Jumat, 23 Februari 2018

Aspihani Idris : Makna Ziarah Kubur Muhammad Alvin Heriyawan Al Idris



Aspihani Idris dan Kastalani Idris Ziarah 
Ke Makam Muhammad Alvin Heriyawan Al Idris 

Ditulis Oleh : Sumarko, SE

Bagiku Ziarah Ke Makam Anakku Muhammad Alvin Heriyawan Al Idris setiap Jum'at merupakan sebuah kewajiban, karena tidak ada obat yang paling bermanfaat bagi hati yang kelam selain berziarah ke makam tersebut. Ini bukannya syirik, namun hatiku hanya sebatas kaidah-kaidah islami, bukan mengtuhankan makam anakda Muhammad Alvin Heriyawan Al Ideris  itu.

Sebenarnya tak lupa diriku setiap hari selalu mendo'akannya, dan apalagi Alhamdulillah tak ketinggalan juga do'a truntuk anakda tersayang Muhammad alvin diketika usai Shalat kulaksanakan. Namun dengan berziarah ke makam (kubur) anakku tersebut, diriku bisa dengan khusu mendo'akannya, dengan harapan agar anakku mendapatkan tempat yang layak, terlepas dari siksa kubur di ampuni dosa-dosanya serta berharap ridha Allah SWT dengan di masukannya kedalam Surga. Amin...

Karenanya fadhilat yang bisa kuambil dengan berziarah ke makam (kubur) anakku tersebut adalah, sehingga diriku sendiri dapat mengingat kematian itu pasti akan datang bila tiba waktunya, sehingga hal demikian akan menghambat diri kita berbuat maksiat, tentunya juga dengan berziarah itu bisa melembutkan hatiku yang kelam dan gundah, mengusir kesenangan terhadap dunia, membuat musibah yang kita alami terasa ringan dihati.

Dalam pengalaman hidupku ziarah ke makam (kubur) itu sangat dahsyat pengaruhnya untuk mencegah hitamnya hati dan Insya Allah dapat mengubur sebab-sebab datangnya dosa. Menurut ku tidak ada amalan yang sedahsyat ini pengaruhnya, namun tentu tidak boleh kita mengtuhankan makam /kubur itu sendiri, sehingga akan berdampak bisa membuat kita musyrik kepada Allah SWT.

Anakda Muhammad Alvin Heriyawan Al Idris di lahirkan di Sungai Lulut pada tanggal 2 September 1998 dan satu-satunya anak laki-laki yang kumiliki. Sejak tahun 2014 Almarhum Muhammad Alvin Heriyawan Al Idris selalu aktif dalam kegiatan sosial dan almarhum juga merupakan bagian dari LSM Lembaga Kerukunan Masyarakat Kalimantan (LEKEM KALIMANTAN) dan LSM Aliansi Jaringan Anak Kalimantan (AJAK). Kegiatan terakhir almarhum di LSM adalah ikut serta di garis terdepan alam sebuah aksi demontrasi tentang kelistrikan pada tanggal 13 Maret 2016 di halaman kantor PT. PLN Wilayah Kalsel dan Kalteng di Banjarbaru dengan mengatasnamakan "Aktivis Melawan Kadap".

Almarhum lah saat itu yang menggebu-gebu menyiapkan atribut dalam kegiatan demontrasi tersebut walaupun disaat itu almarhum sudah terlihat sakit. Walaupun almarhum disaat itu dalam keadaan kurang sehat badan, namun tidak mengurangi semangatnya dalam memperjuangkan aspirasi banua di Kalsel dan Kalteng agar senantiasa terhindar dari seringnya lampu listrik padam.

Pada tanggal 5 Mei 2016 tepatnya 27 Rajab 1417 Hijriyah, akhirnya almarhum berpulang kerahmatullah di kampung kelahirannya sendiri yakni di sebuah kelurahan Sungai Lulut Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan dan almarhum di makamkan juga di kampung kelahirannya sendiri yaitu di samping kanan masjid "Khairullah" Sungai Lulut Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar Propinsi Kalimantan Selatan.

