Rabu, 25 Mei 2016

WARGA SUNGAS RANGAS HAMBUKU TEWAS DITANGAN PENCURI





BERITA MEDIA PUBLIK - MARTAPURA. Salah seorang warga di Sungai Rangas Hambuku Kecamatan Martapura Barat Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan seketika geger menyusul tewasnya Safuani (57), ditangan seorang pencuri yang menyatroni warung minum miliknya, Rabu (25/5/2016) dinihari.


Warga RT 1 Keliling Benteng Ulu Kecamatan Martapura Barat itu tewas dengan sedikitnya sembilan mata luka di tubuhnya.

Istri korban, Jamiah terlihat shock menyaksikan suaminya sudah tidak bernyawa. Dia tidak menyangka suaminya, mengalami peristiwa yang menewaskannya pagi itu.

"Almarhum bermaksud mau ke Banjarmasin. Tetapi, saat lewat warung menyaksikan pintu terbuka. Beliau singgah, ternyata ada maling di dalam warung tersebut," ungkap Jamiah Istri korban. (GT)

Pemprov dan DPRD Kalsel Tunda Bahas Pulau Larilarian




MEDIA PUBLIK - BANJARMASIN- Sengketa pengelolaan sumber daya alam di Pulau Larilarian terus bergulir. Bahkan Pemprov Kalsel secara serius membahas persoalan tersebut dengan melibatkan semua komisi yang ada di DPRD Kalsel.

Bahkan setelah rapat digelar selama tiga jam, pembahasan persoalan itu mendadak dihentikan. Pasalnya banyak informasi yang masuk dan berkembang terkait sumber daya alam yang ada di pulau tersebut.

"Perjanjian kerjasama nanti ujung-ujungnya hanya membayar Point of Interest (PI), dengan kondisi usaha migas seperti saat ini. Dan hal itu sangat tidak menguntungkan. Ini kan uang rakyat, kita harus berpikir 5 kali kalau ujungnya merugikan," ujar anggota Komisi III DPRD Kalsel, Surinto.

Lebih lanjut dia mengatakan, perjanjian kerjasama tersebut nantinya hanya menyangkut soal MoU. Menurut politisi asal PKS ini, pemprov tidak perlu dengan pihak lain (Sulbar) dalam mengelola.

“Yakni cukup mengambil bagiannya saja. Berhubung situasi migas masih melemah, otomatis penggarapannya lebih baik ditunda. Karena sesuai Permendagri nomor 53, pulau itu jelas-jelas masuk wilayah Kalsel,” tegasnya.

Ditegaskanya, selamanya pengeboran di luar 12 mil, selamanya ini pula Kalsel tidak akan dapat dana bagi hasil. Mengingat Titik bornya diluar 12 mil. "Kita hanya hak PI, 10 persen dari biaya investasi," terang Surinto.

Sebelumnya Dikabarkan surat pemprov yang ditujukan ke pertamina ditolak. Namun Sekertariat Daerah membantah kalau pertamina menolak.

"Bukan menolak, tapi masih perlu disesuaikan harganya dengan harga kondisi terkini. Kan menyesuaikan juga dengan harga minyak dunia," kata Sekda Prov Kalsel, HM Arsyadi. (GT)

LSM AJAK MINTA KEJARI MARTAPURA PROSES TEGAS DUGAAN KORUPSI DI KPU BANJAR



MEDIA PUBLIK - MARTAPURA.  Lembaga Swadaya Masyarakat Aliansi Jaringan Anak Kalimantan yang disingkat AJAK meminta agar proses penyelidikan kasus korupsi di KPU Kabupaten Banjar tetap dijalurnya,dan jika hanya berjalan ditempat mereka mengancam akan melakukan unjuk rasa di Kejati Kalsel.
Proses penyelidikan terhadap kasus dugaan korupsi di KPU Kabupaten Banjar  yang dilakukan Kejaksaan Negeri  Martapura berawal dari kunjungan kerja atau studi banding KPU ke Praya,Kabupaten Lombok Tengah,Nusa Tenggara Barat yang membawa rombongan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dari 16 Kecamatan se- Kabupaten Banjar, Senin (4/4/2016).

Studi Banding ini dinilai sebagian pihak cukup ganjil,sebab pelaksanaan Pilkada Serentak sudah berakhir dan pasangan Bupati dan dan Wakil Bupati terpilih sudah dilantik. Hal tersebut kemudian menjadi pemberitaan sejumlah media didaerah ini,baik cetak maupun elektronik.
Kejaksaan Negeri Martapura terus menelisik dugaan korupsi yang terjadi di KPU Kabupaten Banjar,dan telah memintai keterangan sejumlah saksi,diantaranya Bendahara dan Sekretaris KPU,biro perjalanan ,serta pejabat di PPKAD Kabupaten Banjar. Namun belum ada keterangan resmi dari pihak Kejaksaan Negeri Martapura,tetapi mereka berjanji akan menggelar jumpa pers terkait kasus yang sedang ditangani pada Jumat,27 Mei 2015.

Kasus dugaan korupsi di KPU Kabupaten Banjar tidak hanya kali ini terjadi,tetapi juga terjadi pada pelaksanaan Pemilu Legislatif 2014 yang lalu,yakni kasus pengadaan Alat Tulis dan Kantor (ATK), dan diproses oleh Polres Banjar dan selanjutnya sampai ke Polda Kalsel. Tetapi pada kasus pengadaan ATK tersebut,akhirnya tenggelam dan tidak ada kejelasan tentang kelanjutannya.

Belajar dari kasus dugaan Korupsi pengadaan ATK tersebut sejumlah aktivis dari LSM Aliansi Jaringan Anak Kalimantan (AJAK) mengaku sangat prihatin dengan penanganan kasus korupsi di Bumi Lambung Mangkurat Kalimantan Selatan. Untuk itu Ketua Umum AJAK Aspihani Ideris S.AP,SH,MH mengatakan pihaknya mendesak agar penanganan kasus dugaan korupsi di KPU Kabupaten Banjar supaya berjalan sesuai prosedur hukum dan tidak ada yang ditutup- tutupi, transparan serta tetap dilanjutkan.

"Kalau proses hukum tidak berjalan atau hanya jalan ditempat saja,maka kami akan melakukan unjuk rasa ke Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan," tegasnya,Selasa (24/5/2016).

Selanjutnya AspihanI Ideris mengungkapkan,bahwa LSM di Kalimantan Selatan terus melakukan pengawasan terhadap proses hukum di lembaga penegak hukum didaerah ini dan diharapkan supremasi hukum tetap berjalan. Menurutnya jangan sampai dalam penegakan hukum ada tebang pilih atau pilih bulu,sehingga tajam kebawah tetai tumpul keatas. (ABAU)

Senin, 23 Mei 2016

PELAJAR SMP DICABULI 3 LAKI-LAKI

MEDIA PUBLIK - SUKAMARA. Setelah dicekoki minuman keras, pelajar SMPN 3 Sukamara, SJ (14) dicabuli tiga orang laki-laki, dua di antaranya masih duduk di bangku sekolah SLTA, di sebuah rumah kontrakan di Jalan Pangeran Sukarma, Rt. 014 Kelurahan Padang, Kecamatan Sukamara, Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah.

Kasus pencabulan tersebut terjadi 15 Mei 2016, sekitar pukul 01.00 WIB di rumah kontrakan milik Jodi.

“Awalnya diajak minum-minum keras oleh Ralif (24), DT (16) dan IW (16) sehingga korban merasa pusing, kemudian saat itu DT membawa handpone korban ke dalam kamar, sehingga korban ikut dengan maksud untuk tidur,” kata Kapolres Sukamara, AKBP Rade Mangaraja Sinambela, Senin (23/5/2016).

Setelah itu disusul IW masuk kamar. Korban diajak DT dan IW melakukan persetubuhan. Ralif mengintip perbuatan rekannya dari lubang dinding kamar barakan tersebut. Setelah melihat perbuatan rekannya, Ralif  masuk kamar tersebut sambil membuka bajunya, sehingga DT dan IW keluar kamar dan disusul korban. Namun saat ingin keluar korban dicegat oleh Ralif dan didorong hingga korban terbaring dan Ralif menutup pintu.

Selain itupula pelaku langsung mendekati korban dan mengajak korban berhubungan badan, tetapi ajakan tersebut ditolak oleh korban dan korban lansung lari keluar kamar.

Rade menambahkan saat ini kasus pencabulan yang menimpa pelajar SMP tersebut masih ditangani oleh pihak Polres Sukamara, sedangkan untuk ketiga pelaku telah berhasil diamankan beserta beberapa barang bukti. Pelaku yang dibawah umur tetap akan kami proses sesuai dengan peraturan per UU yang berlaku. Pelaku dikenakan Pasal 81 ayat (2) atau Pasal 82 Ayat (1) UU RI No. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Jo Pasal 53 KUHPidana (GT)

Jumat, 13 Mei 2016

AYAH CABULI PUTRINYA SENDIRI

MEDIA PUBLIK - PONTIANAK. inisial anak perempuan berusia 14 tahun tersebut. Bocah yang hanya mengenyam pendidikan Sekolah Dasar ini diduga mengalami pencabulan ayah kandungnya di sebuah rumah kontrakan di Dusun Parit Mayor, Desa Kapur, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.

Bocah putus sekolah itu tak berdaya. Ia diancam terus-menerus dengan sebuah gerjaji jika niat sang ayah tak dituruti.

