lalu.
Dia mengatakan, kembalinya rezim Orde Baru itu tak mungkin terjadi, namun tingkah laku Orba sekarang ini tak pelak bisa dilihat dari tingkah pejabat sekarang. Pasalnya, menurut Zulfikar, gerak-gerik Orba memang sudah menjadi budaya.
Sebelumnya, salah seorang pendiri Partai Nasional Republik atau Nasrep, Mayjen TNI (Purn) Edy Waluyo mengatakan, Tommy secara khusus pernah membahas gagasannya bersama sejumlah orang yang kini jadi pendiri Nasrep.
"Ide awal Nasional Republik dari Mas Tommy, akhirnya kita sepakat membuat Nasrep untuk didaftarkan sebagai partai politik baru," ungkapnya.
Edy Waloyo lebih jauh menjelaskan bahwa "Survei Nasional Indo Barometer yang menempatkan Presiden RI ke-2 Almarhum Soeharto sebagai presiden yang paling disukai ketimbang Susilo Bambang Yudhoyono membuat Partai Nasional Republik bangga, partai yang mengusung cita-cita Soeharto menyejahterakan rakyat ini makin yakin akan diterima masyarakat untuk bersaing di Pemilu 2014. Mujizat ada survei itu, ini membuat Partai Nasrep makin yakin bisa jadi partai yang mampu bersaing di Pemilu 2014," kata salah satu pendiri Nasrep Mayjen (Purn) Edi Waluyo.
Edy menjelaskan, saat hendak didirikan, Nasrep pernah membuat survei publik meski tidak melalui lembaga survei resmi. Survei itu dimaksudkan untuk mengetahui keinginan masyarakat akan sosok pemimpin Indonesia termasuk permasalahan yang harus jadi prioritas diselesaikan.
"Hasilnya mereka masyarakat di pedesaan merindukan kepemimpinan Soeharto. Kita Partai Nasrep berusaha membuat kepemimpinan nantinya model Soeharto," jelas dia.
Edy menambahkan Nasrep yang ikut digagas Tommy Soeharto sudah melengkapi berkas persyaratan pendirian parpol dan persyaratan untuk ikut Pemilu 2014. "Persiapan sudah, persyaratan kepengurusan sudah terpenuhi." ujarnya.(Tim)
NASREP awal kebangkitan ORDE BARU
BalasHapus