Teringat diriku akan anakda Muhammad Alvin Heriyawan Al Idris disaat ia menjemput diriku di Bandara, saat dalam perjalanan pulang ke rumah berboncengan naik sepeda motor, tepatnya hari Jum'at (29/4/2016) Kami mampir di sebuah restaurant di hotel Amaris - Kertak Hanyar, saat itu waktu sekitar pukul 09:05 Wita. Disaat saya (Aspihani Idris) memesan minum, dan almarhum ku minta mesan makan dan minum, ia lantas menolaknya dan malahan hanya minum secangkir berdua sama saya, "Bah izin bah lah, kita minum secangkir berdua aja bah lah. Siapa tau ini yang terakhir bah ei," ucap Aspihani menguraikan kenangannya kepada penulis sampai meneteskan air matanya.

Selain itu almarhum panjang lebar berkata kepada sang ayah (Aspihani Idris). Sampai-sampai almarhum menyampaikan, "Abah ulun minta maaf dan minta ridho atas kelakukan dan tingkah laku ku yang kurang pantas sama abah selama ini. Alvin Taubat bah ei, Alvin mau jadi anak yang baik bah'ei," ucap Aspihani seraya mengingat ucapan almarhum dalam pertemuan terakhir nya. Almarhum tinggal di Sungai Lulut Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan ikut serumah dengan ibunda kandung nya sendiri.

Dan diketika malam Minggu (Ahad) / Sabtu malam, tepatnya tanggal 30 April 2016, sekitar pukul 21:00 Wita, almarhum sempat menghubungi ayahdanya (Aspihani Idris) lewat telepon dan berkata," Abah dimana posisi, Alvin jemput abahlah. Ini bah di Masjid Khairullah lagi acara peringatan Isra' Wal Mi'raj, banyak bah orang-orang menakuni (menanyakan) abah," ucap Aspihani. Ironisnya waktu itu hari terakhir mendengarkan suara almarhum. Setelah itu saya (Aspihani) tidak pernah lagi mendengar dan bertemu almarhum anakda Muhammad Alvin Heriyawan Al Idris.

Hari Rabu malam, tepatnya tanggal 4 Mei 2018 Masehi / 27 Rajab 1438 Hijriyah saya mendapat kabar bahwa anakda Muhammad Alvin Heriyawan Al Idris meninggal dunia karena almarhum saat itu memang dalam keadaan sakit dan sempat terjatuh dari tangga rumah tinggalnya. Menurut Informasi tetangga yang rumahnya berdempetan (berdekatan) dengan rumah almarhum, sebelum meninggal dunia almarhum sempat memasak buat makan malamnya, yakni memasak mie rebus. Setelah selesai memasak mie rebus almarhum langsung ke kamar mandi untuk mandi malam.

Selanjutnya disaat selesai mandi malam, sekitar pukul 00:00 lewat (tengah malam) Rabu 4 Mei 2016. Almarhum naik lewat tangga ke kamar atas dirumah tempat tinggalnya, dan di saat itu terdengar suara ada jatuh, bruk dengan suara keras, dan terdengar suara almarhum dengan berucap keras 'Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Lailahaillah, Muhammadurrasulullah' dan setelah itu tidak ada suara lagi terdengar hingga besoknya baru di ketahui ternyata ia wafat, kata Aspihani Idris menirukan ucapan tetangga saat menceritakan kronologis kematian almarhum Muhammad Alvin Heriyawan Al Idris kepada penulis.

Begitu juga saat penulis konfirmasi kepada tetangga almarhum, ia membenarkan begitu kata-kata almarhum yang didengarnya sendiri. Bahkan menurut tetangga tersebut almarhum memiliki adab dan supan santun yang mulia terhadap kami, ucap tetangga tersebut, orangnya ramah tamah dan selalu menegur kami dengan lembut disaat lewat disisi Kami. "Semoga Allah memasukan almarhum Muhammad Alvin Heriyawan Al Idris kedalam Surga. Amin" tutur penulis.