"Telah diamankan seorang laki-laki yang diduga pelaku pencabulan terhadap anak di bawah umur pada Selasa 10 Mei 2016 sekitar pukul 21.00 WIB," ucap Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Pontianak Kompol Andi Yul Lapawesean di kantornya, Jumat (13/5/2016).

Sang ayah memaksa korban melakukan hubungan intim layaknya suami istri dengan ancaman. "Sebanyak satu kali terhadap anak kandungnya berinisial CF. Umur 14 tahun. Atas kejadian tersebut dilaporkan ke Mapolresta Pontianak," ujar Andi.

Menurut Andi, polisi mendapat laporan dari N, bibi korban. N melaporkan adanya pencabulan terhadap anak kandung yang masih di bawah umur. Berbekal laporan itulah, polisi kemudian memburu pria berinisial Kem.

Ternyata, pria berusia 35 tahun yang sehari-hari bekerja sebagai sopir tersebut berada di rumah abang iparnya di dusun yang sama. "Kemudian pelaku diamankan. Dan dibawa ke Mapolresta Pontianak guna pengusutan lebih lanjut," kata Andi.

Kronologis Pencabulan

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, menurut Andi, Kem mengaku telah mencabuli anak kandungnya. "Pada saat itu pelaku dan korban sedang membersihkan lantai rumah kontrakan di dapur," tutur Andi.

Selanjutnya, Kem memegang tangan kanan korban. "Namun korban tidak mau, kemudian pelaku mengancam dengan gergaji yang pada saat itu ada di samping pelaku dan menampar korban sebanyak dua kali di bagian pipi kiri dan kanan," kata Andi menambahkan.

Nafsu syahwat Kem kian menggelegak. Ia kemudian mencium bibir sang anak sebanyak dua kali. Tak hanya itu, menurut Andi, Kem berbuat lebih jauh dengan meraba tubuh dan membuka celana dalam korban. Kem bahkan memaksa anak kandungnya berhubungan intim layaknya pasangan suami istri.

Andi mengungkapkan pula, korban telah menjalani visum untuk kepentingan pengusutan kasus pencabulan terhadap anak tersebut. (GT)

Selasa, 10 Mei 2016

PERWAKILAN LSM KALIMANTAN LAKSANAKAN PERTEMUAN DENGAN ESDM DAN PLN PUSAT

BERITA MEDIA PUBLIK - JAKARTA. Perwakilan LSM-LSM Kalimantan, Persatuan LSM Kalimantan, Lembaga Kerukunan Masyarakat Kalimantan (LEKEM KALIMANTAN), Koalisi Lintas LSM Kalsel dan LSM Lembaga Pemerhati Masyarakat (LEMPEMA) yang kesemuanya dibawah koordinator Aliansi Jaringan Anak Kalimantan (AJAK) menepati janjinya diketika melakukan AKSI DEMO besar-besaran di halaman kantor PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah di Banjarbaru (Rabu 13 April 2016) akhirnya mendatangi Kementerian ESDM di Jakarta dan meminta adanya langkah nyata dari pemerintah dalam mengatasi kekurangan listrik yang menyebabkan sering terjadinya Pemadaman di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (Senin, 9 Mei 2016).

Sejak kemaren Lembaga Swadaya Masyarakat yang dimotori oleh Aliansi Jaringan Anak Kalimantan (AJAK) melakukan pertemuan dengan pihak Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan PLN Pusat di Jakarta. Kedatangan mereka ini diterima langsung oleh Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Direktorat Jenderal Ketenaga Listrikan Agus Bakgianto bersama jajaran manager.

Dalam pertemuan tersebut dibicarakan tentang upaya meningkatkan pasokan energi listrik di Kalimantan Selatan dan Tengah untuk mengatasi seringnya terjadi pemadaman bergilir akibat kekurangan daya listrik untuk jutaan pelanggan di dua Provinsi tersebut.

"Ini merupakan usaha dan perjuangan serta kewajiban kita sebagai aktivis untuk mendesak Pemerintah dan PLN memberikan pelayanan yang lebih baik bagi rakyat di Kalimatan Selatan dan Kalimantan Tengah, khususnya masalah ketersediaan energi listrik," kata Ketua Umum Aliansi Jaringan Anak Kalimantan "AJAK", Aspihani Ideris, Selasa (10/5/2016) kepada wartawan Media Publik.

“Jika para wakil borneo tidak peduli masalah kelistrikan di Kalsel, maka kitalah sebagai aktivis berkewajiban memperjuangkannya dan seharusnya yang paling berkewajiban memperjuangkan Melawan KADAP ini pihak Legeslatif Pusat seperti anggota DPD RI dan DPR RI wakil dari Kalsel, namun mereka terkesan malu-malu berjuang untuk warga BANUA ini", ujar aktivis yang gentol mendemo ini.

