MEDIA PUBLIK-JAKARTA. Meski meminta polemik pernyataan kontroversial Ketua DPR Marzuki Alie dihentikan, kritik terhadap orang nomor satu di Senayan itu tetap terus disuarakan. Sekretaris Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Teguh Juwarno mengingatkan agar Marzuki mengontrol setiap pernyataannya ke media massa.
Menurut Teguh, pernyataan Marzuki mengenai wacana pembubaran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan pemberian maaf bagi koruptor tidak tepat dan terkesan akan menjadi representasi keinginan seluruh anggota dewan.
"Seharusnya patut kita mengirim sinyal bahwa pimpinan DPR itu fungsinya adalah sebagai jubir, bukan konteks kepemimpinan yang suka atau bisa berbuat apa saja sekehendak diri pribadi, tidak (seperti itu)," kata Teguh di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (3/8/2011).
Kesalahan Marzuki menyampaikan pendapat, sambung Teguh, malah merugikan kredibiltas DPR yang terus mendapat sorotan publik selama ini.
"Jadi beliau harus sadar betul suaranya dapat berkembang menjadi representasi suara yang ada di DPR. Pernyataan-pernyataan beliau malah tidak mencerminkan juru bicara kolektif di DPR," tegas dia.
Teguh berharap, sembilan fraksi mestinya memberikan imbauan kepada Marzuki agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Alasannya, pernyataan kontroversial sudah beberapa kali dikemukakan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat tersebut.
"Saya melihat fraksi-fraksi harus menanggalkanlah rasa ewuh pakewuh bahwa fatsun kepemimpinan adalah haknya partai penguasa," harapnya.(Tim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar