Minggu, 20 Februari 2011

H MUHIDDIN TERPILIH SEBAGAI KETUA DPW PAN KALSEL PERIODE 2010-2015



MEDIA PUBLIK - BANJARMASIN. Kurang lebih setahun Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Provinsi Kalimantan Selatan tidak memiliki ketua divinitif, akhirnya digelarnya Musyawarah Wilayah Partai Amanat Nasional (PAN) Provinsi Kalimantan Selatan yang ketiga kalinya pada hari Sabtu dan Minggu, 19-20 Februari 2011 di Hotel Rattan Inn Banjarmasin. Dalam kegiatan Musyawarah Wilayah Partai Amanat Nasional (PAN) Provinsi Kalimantan Selatan yang ketiga H Muhiddin terpilih sebagai Ketua DPW PAN Kalsel masa bakti 2010-2015 mengalahkan kader PAN sendiri Surya Iman Wahyudi SH MH.


Sebelumnya H Muhiddin di ketahui menjabat sebagai ketua DPW Partai Bintang Reformasi (PBR) Kalimantan Selatan, dan entah bagaimana di ketika tiba Musyawah Wilayah (MUSWIL) Partai Amanat Nasional digelar H Muhiddin tampil ikut berkomvetesi sebagai balon Calon Ketua DPW PAN Kalsel. Bahkan sebelumnya di ketahui ada beberapa calon yang ikut berkompetisi untuk merebut kursi PAN 1 di Kalsel ini, di antaranya Drs H Jumadri Masrun, Rifka Jaya, S.Sos M.Sc, H Abdul Wahid, Surya Iman Wahyudi SH, MH dan H Muhiddin. Tetapi entah kenapa diketika penyampaian Visi Misi Calon Jumadri Masrun dan Abdul Wahid mendadak mengundurkan diri dari bursa pencalonan, dan Rifka Jaya tidak nongol-nongol lagi sampai usai kegiatan Muswil. Dan al hasil yang bertarung hanya dua kandidat, yaitu Surya Iman Wahyudi (Kader PAN) dan H Muhiddin (Kader PBR). Dalam pemilihan tersebut akhirnya dimenangkan oleh H Muhiddin meraih sekitar 80% suara pemilih peserta Muswil dan Surya Iman Wahyudi mendapatkan sekitar 20% suara.


Dalam pidatonya H Muhiddin setelah usai pencoblosan dan diketahui H Muhiddin sebagai pemenangnya beliau menyampaikan dihadapan peserta Muswil akan menjadikan PAN di Kalsel yang terdepan di pemilu 2015 nantinya serta mentargetkan 1 besar alias nomor 1 dari dari sejumlah partai yang ada di Kalimantan Selatan. Selain itupula H Muhiddin menyumbangkan 2 (dua) buah unit Bus besar buat Ambulane Partai Amanat Nasional (PAN) serta berjanji menyumbangkan 15.000 (lima belas ribu) unit mesin genset per kabupaten/ kota, serta akan menyiapkan kantor yang permanen buat DPW PAN Kalsel.

Dalam kesempatan itu dua orang tokoh Partai Amanat Nasional (PAN) Kalimantan Selatan Badrul Ain Sanusi Al Afif dan Aspihani Ideris disela-sela Muswil PAN mengucapkan Selamat atas terpilihnya bapak H Muhiddin sebagai ketua DPW PAN Kalsel masa bakti 2010-2015, semoga beliau bisa amanah menjalankan tugasnya sebagai ketua DPW PAN Kalsel yang baru serta bisa menepati janji-janjinya, Amin.... (TIM)

Senin, 14 Februari 2011

Target Jalan Tambang Batubara Kabupaten Banjar Selesai 2012

MEDIA PUBLIK – BANJAR. Sebagaimana amanah dari Peraturan Daerah (Perda) Kalimantan Selatan Nomor 3 Tahun 2008 bahwa setiap pengusaha penambang batubara untuk pengangkutannya harus memilki jalan pribadi atau jalan khusus.

Direktur PT Talenta Bumi Dian Hariandi, di Martapura, Senin (14/02/2011), mengatakan, “Pembangunan jalan khusus untuk angkutan tambang di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, sepanjang 45 kilometer, ditargetkan selesai dalam waktu 1,5 tahun, atau pada 2012. Pembangunannya sempat tertunda karena perubahan desain yang melintasi perkebunan, namun di tolak perusahaan karena dinilai mengganggu tata air”. Katanya.

"Setelah perubahan desain selesai dikerjakan, tahap selanjutnya akan dilakukan proses tender dan setelah itu diperkirakan bulan Mei 2011 sudah terlihat kemajuan pekerjaan fisik hingga ditarget selesai 2012," ujarnya.

Perkembangan pembangunan sudah di ekspos PT Talenta Bumi dihadapan jajaran Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Banjar dan Asosisasi Pengusaha Tambang (APT) Banjar di Martapura baru-baru tadi.

Terungkap dalam ekspos itu volume jalan yang dibangun panjangnya mencapai 45 kilometer mulai kilometer 71 Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Banjar menuju Kecamatan Bakumpai Kabupaten Barito Kuala.

Dijelaskan, dari panjang jalan 45 kilometer, sepanjang 35 kilometer dibangun diatas lahan rawa sehingga pekerjaannya memakan waktu selama 1,5 tahun ditambah pembangunan jembatan dan box culvert.