Menurutnya Pihak dari Kementerian ESDM bersedia memperbaiki ketersediaan energi listrik di Kalimantan Selatan dan Tengah diantaranya dengan segera segera mengoperasikan Pembangkit listrik yang telah dibangun di Pulang Pisau dan Bangkanai (Muara Tewe) serta perbaikan PLTU Asam Asam.

"Kami meminta pembangkit listrik yang masih dalam proses pembangunan di Pulang Pisau dan Bangkanai (Muara Tewe) Kalteng harus selesai pada September 2016 ini dan sesegeranya serah terima ke pihak PLN agar kelistrikan kita jangan sering Mati lagi." ujar Alumnus Magister Hukum UNISMA ini.

Perbaikan pasokan dan ketersedian energi listrik tersebut jelas Aspihani Ideris diharapkan tidak lagi menimbulkan pemadaman bergilir di wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, dan terlebih lagi dalam menghadapi Bulan Suci Ramadhan (bulan Puasa), karena di bulan Ramadhan tersebut ummat Muslim sedang melakukan ibadah puasa serta ibadah-ibadah keagamaan lainnya, terutama dimalam harinya, ujarnya.
Senada dengan Fahmi Anshari Direktur PERSATUAN LSM KALIMANTAN, mengatakan bahwa pihak PLN perlunya pembenahan kelistrikan di Kalsel agar tidak terjadi lagi byarpet (pemadaman), ujarnya.

Menurut Fahmi Anshari bahwa kami sudah mengirimkan surat ke Presiden RI yang isinya berkaitan agar kelistrikan di Kalsel-Teng benar-benar bisa berjalan dengan maksimal, pungkasnya.

Ditegaskannya bahwa jika pihak kementerian ESDM dan PLN tidak menepati janjinya untuk datang ke Banjarmasin guna membuat suatu pernyataan tertulis sebagai bentuk pertanggung jawaban ke publik, maka kami akan melakukan penekanan kembali, karena ini merupakan janji moral instansi publik pihak Kementerian ESDM dan PLN mau datang ke Banjarmasin dan membuat satu pernyataan kepada publik untuk tidak lagi byarpet, tutupnya.

Direktur Lembaga Kerukunan Masyarakat Kalimantan (LEKEM KALIMANTAN) Ahmad Yani juga menegaskan dalam pertemuan antara pihak LSM Kalsel dan Kementerian ESDM dan PLN Pusat, bahwa pihaknya telah meminta secara tertulis agar Kelistrikan di Kalsel-Teng kepada pihak PLN Pusat dan Kementerian ESDM tidak melakukan sering pamadaman lagi, terkecuali yang bersifat emergency.

Jikalau ternyata pernyataan tertulis itu tidak bisa dilaksanakan, maka kami meminta pihak PLN menyampaikannya secara langsung ke masyarakat Banua lewat media publik sebagai bentuk tanggung jawab moral perjuangan kawan-kawan aktivis Kalimantan terhadap masyarakat banua, kata Ahmad Yani dengan nada keras ketika dihubungi via telpon oleh awak media ini.

Senada dengan Fahmi Anshari ditegaskannya bahwa kami sudah mendapatkan jawaban secara tegas dan positif oleh pihak Kementerian ESDM dan PLN bahwa mereka akan datang di akhir Mei 2016 mendatang. "Mereka datang dalam bentuk kegiatan seminar yang juga mudah-mudahan dihadiri stakeholder di Kalsel maupun dari Kalteng, karena disana mereka akan memberikan semua jawaban tentang kelistrikan di banua," ujar Direktur LEKEM Kalimantan ini.

Direktur Eksekutif Koalisi Lintas LSM Kalsel Fauzi Noor juga menambahkan dan membeberkan hasil dalam pertemuan pihaknya di Kementerian ESDM kemaren (9/5) bahwa kami berharap pihak Kementerian ESDM dan PLN membuat pernyataan secara tertulis agar kelistrikan di Kalsel-Teng benar-benar ada jaminan dalam waktu secepatnya tidak byarpet lagi, apa bila pernyataan secara tertulis tidak bisa di lakukan secara langsung, maka kami meminta pihak PLN mengadakan seminar tentang Kelistrikan dengan menghadirkan Nara Sumber DIRUT PLN (Persero) dan Menteri ESDM RI serta mengundang semua tekholder Eksekutif, Legeslatif, Yudikatif dan lain-lainnya di Kalsel, yang mana pelaksanaan kegiatan tersebut dilaksanakan dalam waktu paling tidak di minggu keempat dibulan Mei 2016 atau diminggu pertama dibulan Juni 2016 ini, dan ini diresfon positif oleh pihak ESDM dan PLN, ujarnya.

Menurut Fauzi kegiatan ini supaya bentuk perjuangan kawan-kawan aktivis LSM di Kalsel terlihat nyata, karena disaat Seminar itu dilaksanakan maka masyarakat bisa mempertanyatakan semua permasalahan kelistrikan dan juga untuk memperjelas tentang kelistrikan di Kalsel. Tegasnya.