Diketahui hasil investigasi penulis, Almarhum Muhammad Alvin Heriyawan Al Idris merupakan anak pertama dan satu-satunya anak laki-laki dari Aspihani Idris bin Tuan Guru Haji Muhammad Idris. Silsilah almarhum Muhammad Alvin Heriyawan Al Idris adalah bin Haji Aspihani bin Haji Muhammad Idris bin Haji Abdurrasyid (Tuan Guru Abdurrasyid) bin Kumau bin Habib Tukus bin Abdullah Assegaf bin Alwi bin Ali bin Abdurrahman Alwalid bin Ahmad bin Abdul Qadir bin Ali bin Umar bin Assegaf bin Muhammad sampai ke nasab Ali bin Abdurrahman Assegaf bin Muhammad Mauladdawilah bin Ali bin Alwi bin Muhammad Al-Faqih Al-Muqaddam hingga sampai ke nasab Ja’far Ash-Shadiq bin Muhammad Al-Baqir bin Al-Awsat (Imam Ali Zainal ‘Abidin) bin Sayyidina Husein bin Ali bin Abi Thalib dan Sayyidah Fatimah Az-Zahra.

Subhanallah, Walhamdulillah Wala Ilahaillallah Wallahu Akbar...

Semoga hidayah Allah dan rahmat-Nya selalu tercurah untuk kita semua, Amin Ya Rabbal'alamin...

Dikutif dari suarakalimantan.com 

Jumat, 16 Februari 2018

Secara Misterius, Aktifis Kalsel Kembali Dianiaya



MEDIA PUBLIK – KALSEL. Terjadi lagi penganiayaan berat terhadap aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat di Kalimantan Selatan, sebelumnya dua orang aktivis LSM LEKEM KALIMANTAN, Aspihani Ideris mengalami luka cukup mematikan di punggung kirinya bawah di bacok orang yang tidak dikenal dan begitu juga dengan Abdul Kahar Muzakir mengalami kebutaan sebelah matanya akibat disiram dengan air keras oleh orang yang tidak dikenal juga.

Belum terungkap penganiayaan aktivis Lembga Kerukunan Masyarakat Kalimantan (LEKEM KALIMANTAN) tersebut, kini terulang kembali pada seorang aktivis Komite Aksi Penyelamat Kotabaru (KAPAK), Usman Pahero, terlihat dia terbaring lunglai dengan mengalami luka robek di kepala bagian belakang yang dideritanya sepanjang 16 centimeter dengan kedalaman 2 centimeter dan lebar 3 centimeter. Diketahui luka tersebut akibat bacokan senjata tajam berjenis parang oleh pelaku orang misterius, saat ini kurban langsung ditangani oleh dokter dan tim medis di ruang operasi Runah Sakit Sari Mulia Banjarmasin, Jum’at (16/2/2018) malam.

Terpantau oleh awak media ini, sejumlah aktivis LSM, akademisi dan jurnalis pun berdatangan ke rumah sakit yang terletak di Jalan Pangeran Antasari Banjarmasin ini. Bahkan pula, tak ketinggalan terlihat Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Desmond Junaidi Mahesa turut menjenguk aktivis tersebut, sebagai bentuk kepeduliannya sesama aktivis.

Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Indonesia (Walhi) Kalsel, Kisworo Dwi Cahyono menyayangkan dan mengutuk atas terjadinya penganiayaan berat aktivis LSM Komite Aksi Penyelamat Kotabaru (KAPAK), Usman Pahero tersebut, “Kami mendesak agar Kapolda Kalsel dan Gubernur Kalsel harus segera turun tangan. Dalam waktu dan tempo sesingkat-singkatnya dan harus bisa menangkap pelaku dan membongkar motif di balik kejadian ini,” ucap Kisworo kepada wartawan.