Dana pembangunan jalan khusus itu mencapai Lima Ratus Milliar dan saat ini masih dalam tahap persiapan tender 3 perusahaan nominasi kontraktor utama yakni PT Adhi Karya, PT Hutama Karya dan PT Wijaya Karya.

Kepala Distamben Banjar Supian AH mengatakan, “Apabila pembangunan jalan selesai maka memudahkan perusahaan pertambangan di Kabupaten banjar mengangkut hasil tambangnya secara maksimal”. katanya.

"Kontraktor diberi waktu 1,5 tahun untuk menyelesaikan pembangunan jalan dan ditargetkan pada 2012 sudah bisa digunakan sehingga pengangkutan hasil tambang berupa batubara semakin lancar," ujarnya.

Direktur Eksekutif LSM LEKEM KALIMANTAN Aspihani Ideris angkat bicara ketika di minta tanggapannya oleh wartawan Media Publik via telpon, “Saya rasa pembangunan jalan khusus itu harus diselesaikan pembangunannya sesuai target, karena pengusaha tambang kesulitan mengangkut hasil tambang tanpa adanya jalan tersebut” katanya.

"Jika pihak PT Talenta Bumi ingin benar-benar menyelesaikan pembangunan jalan khusus untuk angkutan tambang sepanjang 45 kilometer itu sesuai dengan yang ditargetkan yakni selesai dalam kurun waktu 1,5 tahun atau pada 2012, maka pengerjaannya harus bersifat meraton, karena kalau tidak dilakukan begitu pasti akan lepas dari target semula," ujar Aspihani

Ditambahkan Aspihani Ideris, "Pengerjaan meraton itu dikerjakan siang malam untuk menghindari dari faktor alam, seperti musim penghujan yang biasanya terjadi antara bulan Oktober - Desember 2011 bahkan mungkin sampai Februari 2012" katanya.

"Apabila sampai musim penghujan belum selesai-selesai juga, hal itu sudah bisa dipastikan pengerjaan selesainya tidak sesuai dengan target, karena musim penghujan sangat sulit membangun sebuah jalan" tegas Aspihani.

“Apalagi masalah jalan tambang tersebut diharuskan membuat jalan sendiri. Kan sudah dijelaskan dalam Perda nomor 3 tahun 2008 bahwa setiap angkutan hasil tambang dan hasil perusahaan perkebunan dilarang melewati jalan umum, selain itupula setiap hasil tambang dan hasil perusahaan perkebunan harus diangkut melalui jalan khusus yang telah ditetapkan oleh Gubernur”, rinci Aspihani.

Lebih lanjut Aspihani Ideris menjelaskan “Nah itulah reseko seorang pengusaha batubara harus mematuhi yang telah di amanatkan oleh aturan yang ada dan pengusaha tambang harus mengeluarkan biaya ekstra untuk membangun sebuah jalan pribadi tersebut," katanya. (Tim)

Jumat, 11 Februari 2011

PNS PEMKAB TANBU LAKUKAN GOTONG ROYONG DIDESA-DESA


MEDIA PUBLIK – BATULICIN. Bupati Tanah Bumbu Mardani H Maming beserta Pejabat dan staf dilingkungan Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu melakukan gotong royong didesa-desa yang berada di Kecamatan Mentewe, Jum`at (11/2) pagi.

Hal tersebut dilakukan dalam rangka membudayakan kegiatan gotong royong dimasyarakat Kabupaten Tanah Bumbu.

Sebelumnya, budaya gotong royong yang dicanangkan oleh Bupati Mardani H Maming tersebut untuk pertama kalinya dilakukan di desa-desa yang berada di Kecamatan Batulicin.

Rencananya, dalam aksi gotong royong tersebut, Bupati beserta pimpinan SKPD akan menginap satu malam di desa.

Masing-masing SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) mengirimkan 10 pegawainya beserta pimpinan SKPD untuk terlibat dalam kegiatan gotong royong tersebut.

Untuk masing-masing SKPD akan melakukan gotong royong sesuai dengan tupoksinya masing-masing. Seperti Dinas Kesehatan yang akan melaksanakan pengobatan gratis dan Badan Kependudukan Catatan Sipil yang yang melaksanakan pmbuatan KTP gratis serta Dinas Pekerjaan Umum melakukan peningkatan perbaikan jalan.

Sementara itu, Rahman, salah satu staf pemkab Tanbu mengatakan sangat bangga karena bisa berbaur dan bersilaturahmi serta bekerjasama dengan masyarakat untuk memperindah dan mempercantik desa melalui aksi gotong royong tersebut.

Dengan aksi tersebut menurutnya, masyarakat merasa termotivasi atas ikut andilnya pemda untuk melakukan kerja bakhti membangun desa.

Semoga dengan pencanangan budaya gotong royong ini, kata Rahman akan terbangun komunikasi secara berkesinambungan antara masyarakat dan pemkab Tanah Bumbu.
Adapun aksi yang dilakukan untuk wilayah Desa Sidomulyo Kecamatan Mantewe dilakukan oleh 7 (tujuh) SKPD terdiri dari Bagian Perekonomian Setda, Bapedalda, Bapedda, Inspektorat, BP3MD, BP3KPD, sera Badan Kependudukan dan Catatan Sipil.

Adapun kegiatan yang dilakukan pada jumat pagi meliputi apel pagi bersama Kepala Desa dan jajaran Desa Sidomulyo, melakukan aksi bersih-bersih desa, sekolah dan pada malam harinya melakukan pertemuan dengan warga desa sidomulyo. (Tim)

Senin, 07 Februari 2011

PEMKAB TANBU PERINGATI HARI PAHLAWAN 7 PEBRUARI PAGATAN

MEDIA PUBLIK – BATULICIN. Momentum Hari Pahlawan Pagatan yang diperingati setiap tanggal 7 Pebruari bukan hanya diperingati dengan menggelar upacara penghormatan saja, namun Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu juga memberikan bantuan kepada ahli waris para pahlawan 7 Pebruari Pagatan. Meski tidak banyak, bantuan tersebut begitu bernilai dan penuh makna bagi keluarga pahlawan yang ditinggalkan.

Penyerahan bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Bupati Tanah Bumbu Difriadi Darjat usai memimpin upacara peringatan Hari Pahlawan 7 Pebruari di Pagatan, Senin (7/2).

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Difriadi Darjat mengatakan, nilai-nilai perjuangan sangat diperlukan untuk memperbaiki tatanan bermasyarakat. Karena itu, wabup mengharapkan kepada masyarakat agar dapat mengaplikasikan nilai-nilai perjuangan para pahlawan untuk membangun Tanah Bumbu menjadi lebih baik dan sejahtera.

“Harus kita akui bahwa nilai-nilai perjuangan, patriotisme dan kepahlawanan mulai memudar baik di masyarakat kita sendiri maupun di masyarakat luas. Namun dengan begitu melalui momentum ini
mari kita manfaatkan untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan di antara kita,” kata Wabup.

Selain itu, Wabup juga mengatakan tanggal 7 Februari merupakan hari bersejarah bagi masyarakat Tanah Bumbu, khususnya masyarakat Pagatan. Karena di tanggal tersebut para pejuang dengan gagah berani berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara dari tangan penjajah.

Upacara Hari Pahlawan 7 Pebruari Pagatan dihadiri Ketua DPRD Burhannudin beserta anggota dewan, Sekda Tanbu Drs Gusti Hidayat, seluruh pejabat di lingkungan Pemkab Tanbu, tokoh masyarakat dan tokoh agama. Bertindak sebagai inspektur upacara yaitu Letda Inf Nursalim.

Usai menggelar upacara peringatan hari pahlawan, peserta upacara kemudian melakukan ziarah ke Taman Makam Pahlawan Mattone Pagatan. (Tim)

DAMPAK DARI PELABUHAN BATUBARA DI TANAH BUMBU

MEDIA PUBLIK – BATULICIN. Kerusakan lingkungan hidup akibat dari tambang batubara di Tanah Bumbu semakin parah dan memprihatinkan. Dari dampak pola pengelolaan lingkungan yang salah dan eksploitasi alam yang tak bertanggung jawab membuat kondisi semakin memprihatinkan dan tentunya juga perairan laut sekitarnya sudah mulai tercemar bahkan terumbu karang di sekitar pelabuhannya sudah rusak akibat menambatan kapal-kapal pengangkut emas hitam tersebut, ungkap Aspihani Ideris (Pemerhati Lingkungan Hidup) Senin (26/12) ketika dihuungi via telpon oleh wartawan Media Publik.

“Hampir setiap tahun berbagai cerita duka akibat rusaknya lingkungan hidup mewarnai ditempat tersebut, seperti bencana banjir, limbah sawit, limbah tambang dan lain-lain, yang semua itu di akibatkan oleh para pengusaha yang tidak bertanggung jawab dengan lingkungan”. Kata Aspihani.

Lebih rinci Aspihani Ideris mengungkapkan, “Adanya kapal-kapal yang melakukan muatan batubara dan pencucian di daerah tersebut menjadi salah satu dampak musnahnya terumbu karang maupun biota laut lainnya, kondisi perairan di daerah tersebut yang semakin hari semakin memburuk akibat aktivitas lalulintas pertambangan, yang mengakibatkan pencemaran di dasar laut.”

”Debu-debu batubara bekas pencucian, akan larut dan menutup terumbu karang hingga menyebabkan tanaman laut tersebut tidak bisa bernafas. Matinya terumbu kuga membuat ikan-ikan atau eko system yang hidup di sekitarnya menjadi terganggu”.

“Menurut UU No 31 Tahun 2004 tentang perikanan dan UU No. 27 Tahun 2007 tentang kawasan pesisir dan UU 1945 Pasal 33 Ayat 3 Sebagai landasan konstitusional yang mewajibkan agar bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”. jelas Aspihani.

“Permasalahan penanganan dan penegakan hukum atas perusakan lingkungan hidup saat ini sangat lemah. Hukum Lingkungan Hidup nyaris tumpul dan tak berdaya menghadapi berbagai perkara kejahatan lingkungan, artinya, perbuatan pelaku hanya dapat dipidana bila akibatnya sudah muncul, yaitu terjadi pencemaran atau perusakan lingkungan”.

Perumusan materil ini dinilai sangat membahayakan lingkungan hidup dan dianggap bahwa instrumen hukum pidana terlalu terlambat diterapkan bila baru bergerak setelah timbul akibat yang berupa perusakan atau pencemaran lingkungan”. katanya.

Lebih rinci Aspihani Ideris yang juga Direktur Eksekutif  LEKEM Kalimantan, mengungkapkan bahwa, “Dalam RUU dirumuskan secara formil, yaitu merumuskan perbuatannya saja tanpa merumuskan akibatnya. Artinya seseorang sudah dapat dipidana sepanjang perbuatannya sudah melanggar larangan yang dirumuskan tanpa harus ada akibat dari perbuatannya”.

Saya lihat saat ini penegak hukum yang berkomponten dalam penanganan dampak lingkungan ini hanya menunggu laporannya saja tanpa ada keinginan untuk meninjau dan meneliti lebih rinci dari dampak yang ditimbulkan oleh para pengusaha-pengusaha itu dan bahkan seakan-akan tidak ada keinginan untuk menindaknya sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku. Kalau pihak penegak hukum mau mengungkap kebenaran betapa hancurnya terumbu karang di hampir setiap pelabuhan pertambangan batubara ini, anda bisa langsung menyelam kedaerah sekitar pelabuhan itu sendiri, pasti anda akan terkejut dan menyaksikan kehancuran alam dibawah laut kita, tegas Aspihani Ideris seraya menutup pembicaraan kepada kro Media Publik. (Tim)

Sabtu, 05 Februari 2011

Sumber Pendapatan Pajak Daerah


Oleh : ASPIHANI IDERIS, MH
BERITA MEDIA PUBLIK
Yang dinamakan sumber pendapatan daerah adalah berupa pendapatan asli yang didapat didaerah tersebut. Adapun sumber pendapatan daerah tersebut terdiri dari beberapa pendapatan yaitu terdiri atas sebagai berikut :

  1. Pendapatan asli Daerah (PAD), yaitu berupa hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah.
  2. Dana perimbangan.
  3. Lain-lain pendapatan daerah yang sah.

Pajak Daerah & Retribusi Daerah: merupakan salah satu sumber pendapatan Daerah yg penting guna membiayai penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan Pembangunan Daerah.

Pengertian Pajak Daerah: iuran wajib yg dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada Daerah tanpa imbalan langsung yg seimbang, yg dpt dipaksakan berdasarkan peraturan perundangan yg berlaku, yg digunakan untuk membiayai penyelengga-raan pemerintahan daerah dan pembangunan daerah.

Pengertian Retribusi Daerah: pungutan Daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin ttt yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh retribusi. Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yg merupakan kesatuan baik yg melakukan usaha maupun yg tidak melakukan usaha yg meliputi: Perseroan Terbatas, Perseroan Komanditer, BUMN/BUMD, Firma, Koperasi, Persekutuan, Perkumpulan, Yayasan, Ormas, Orsosopol, dsb. (Sbr: Pasal 1 (butir 6 & 26 UU No. 34 Tahun 2000 ttg Pajak dan Retribusi Daerah.***

Rabu, 02 Februari 2011

DASAR-DASAR INVESTIGASI

Oleh : Abau Syahminan (Direktur Bid. Investigasi LEKEM KALIMANTAN)
Tekhnik Dasar Investigasi
Apakah yang disebut investigasi?

Trend istilah investigasi lebih lazim dikenal dalam terminologi jurnalistik. Ada beberapa
definisi investigasi yang bisa dipakai seperti:

Robert Greene dari Newsday
Kegiatan investigasi merupakan karya seorang/tim atau beberapa wartawan atas suatu
hal yang penting buat kepentingan masyarakat namun dirahasiakan.
Kegiatan investigasi ini minimal memiliki tiga elemen dasar: bahwa kegiatan itu adalah
ide orisinil dari si investigator, bukan hasil investigasi pihak lain yang ditindaklanjuti oleh
media; bahwa subyek investigasi merupakan kepentingan bersama yang cukup masuk
akal mempengaruhi kehidupan sosial mayoritas pembaca surat kabar atau pemirsa
televisi bersangkutan; bahwa ada pihak-pihak yang mencoba menyembunyikan
kejahatan ini dari hadapan publik.

Goenawan Mohammad
Kegiatan jurnalistik investigatif merupakan jurnalisme "membongkar kejahatan". Ada
suatu kejahatan yang biasanya terkait dengan tindak korupsi yang ditutup-tutupi.
Namun, belakangan istilah investigasi semakin meluas. Secara umum, dari berbagai
definisi yang ada, investigasi bisa diartikan sebagai:
“Upaya pencarian dan pengumpulan data, informasi dan temuan lainnya untuk
mengetahui kebenaran –atau bahkan kesalahan- sebuah fakta.
Melakukan kegiatan investigatif sebenarnya jauh dari sekedar mengumpulkan ribuan data atau temuan di
lapangan, kemudian menyusun berbagai informasi yang berakhir dengan kesimpulan
atas rangkaian temuan dan susunan kejadian.
Memang umumnya hanya kalangan tertentu yang biasa melakukan investigasi. Tetapi,
tidak menutup kemungkinan masyarakat bisa melakukannya. Sehingga kegiatan
investigasi bisa diperluas menjadi kegiatan publik.


Siapa saja yang bisa melakukan investigasi?

Dalam masyarakat kita, pelaku investigasi bisa dipetakan menjadi dua
Investigasi internal : BPK, BPKP, Itjen, Itwil, SPI
Investigasi eksternal (publik) : NGO, Ormas, Parpol, wartawan, dll


Mengenal Korupsi

Robert Klitgaard
C = D + M – A
Corruption = Discretionary + Monopoly – Accountability
Legal View

• Melawan hukum/melanggar hukum
• Menyalahgunakan kewenangan/ kesempatan/ sarana yang ada padanya karena
jabatan/ kedudukannya (abuse of power)
• Kerugian keuangan/kekayaan/perekonomian negara
• Memperkaya diri sendiri/orang lain/korporasi
Definisi korupsi menurut Transparancy International
"Perilaku pejabat publik, baik politisi maupun pegawai negeri, yang secara tidak wajar
dan tidal legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya,
dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka".
Kasus apa yang dapat diinvestigasi?

Biasanya, investigasi dilakukan untuk mengungkap fakta yang menyangkut -
merugikan- masyarakat umum (publik) baik secara langsung maupun tidak. Kasus atau
persoalan yang memerlukan tindakkan investigative adalah persoalan yang menyangkut
kepentingan bersama dan cukup masuk akal mempengaruhi kehidupan social mayoritas
masyarakat umum, serta adanya indikasi bahwa pihak-pihak tertentu mencoba untuk
menyembunyikan kejanggalan dari hadapan publik.
Yang perlu diperhatikan disini adalah bagaimana cara memilah kasus. Kasus-kasus yang
layak diinvestigasi adalah kasus yang secara garis besar:

- Menyangkut masyarakat luas, dan ada indikasi kecurangan oleh pihak tertentu
- berkaitan dengan penggunaan dana dalam jumlah besar (contoh: kasus BLBI, PLN,
Bulogate, Suharto, BPPC)
- berkaitan dengan peristiwa politik yang menyangkut kepentingan publik (contoh:
peristiwa tanjung priok, penyerbuan kantor PDI Pusat 1997, kasus Prabowo)
- menimbulkan silang pendapat antar beberapa pihak
- Golongan kuat yang selalu dominan dalam masyarakat (partai, keluarga cendana)
- Kasus-kasus kriminal yang janggal (peristiwa Udin, Marsinah, Pak De)

Tahapan Investigasi

First Phase

Ø First lead
Ø Initial investigation
Ø Forming on investigation hypothesis
Ø Literature search & Interviewing experts
Ø Finding a paper trail
Ø Interviewing key informants & sources
Second phase
Ø Organizing & analyzing data
Ø Writing
Ø Internal expose
First Lead/Petunjuk awal

Petunjak Awal: Sumber dari mana saja yang dapat memberikan keterangan tentang
korupsi
Petunjuk awal biasanya dari:
1. Whistleblower: Orang yang mau membocorkan informasi. Biasanya berasal dari
konflik manajemen antara lain: serikat perkerja, aparat pengawasan pemerintah
(BPK, BPKP, Itjen, Itwil, SPI), kontraktor/supplier yang kalah dalam tender, lawan
politik, dll

2. Mempelajari kelemahan sistem dan internal control suatu objek: proyek dengan dana
besar, pengadaan barang dan jasa, workflow, dll
Initial Investigation/Investigasi Awal
Upaya pengecekan petunjuk awal apakah memang telah terjadi korupsi terhadap suatu
objek tertentu atau tidak
Ditujukan terutama untuk menemukan:
• Unsur melawan hukum/melanggar hukum
• Unsur menyalahgunakan kewenangan/ kesempatan/ sarana yang ada padanya
karena jabatan/ kedudukannya (abuse of power)
• Unsur kerugian keuangan/ kekayaan/ perekonomian negara
• Unsur memperkaya diri sendiri

Forming on Investigation Hypothesis

Membentuk hipotesis berdasarkan investigasi pendahuluan yang telah dilakukan dalam
bentuk:
• Membuat kasus posisi dan modus operandi yang menjelaskan 5W 1H (apa, siapa,
dimana, bagaimana, bilamana, bagaimana) kasus tersebut terjadi.
• Skema kasus/flowchart: mencakup pihak-pihak yang diduga terlibat untuk
mempermudah pemahaman
• Perencanaan pembuktian untuk membuktikan korupsi
• Kesaksian (sulit, biasanya wawancara anonim)
• Dokumen/surat (andalannya hanya ini)
• Keterangan tersangka (apalagi ini!)
• Barang bukti (sulit juga, mungkin bisa didokumentasikan)
• Keterangan ahli

Literature Search & Interviewing Expert

Wawancara ahli dan pendalaman literatur untuk mempeluas pemahaman dan menguji
hipotesis
• Literatur: biasanya berupa peraturan perundangan:
• Money politics: UU 22/99 dan peraturan pelaksananya
• Tender: Keppres 14/94 atau 18/2000
• Perbankan: UU Perbankan, operasional perbankan, Peraturan BI, SE BI, dll
• Kliping koran biasanya berguna untuk kasus yang berulang polanya
Paper Trail & Key Informants
Kesulitan investigasi publik: mendapatkan alat pembuktian yang memadai (kesaksian,
dokumen, keterangan tersangka, barang bukti). Jadi yang bisa diandalkan hanya
dokumen dan informan
• Paper trail: dokumen apa saja yang behubungan dengan kasus (surat, dokumen
tender, transfer uang, kontrak, dll)
• Key Informants: untuk mendapatkan pemahaman dan kronologi dari tangan pertama
(first hand observers)

Organizing & Analyzing Data

Pengorganisasian data: mengklasifikasi dokumen yang diperoleh
Analisis kasus: melakukan pembandingan, pemeriksaan bukti tertulis, rekonsiliasi,
penghitungan kembali, dll, untuk diperbandingkan dengan informasi dari sumber
Indonesia Corruption Watch

Tujuannya untuk menemukan secara rinci unsur-unsur korupsi, modus operandi &
pihak-pihak yang terlibat (5W 1H), kerugian negara
Writing
Penulisan laporan dugaan korupsi sebaiknya mencakup:
• Latar Belakang (data umum)
• Kasus posisi (5W 1H)
• Kronologi (berikut dokumen pendukung)
• Modus operandi (berikut flowchart)
• Pihak yang terlibat
• Penyimpangan/Penyelewengan/Indikasi Korupsi
• Kerugian negara
• Tuntutan
• Tempat, tanggal dan tanda tangan
Case Advocacy
• Press release
• Konferensi pers
• Lobby/tulis surat ke lembaga terkait (penegak hukum)
• Parlemen, Polisi, Kejaksaan, Presiden, Menteri Kepala Daerah, dll
• Diskusi terbuka dengan ahli dan wartawan
• Membuat policy paper
• Melibatkan jaringan
• dll
Source:Indonesia Corruption Watch


PENGAMATAN AWAL
(INITIAL INVESTIGATION)


1.Konsep sistem investigasi (System Investigation Concepts)
/~~~~~~~~~~~~~\
: Discontinue :
+---------+ \ SDLC /
: Systems : ~~~~~~/\~~~~~
: Goals : -----+ :
+---------+ } :
} +----------+ +-------------+ +----------+
Expectation }==>: Detected :==>: Initial :==>: Valid :
gap (problem) } : Problem : :Investigation: : Problem :
} +----------+ +-------------+ +----------+
+---------+ } :
: Current : -----+ :
: System : \/
: Status : +--------------+
+---------+ : Requirements :
: Analysis :
+--------------+

Masalah (problem) adalah kesenjangan perbedaaan (gap) antara tujuan sistem
dan kondisi sistem yang sebenarnya, dengan pengertian lain kenapa sistem
gagal untuk mencapai tujuan sistem yang telah ditentukan sebelumnya.
Untuk mengetahui hal-hal apa saja yang telah menyebabkan kegagalan sistem,
maka seorang analis sebaiknya melakukan investigasi lebih dahulu sebelum
melakukan tindakan untuk memperbaiki sistem. Dengan investigasi, seorang
analis akan lebih memahami masalah dan alur sistemnya lebih mendalam,
meskipun dalam detect problem sudah diketahui permasalahannya tetapi masih
menggambarkan garis besarnya saja.
Banyak laporan dalam deteksi masalah mungkin tidak benar-benar nyata atau
tidak dapat dipecahkan. Hal tersebut mungkin dikarenakan :
a. Tujuan yang terlalu ideal sehingga sulit atau mungkin tidak akan tercapai.
b. Sistem tidak dapat dikembangkan karena kekurangan sumberdaya, sikap atau
keduanya.
c. Pengukuran sistem yang tidak akurat.
d. Pernyataan tujuan sistem yang sudah ketinggalan (statement of goals is
dated).
e. Kesenjangan antara sistem yang ideal dan sistem saat ini sifatnya
sementara (the gap between the ideal and the current system is temporary
and will decrease given patience).


Dalam tahap problem solving, sebaiknya memberikan penjelasan tentang :

a. Penjabaran kondisi sistem yang berjalan melalui kegiatan investigasi
secara rinci.
b. Mendapatkan konsensus sistem yang ideal.
c. Mengembangkan beberapa alternatif untuk mengurangi perbedaan (gap)
antara sistem yang ideal dengan sistem yang sedang berjalan.
d. Memilih alternatif yang terbaik dan menjualnya ke manajemen.
Tugas mulai point b sampai d akan memakan waktu yang cukup lama termasuk
biaya yang dibutuhkan. Tujuan dari investigasi adalah untuk memantapkan
atau menunjukkan masalah yang sebenarnya terjadi disamping sebagai cara
seorang analis untuk mengerti sistemnya secara mendalam.

2. Kendala Dalam sistem investigasi

Dalam melakukan investigasi terdapat beberapa hambatan atau kendala yang
akan terjadi , diantaranya masalah :

a. Waktu (time)
Analis kekurangan sumber daya (resource) waktu, sehingga hanya melakukan
sebagian kegiatan investigasi. Biasanya waktu berhubungan dengan masalah
biaya yang dibutuhkan.
b. Biaya (cost)
Seringkali biaya yang dikeluarkan berhubungan dengan lamanya waktu untuk
kegiatan investigas, sehingga manajemen akan memberikan batasan biaya.
c. Ilmu pengetahuan (knowledge)
Manager sistem informasi cenderung menyuruh analis yunior yang belum
memiliki keahlian teknis atau pengetahuan yang cukup, sehingga akan
berdampak pada hasil investigasi yang kurang mendalam,matang atau lengkap.
d. Politik (politics)
Manajemen atau pihak-pihak tertentu mungkin menyebarkan isu-isu yang
tujuannya untuk menghambat kegiatan investigasi.
e. Campur tangan (interference)
Adalah terdapatnya pihak-pihak yang berusaha campur tangan atau mengatur
dalam kegiatan investigas sehingga akan menganggu atau menimbulkan
kekacauan.