Menurut Fauzi lanjutnya, hasil dari pertemuan antara para perwakilan LSM di banua yang hadir disaat itu dengan pihak kementerian ESDM dan PLN, Insya Allah di bulan puasa listrik tidak padam lagi, terkecuali yang bersifat emergence, dan bisa dipastikan di September 2016 listrik akan berjalan normal seperti yang ditunggu-tunggu masyarakat banua, bebernya.

Direktur Bisnis Regional Kalimantan PT PLN (Persero) Djoko Rahardjo Abumanan mengungkapkan didepan kawan-kawan perwakilan LSM-LSM Kalimantan, sering terjadinya pemadaman aliran listrik secara bergilir di wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah disebabkan karena kerusakan beberapa pembangkit listrik, dan perbaikannya akan selesai dalam waktu dekat ini, ujarnya.

“Lebih lanjut Djoko Rahardjo Abumanan menututurkan bahwa saya berjanji Insya Allah di bulan Ramadhan ini tidak ada lagi pemadaman aliran listrik diwilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah”, ucapnya dihadapan para perwakilan LSM Kalimantan yang menemuinya di kantor Pusat PT PLN (persero) jalan Trunojoyo Jakarta Selatan Jum`at (29/4).

Disinggung mengenai Konpensasi terhadap masyarakat yang mengalami pemadaman aliran listrik di wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, Direktur Bisnis Regional Kalimantan PT PLN (Persero) Djoko Rahardjo Abumanan menegaskan Kompensasi tersebut harus dibayarkan sebesar 20 persen selama dua bulan, untuk pelanggan pasca bayar bisa mendapatkan potongan sebesar 20 persen , dari biaya beban untuk bulan berikutnya, bebernya.   

Menurut Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Direktorat Jenderal Ketenaga Listrikan Agus Bakgianto dihadapan jajaran manager dalam pertemuan bersama perwakilan LSM Kalsel di kantornya Jalan HR Rasuna Said blok X2 kav 7-8 kuningan mengatakan Insya Allah ada tambahan daya untuk cadangan sampai 2019 sebanyak 792 Mega Watt. Ujarnya.

Dan dengan penambahan daya tersebut dari sekitar 13÷ persen menurut Agus, masyarakat yang belum mendapatkan sambungan listrik Insya Allah di targetkan pada September 2016 sudah bisa terpenuhi. ucapnya.

Mengenai permintaan kawan-kawan LSM dari Kalimantan yang meminta jaminan terkait tidak ada lagi pemadaman listrik sejak bulan Juni 2016 ini di Kalsel dan Kalteng itu merupakan bentuk pernyataan secara lisan yang dikeluarkan oleh Direktur Bisnis Regional Kalimantan PT PLN (Persero) Djoko Abumanan, seharusnya yang bersangkutan hadir dalam pertemuan ini agar bisa mempertanggung jawabkan pernyataannya, akan tetapi faktanya beliau sedang keluar luar negeri (LAUS), jadi saran saya menurut Agus anda-anda sekalian para perwakilan LSM Kalimantan datang kembali dan menemui langsung yang bersangkutan untuk itu, akan tetapi kalian bisa saja minta pernyataan secara tertulis dengan General Manager PLN Wil. Kalsel-Teng bapak Purnomo, karena yang bersangkutan merupakan bawahan langsung bapak Djoko Rahardjo Abumanan selaku Direktur Bisnis Regional Kalimantan PT PLN (Persero), pungkasnya.

Genaral Manager PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, Purnomo menyampaikan by phone 081199332... siang tadi, bahwa pihaknya akan kerja keras untuk memperbaiki sistem kelistrikan di Kalsel dan Kalteng, janjinya.

Menurut Purnomo, bahwa kerja keras untuk kelistrikan ini merupakan tugas dan kewajibannya sebagai GM di Kalsel & Kalteng, karena juga melihat aspirasi dan antosiasme dari masyarakat termasuk rekan-rekan aktivis LSM dibawah komando Aliansi Jaringan Anak Kalimantan (AJAK) yang memberikan motivasi kami untuk perbaikan kelistrikan di Kalsel dan Kalteng.

"Mereka para aktivis yang benar-benar peduli dengan kelistrikan di Kalsel dan Kalteng, dan Insya Allah kami dalam waktu dekat akan membuat seminar besar tentang kelistrikan Kalsel & Kalteng kedepan dengan narasumber ESDM, PLN Pusat, BKPM, akademisi/ Pakar, investor dan juga tentunya Pemerintah Daerah dengan keynote speech sesuai permintaan kawan-kawan LSM". Ujarnya

Kami mengharapkan pinta Purnomo nantinya agar Gubernur mengundang seluruh stakeholder dan juga kedatangan kawan-kawan LSM harapan kami, karena nanti disitu juga para pihak bisa bicara langsung atau bertanya langsung ke seluruh narasumber. pungkasnya.