Dia menegaskan negara harus menjamin keselamatan rakyat, terutama aktivis yang lagi menangani kasus kepentingan publik. “Jaminan keselamatan ini sangat dibutuhkan, terutama bagi aktivis yang vokal dan kritis. Sebab, hal-hal yang dikritisinya juga sangat rawan dan menjadi incaran kriminalisasi, terutama pihak-pihak atau orang-orang yang merasa terganggu dengan ulah nya tersebut,” cetus Kisworo.

Senada juga, Direktur Eksekutuf Lembaga Kerukunan Masyarakat Kalimantan (LEKEM KALIMANTAN) Aspihani Ideris diketika di konfirmasi via WAnya mengutuk keras adanya penganiayaan dari orang yang tidak bertanggung jawab terhadap aktivis LSM Kalsel, “Saya sangat prihatin terhadap musibah yang dialami saudara kita Usman tersebut. Dari itu saya meminta Kapolda Kalsel harus benar-benar turun tangan dalam penyelidikannya sehingga penanganan kasus ini diselidiki dengan serius dan tegas agar bisa diungkap pelaku penganiayaan aktivis Kalsel tersebut,” ujarnya dalam relesan via WA nya.

Menurut Aspihani, Kepolisian Kalsel harus dapat mengungkapnya, karena ini merupakan pencitraan lembaga penegak hukum yang selama ini instansi Kepolisian di Kalimantan Selatan sudah sangat memperihatinkan, “saya yakinlah Kapolda Kalsel saat ini seorang muslim dan taat beribadah serta seorang polisi yang pintar dalam mengungkapan kasus seperti itu, tidak seperti Kapolda terdahulu banyak bohongnya dan terkesan tutup mata, buktinya penganiayaan aktifis yang dulu belum bisa diungkap. Mudahan-mudahan saja kasus menimpa teman kita ini jangan sampai hukum tajam kebawah dan tumpul keatas,” kata Aspihani ungkapnya saat berada di Saudi Arabia melaksanakan Ibadah Umrah, Jum’at (16/2/2018).

Selain pengusutan tuntas kasus aktivis LSM KAPAK ini, Aspihani berharap kepolisan Kalsel bisa mengungkap perkara penganiayaan aktivis terdahulu termasuk penganiayaan terhadap dirinya sebagai aktivis dari LEKEM Kalimantan dan juga ia mengharapkan Kapolda juga diharap bisa mengungkap kasus penganiayaan terhadap beberapa rekan-rekan aktivis LSM lainnya yang sampai saat ini belum sama sekali bisa di ungkap dengan tuntas, papar dosen Fakultas Hukum UNISKA Banjarmasin ini.

Semoga saudara kita Usman Pahera cepat sembuh, kata Aspihani mendo’akan. Karena posisi saya masih di luar negeri, maaf tidak bisa membesuk dan tentunya saya hanya bisa mendo’akan, “Semoga beliau cepat sembuh dan bisa beraktifitas sebagaimana biasa lagi, sehingga bisa berjuang kembali untuk masyarakat dan banua kita tercinta ini,”. Sampaikan salam saya ke beliau dari Aspihani Ideris (Direktur Eksekutif Lembaga Kerukunan Masyarakat Kalimantan) ucapnya kepada wartawan.

Sementara itu, dikonfirmasi wartawan Kapolres Kotabaru AKBP Suhasto membebarkan aksi pembacokan yang dilakoni orang misterius terhadap Ketua Komite Aksi Penyelamat Kotabaru (Kapak) Usman Pahero. Warga Desa Hilir Muara, Kecamatan Pulau Laut Utara, Kotabaru ini dibacok oleh orang misterius, saat hendak sholat subuh ke Masjid As Salam, Jumat (16/2/2018) dinihari sekira pukul 05.00 Wita.

Menurut Kapolres Kotabaru, saat ini, pihaknya tengah melakukan penyelidikan serta pengejaran terhadap pelaku penganiayaan berat terhadap aktivis Kalsel ini. Ia juga memastikan, pihak Kepolisian saat ini tengah mendalami kasus yang dialami Usman Pahero tersebut. (TIM).