3. Rekomendasi

Hasil dari investigasi adalah sebuah rekomendasi, yang salah satunya adalah
sebagai berikut :
a. Tidak mengambil tindakan apapun karena tidak ditemukan masalah.
Hal tersebut dapat terjadi karena mungkin dalam preliminary report,
masalahnya dibuat-buat sehingga pada saat dilakukan investigasi masalah-
masalahnya tersebut tidak terjadi atau tidak ditemukan.
b. Melakukan pemeliharaan sistem untuk masalah-masalah yang kecil.
Pemeliharaan sistem yang dilakukan setiap hari (periode pendek) akan
membantu meminimalkan masalah-masalah yang muncul sehingga cepat untuk
ditangani dan selalu terkontrol secara baik.
c. Meningkatkan kemampuan atau ketrampilan pemakai didalam menjalankan atau
menggunakan sistem informasi.
d. Mempertimbangkan untuk modifikasi sistem secara total, sehingga perlu
pemikiran untuk menggantinya dengan sistem yang baru.
e. Menempatkan masalah yang terjadi kedalam rencana pengembangan sistem
yang segera dilakukan.

4. Taktik investigasi

a. Dengarkan, jangan mengurui (listen, do not lecture).
Jika anda tahu semua jawaban, pasti anda tidak akan melakukan investigasi.
Sehingga dalam kegiatan investigasi sebaiknya memberikan waktu yang cukup
bagi pihak manajemen atau pemakai untuk menjelaskan secara lengkap dan
jelas dan analis sistem jangan terlalu mendominasi pembicaraan.
b. Jangan memberikan pemecahan awal terhadap masalah (do not presolve the
problem).
Artinya jangan berusaha menunjukkan pemikiran untuk memecahkan masalah,
sebelum seluruh kegiatan investigasi selesai dilakukan, sehingga menghindari
solusi-solusi yang sebagian-sebagian.
c. Membandingkan cerita (compare stories).
Berbeda orang berarti berbeda pandangan terhadap masalah yang sama,
sehingga perlu melibatkan supervisor dan bawahan dalam memberikan
pandangan masalah secara jelas dan dapat dipercaya. Sebaiknya tidak
mendengarkan dari 1 sumber sehingga hanya ada 1 pandangan (opionio).
Ketika pemakai memiliki perbedaan pandangan, sebaiknya cari perbedaannya
dan kemudian mencari pandangan yang memiliki kesamaan.
d. Perhatikan keengganan tanggapan (look for reluctant responses).
Keengganan memberikan tanggapan mengindikasikan sesuatu yang disembunyikan.
Terlalu banyak masalah sistem dapt juga menyebabkan kebingungan sehingga
tidak mampu menjelaskan secara lengkap.
e. Perhatikan masalah inkonsistensi logikal (probe for logical
inconsistencies).
Inkonsistensi logikal adalah penghentian flow data dimana data tersebut
hilang, atau secara tiba-tiba muncul data tertentu. Beberapa hal yang
berhubungan dengan masalah ini :
* Ada data masukkannya tetapi tidak ada outputnya (black hole).
* Ada keluaran (output) tetapi tidak ada data masukannya (miracles).
f. Perhatikan dampak anda (observe your effect).
Memperhatikan perbedaan dari pemakai ketika anda hadir dan saat anda tidak
hadir. Penilaian secara langsung disebut dengan internal probe. Sedangkan
external probe adalah penilaian yang dilakukan tanpa diketahui oleh siapapun
(searching external material), seperti dengan menganalisa laporan, sejarah
permasalah terdahulu, dan sumber-sumber investigasi sekunder lainnya.
g. Memerlukan kerja keras, sehingga menimbulkan kebosanan (expect hard,
boring work).
Jadilah detektif yang profesional dan sabarlah dalam menangani permasalahan
sistem secara bertahap.dan berkesinambungan.
h. Hindari masalah politk (avoid politics).
Misi analis sistem adalah fakta bukan mengadili (your mission is fact,
not judgement).

5. Teknik investigasi

Teknik investigasi meliputi kegiatan :
a. Secara langsung (direct (internal) probes)
Yaitu untuk mengetahui secara langsung apa yang terjadi dalam lingkungan
pemakai. Mereka mengijinkan anda untuk memperhatikannya langsung tanpa
melalui pihak-pihak tertentu (interpreter). Internal probes merupakan
sumber kekacauan (disruptive), karena timbul perbedaan sikap. Internal
probes digunakan sebagai pengkayaan (a richer) dan kelompok pembenar dari
fakta yang terjadi (truer group of facts). Terdapat tiga teknik untuk
melakukan investigasi langsung, yaitu dengan :
* Kuesioner (questionnaires).
Teknik ini sangat tepat, apabila dalam investigasi memiliki kendala
waktu dan biaya. Meskipun mendapatkannya dari responde melalui blangko
isian. Adapun hal-hal dalam kuesioner kondisi akan penjelasannya akan
berbeda apabila dilakukan tatap muka langsung (face to face interview).
Hal terbaik dari kuesioner adalah sebagai dokumen yang dapat menunjukkan
perbedaan-perbedaan yang terjadi pada responden.
* Tanya jawab (interview).
Kegiatan ini membutuhkan waktu dan keahlian khusus. Tidak semua orang
dapat melakukan tanya jawab dengan sukses. Interview dapat digunakan
untuk pertanyaan yang berurutan secara mendalam disamping lebih fleksibel
sesuai dengan kondisi lapangan. Kendala yang dihadapi adalah waktu dan
keahlian khusus.
* Pengamatan (observation).
Merupakan internal probe yang kuat (a powerful internal probe).
Duduk bersama dengan pemakai sistem dengan melakukan pengamatan dengan
pertanyaan yang lebih spesifik. Mengapa anda melakukan kegiatan ini ?
atau dimana dokumen ini akan dipindahkan ?. Setiap pertanyaan mungkin
akan dapat menunjukkan pemecahan masalah misterius.