Lebih lanjut Purnomo menututurkan, terkait pernyataan Direktur Bisnis Regional Kalimantan PT PLN (Persero) Djoko Rahardjo Abumanan yang mengatakan bulan Juni atau bulan Ramdhan (Puasa) tidak ada pemadaman lagi di Kalsel terkecuali yang bersifat emergency sebetulnya itu juga merupakan dari laporan saya sendiri ke Derektur, mengenai permintaan pihak LSM Aliansi Jaringan Anak Kalimantan (AJAK) untuk hal tersebut di publikasikan kemasyarakat banua, hal tersebut sudah kami publikasikan kebeberapa media publik. Jika LSM Aliansi Jaringan Anak Kalimantan (AJAK) meminta pernyataan secara tertulis terhadap Direktur terkait pernyataan tersebut saya rasa tidak tepat ataupun tidak relevan, karena itu sifatnya operasional urusan saya sendiri sebagai General Manager dan Direktur hanya sifatnya kebijakan, Ujar Purnomo. (TIM)

KOTABARUI DI TERJANG BANJIR BANDANG

Banjir Bandang menerjang sejumlah wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel). Pada Selasa 10 Mei 2016 sekitar pukul 03.00 WIT di Dusun Batugah, Desa Sengayam, Kecamatan Pamukan Barat, Kabupaten Kotabaru, bencana banjir bandang ini mengakibatkan korban jiwa.

"Tiga orang meninggal dunia dan satu orang belum ditemukan. 151 unit rumah rusak ringan, 14 unit rumah rusak berat dan 251 kepala keluarga (907 jiwa) terdampak banjir," ucap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis yang diterima di Kota Pontianak, Kamis malam, 12 Mei 2016.

Selain itu, Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan satu jembatan tidak dapat dilalui karena terjadi rekahan. "Kronologi kejadian ini akibat hujan deras selama dua hari berturut-turut.

Tim Reaksi Cepat BPBD Kotabaru, bersama Kodim 1004 KTB, Polres Kotabaru dan Basarnas melakukan pencarian korban hilang," Sutopo menambahkan.

Saat ini, ujar Sutopo, BPBD setempat melakukan kaji cepat dan pemberian bantuan logistik berupa mi instan, minuman kemasan, dan makanan.

"Kepala BNPB, Willem Rampangilei, telah memerintahkan Tim Reaksi Cepat BNPB untuk memberikan pendampingan BPBD. Penanganan darurat dilakukan untuk pencarian korban hilang dan pemberian kebutuhan dasar bagi pengungsi," Sutopo menjelaskan kepada wartawan.

Karena itu, Sutopo mengimbau masyarakat selalu waspada dengan cuaca ekstrem selama musim peralihan yang sering terjadi hujan berintensitas tinggi. "BPBD Kotabaru masih melakukan pendataan.". (GT)

Kamis, 05 Mei 2016

AKTIVIS "Melawan KADAP" Meninggal di Usia 17 Tahun

BERITA MEDIA PUBLIK - BANJARMASIN. Duka yang mendalam bagi para Pejuang Melawan KADAP di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Salah seorang akttivisnya yang bernama Sayyid Muhammad Alvin Heriyawan Al Ideris putra dari Aspihani Ideris SAP SH MH aktivis senior Kalimantan meninggal dunia di usia ke 17 Tahun pada hari Rabu 4 Mei 2016, sekitar pukul 21.00 Wita di Kelurahan Sungai Lulut Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan.

Muhammad Alvin Heriyawan Al Ideris kelahiran pada hari Rabu 2 September 1998 di Sungai Lulut yang merupakan anak pertama dari Aspihani Ideris. Almarhum baru mau mengikuti ujian SLTA-Nya di tahun 2016 ini. Ayahnya merupakan seorang aktivis dan juga pengacara di Kalimantan Selatan, setiap ayahnya melakukan aksi demo maupun aksi sosial lainnya, almarhum selalu ikut didalamnya dan bahkan merupakan aktor terdepan untuk keberhasilan sebuah aksi.

Aksi kemasyarakatan yang terakhir di ikuti almarhum yaitu di saat melakukan aksi besar-besaran di halaman kantor PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah di Banjarbaru pada hari Rabu 13 April 2016 yang lewat dengan tuntutan PLN harus memperbaiki kelistrikan di Kalsel dan Kalteng, seperti jangan sering mati kelistrikan di Kalsel dan Kalteng terkecuali bersifat emergency.

Muhammad Alvin Heriyawan Al Ideris meninggal dunia  diketahui karena sakit sejak sepekan yang lalu, bahkan disaat melakukan penyampaian aspirasi di halaman kantor PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah di Banjarbaru pada hari Rabu 13 April 2016 tersebut almarhum sudah terlihat sakit.

Diketahui Sayyid Muhammad Alvin Heriyawan Al Ideris ini juga ternyata salah satu cicit zuriat Rasulullah, walaupun dari datuk, kakek sampai orang tua kandungnya menyembunyikan. Karena diketahui dari keturunan datuk almarhum tersebut masih keturunan Arab-India dengan marga Assegaf. Muhammad Alvin Heriyawan Al Ideris bin Aspihani Al Ideris bin Muhammad Ideris bin Haji Abdurrasyid (Tuan Guru Abdurrasyid) bin Kumau bin Habib Tukus bin Abdullah bin Alwi bin Ali bin Abdurrahman Alwalid bin Ahmad bin Abdul Qadir bin Ali bin Umar bin Assegaf bin Muhammad sampai ke nasab Ali bin Abdurrahman Assegaf bin Muhammad Mauladdawilah bin Ali bin Alwi bin Muhammad Al-Faqih Al-Muqaddam hingga sampai ke nasab Ja’far Ash-Shadiq bin Muhammad Al-Baqir bin Al-Awsat (Imam Ali Zainal ‘Abidin) bin Sayyidina Husein bin Ali bin Abi Thalib dan Sayyidah Fatimah Az-Zahra.

"Disaat usainya aksi penyampaian aspirasi tersebut almarhum memang terlihat sakit, dan disaat saya ajak makan saja almarhum menolaknya, dan berkata maaf om saya tidak selera makan", ujar Bahauddin (Bendahara Aksi Melawan KADAP).

Senada dengan Fauzi Noor Wakil Ketua Koordinator Aksi Melawan KADAP menyampaikan, bahwa sejak sebelum aksi penyampaian aspirasi di halaman kantor PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah di Banjarbaru pada hari Rabu 13 April 2016 lalu, disaat almarhum mempersiapkan spanduk-spanduk penyampaian aspirasi tersebut disaat makan malam tiba almarhum diajak makan malah menolaknya, alasannya belum lapar om, masih kenyang!!!...

Almarhum merupakan sosok aktivis yang cukup berani dan tidak mengenal lelah dalam melakukan aksi sosial, teringat saya disaat kami melakukan aksi sosial bencana sunami di aceh, kami meminta sumbangan kepada para dermawan dijalan-jalan raya, almarhuum disaat itu sangat bersemangat melakukan kegiatan aksi tersebut dan juga di saat para aktivis Kalimantan melakukan aksi demontrasi dibawah jembatan, almarhum juga sangat bersamangat melakukan tuugasnya, baik pembikinan spnaduk, bendera dan bahkan almarhum juga ikut didalamnya bersama kawan-kawan lainnya mengantarkan makan dan minum kawan-kawan disaat aksi dibawah jembatan tersebut. kenang Fauzi Noor.

"Disaat aksi penyampaian aspirasi Melawan KADAP, pemuda ini juga termasuk salah seorang aktivis yang getol memperjuangkan Banua  Kalsel dan Kalteng terbebas dari seringnya pemadaman, seperti mengikuti demo massa pada 13 April 2016  di depan Kantor  PLN Wilayah Kalselteng di Banjarbaru".

Kita do`akan bersama Mudah-mudahan Aktivis Muda ini mendapatkan yang mulia disisi Allah Subhanahu Wata`ala dan juga kuburnya dilapangkan, diampuni segala dosa-dosanya serta dimasukan kedalam Syurganya Allah SWT. Amin..., ujar Fauzi Noor seraya menutup pembicaraannya. (TIM)


Kabar Duka : Aktifis Muda Kalsel Meninggal Diusia 17 Tahun



Foto disaat almarhum ikut aksi demo 
di depan Kanwil PT. PLN Kalselteng 

Innalillahi Wa Inna Ilahi Raji'un... Duka yang mendalam bagi para Pejuang Melawan KADAP di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Salah seorang aktivisnya yang bernama Muhammad Alvin Heriyawan Al Ideris putra dari Aspihani Ideris SAP SH MH aktivis senior Kalimantan dan juga seorang dosen fakultas Hukum di UNISKA Banjarmasin meninggal dunia di usia ke 17 Tahun pada hari ini Rabu 4 Mei 2016, sekitar pukul 21.00 Wita di Kelurahan Sungai Lulut Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan.

Muhammad Alvin HeriyawanAl Ideris kelahiran pada hari Rabu 2 September 1998 di Sungai Lulut anak pertama dari Aspihani Ideris bin Tuan Guru Muhammad Ideris bin Abdurrasyid bin Kumau Assegaf bin Abdullah Assegaf. Almarhum baru mau mengikuti ujian SLTA-Nya di tahun 2016 ini. 