b. Secara tidak langsung (indirect (external) probes)
Kegiatan yang dapat dilakukan dengan cepat dan tidak kelihatan dari
operasional personel, sehingga dapat mengetahui sisi luar atau sesuatu
yang disembunyikan dari komunitas pemakai. Kegiatan ini akan mendominasi
pada awal kegiatan SDLC, selanjutnya internal probe untuk memperdalam.
* Aliran prosedur (procedure flow).
Prosedure operasional merupakan sarana (vehicles) bagi pegawai baru
mengerti pekerjaannya dan pengalaman karyawan untuk menangani masalah.
Jika procedure flow tidak benar, sistem informasi tidak dapat
dioperasikan secara benar pula. Gunakan system flowchart untuk
menelusuri jalannya informasi sebagai penjelasan prosedure operasinya.
Apabila ada permasalahan diprosedur, masalah tersebut mungkin akan
timbul dalam operasional yang sebenarnya.
* Mempelajari dokumen (document review).
Adalah dengan mendapatkan dan mengumpulkan dokumen-dokumen penting
(critical document). Jika masalah banyak terjadi di customer orders,
kumpulkan sumber dokumen asli dari customer orders tersebut yang
digunakan sebagai data entry-nya, format interaktif layar, detail
transaksi, ringkasan dan kesalahan laporan yang terjadi.
Dokumen seringkali menjadi penyebab masalah.
* Sampel (sampling).
Mungkin anda membutuhkan informasi dari para vendor billing yang telah
memberikan diskon pada saat pembayran, karena perusahaan kehilangan
uang saat diskon tidak diberikan ketika terjadi penundaan pembayaran.
Anda dapat melibatkan para pelanggan pembayar untuk mendapatkan
informasi (walaupun ada banyak transaksi). Akhirnya anda dapat membuat
daftar sampel data dengan pemilihan random untuk satu minggu terakhir,
memilih 20 halaman dari transaksi harian, memilih 5 item dari setiap
halaman yang terpilih., merekam informasi untuk setiap 5 item dan
menghitung rata-raa dan varian untuk sampel-sampel dari semua transaksi
pembayaran yang terjadi.
* Tabular (Tabular tools)
Disebut juga matrix, yaitu daftar cek (checklists) untuk menemukan
perselisihan (discrepancies) dalam alur transaksi seperti berikut :

=========================================================================
Output Reports
=========================================================
Record fields Order Back Customer Shipping Salesperson
detail Order Service Status Summary
---------------------------------------------------------
Customer number v v v v
Order date v
Inventory item number v v
Quantity ordered v v v v v
Warehouse location
Shipping code v v
Substitute code v v
Backorder code v v
=========================================================================

6. Deskripsi sistem saat ini

Menentukan kinerja sistem saat ini akan mengalami kesulitan apabila
perusahaan tidak memiliki sebuah standar pengukuran kinerja sistem.
Sayang sekali, perusahaan cenderung tidak memperbarui (to update)
dokumentasi sistem yang berjalan. Karenanya, analis memperbaiki dokumen
selama investigasi masalah sistem.
Deskripsi sistem saat ini meliputi penjelasan :
a. Masukan (inputs)
b. Keluaran (outputs)
c. File (files)
d. Elemen data (data elements)
e. Volume transaksi dan dokumen tindakan (transaction and action document
volume)
f. Diagram aliran data (data flow diagrams)

Pertanyaan
1. Mengapa deteksi masalah menjadi tidak nyata atau tidak terungkap ?
2. Mengapa initial investigation begitu penting bagi departemen sistem
informasi ?
3. Jelaskan lima faktor kendala investigasi !
4. Jelaskan bagaimana langkah pemecahannya dari kelima faktor kendala
tersebut !
5. Jelaskan kemungkinan rekomendasi dari hasil investigasi ?
6. Jelaskan 8 taktik investigasi yang dapat digunakan oleh analis sistem ?
7. Apa perbedaan antara internal dan external probes ?
8. Jelaskan keuntungan dan kerugian dari kuesioner dan interview ?
9. Jelaskan tentang procedure flow operates !
10.Mengapa sampling begitu penting !
11.Mengapa deskripsi sistem saat ini perlu dijelaskan !
12.Jelaskan komponen dalam deskripsi sistem saat ini !

Daftar Pustaka
1. Martin, Merle P., Analysis And Design of Business Information Sytems,
Macmillan Publishing Company, New York, 1991.