Ayahnya merupakan seorang aktivis LSM, Dosen dan juga pengacara di Kalimantan Selatan, setiap ayahnya melakukan aksi demo maupun aksi sosial lainnya,almarhum selalu ikut didalamnya dan bahkan merupakan aktor terdepan untuk keberhasilan sebuah aksi. 

Aksi kemasyarakatan yang terakhir di ikuti almarhum yaitu di saat melakukan aksi besar-besaran di halaman kantor PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah di Banjarbaru pada hari Rabu 13 April 2016 yang lewat dengan tuntutan PLN memperbaiki kelistrikan di Kalsel dan Kalteng, seperti jangan sering mati lagi listrik di Kalsel dan Kalteng terkecuali bersifat emergency.

Muhammad Alvin Heriyawan Al Ideris meninggal dunia diketahui karena sakit sejak sepekan yang lalu, bahkan disaat melakukan penyampaian aspirasi di halaman kantor PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah di Banjarbaru pada hari Rabu 13 April 2016 tersebut almarhum sudah terlihat sakit.

"Disaat usainya aksi penyampaian aspirasi tersebut almarhum memang terlihat sakit, dan saya ajak makan saja almarhum menolaknya,dan berkata maaf om saya tidak selera makan", ujar Bahauddin (Bendahara Aksi Melawan KADAP), Rabu (4/5/2016).

Senada juga, salah satu Koordinator Aksi Melawan KADAP Badrul Ain Sanusi Al Afif SH.I, MS MH menyampaikan, Almarhum merupakan salah salah satu aktifis du Kalsel yang aktif berjuang untuk masyarakat banyak. "Semoga anakda Alvin mendapatkan ridho dari Allah dan Insya Allah Khusnul Khatimah. Selamat jalan anakda, kami selalu akan mengenang jasa-jasamu wahai anakda Alvin," ucap Badrun singkat disela-sela pelayatannya dirumah duka, Rabu (4/5/2016).

Fauzi Noor juga mengatakan, almarhum Muhammad Alvin Heriyawan Al Ideris merupakan seorang aktifis LSM yang cukup gigih berjuang untuk masyarakat banyak dan tak pernah mengeluh dalam perjuangan serta terkesan aktifis yang sangat berani, katanya disela-sela melayat dirumah duka Sungai Lulut, Rabu malam (4/5/2018) kepada wartawan.

Menurut Fauzi, sebelum aksi penyampaian aspirasi di halaman kantor PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah di Banjarbaru pada hari Rabu 13 April 2016 lalu disaat almarhum mempersiapkan spanduk-spanduk penyampaian aspirasi tersebut disaat makan malam tiba almarhum diajak makan malah menolaknya, "Vin... yu kita makanan, ia malaha menjawab dengan santunnya, belum lapar om, masih kenyang!!!," ucap Fauzi Noor seraya menirukan ucapan Almarhum saat itu.

Almarhum merupakan sosok aktifis yang cukup berani dan tidak mengenal lelah dan melakukan aksi sosial, teringat saya disaat kami melakukan aksi sosial bencana sunami di aceh, kami meminta sumbangan para dermawan dijalan-jalan raya, almarhuum disaat itu sangat bersemangat melakukan kegiatan aksi tersebut dan juga di saat para aktivis Kalimantan melakukan aksi demontrasi dibawah jembatan, almarhum juga sangat bersamangat melakukan tuugasnya,baik pembikinan spnaduk,bendera dan bahkan almarhum yang ikut didalamnya bersama kawan-kawan lainnya mengantarkan makan dan minum kawan-kawan disaat aksi dibawah jembatan tersebut, kenang Fauzi Noor.

"Disaat aksi penyampaian aspirasi Melawan KADAP, pemuda ini juga termasuk salah seorang aktifis yang gentol memperjuangkan agar Banua Kalsel dan Kalteng terbebas dari seringnya pemadaman, seperti mengikuti demo massa pada 13 April 2016  di depan Kantor  PLN Wilayah Kalselteng di Banjarbaru". ujar Fauzi.

Kita tau bahwa akmarhum ini merupakan zuriat Rasulullah keturunan dari Al Imam Husein Radiyallahu Anhu, mari kita do`akan bersama Mudah-mudahan Aktivis Muda ini mendapatkan yang mulia disisi Allah Subhanahu Wata`ala dan juga kuburnya dilapangkan, diampuni segala dosa-dosanya serta dimasukan kedalam Syurganya Allah SWT. Amin..., ujar Fauzi Noor seraya menutup pembicaraannya.

Almarhum disemayamkan dirumah duka, jalan Veteran / Martapura Lama Km. 8 Kelurahan Sungai Lulut Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan dan di makamkan di samping kanan belakang Masjid Khairullah Sungai Lulut sekitar pukul 13:15 Wita.