Peletakkan batu pertama pembangunan Mesjid H. Muhammad Cheng Hoo Banjarmasin pada tanggal 27 Februari 2012 (red) di Kawasan Siring Kapten Piere Tendean Banjarmasin. Pada kesempatan tersebut Ketua Umum PITI Kalimantan Selatan, Winardi Sethiono mengungkapkan,”setelah peletakan batu pertama ini, yang jelas bagaimana pun Mesjid itu harus terbangun dan selesai tepat waktu. Walapaun namanya Mesjid H. Muhammad Cheng Hoo, tapi itu adalah milik kita semua yaitu umat islam, jadi jangan terpengaruh dengan namanya,”ucapnya.
Ditambahkannya lagi,”kita mengaharapkan dengan terbentuknya Mesjid H. Muhammad Cheng Hoo, nantinya juga akan ada kesekretariatan dari PITI Kalsel, Sehingga untuk para mualaf bisa datang kesini. Dan kita disini berupaya untuk membangun rasa persatuan dan kesatuan, serta rasa persahabatan. jadi tidak ada unsur lainnya, selain dari belajar ilmu agama islam secara mendalam,”ungkapnya
Mesjid yang diperkirakan untuk biaya pembangunan sekitar Rp. 4 Miliyar yang dananya berasal dari Donatur, PITI, dan Pak Walikota tersebut akan dibangun dengan waktu kurang lebih 8 bulan,”biaya total untuk pembanugnan Mesjid H. Muhammad Cheng Hoo yaitu sekitar Rp. 4 Miliyar, yang itu semua didapatkan dari Donatur dan dari PITI KalSel sendiri sudah terkumpul dana sekitar Rp. 500 Juta. Untuk sisanya nanti dari rekan-rekan tiong hua, karena kita disini memiliki rasa kesatuan dan persatuan. Dan tujuan kita untuk memperluas pembangunan. Sedangkan target penyelesainnya itu adalah dari tim dari walikota, yang kata beliau sekitar 8 bulan,” papar Winardi.
Walikota Banjarmasin H. Muhidin menambahkan,”pada peletakan batu pertama yang dihadiri Pak Ustad Anton Medan pengurus PITI Jakarta dan dari pengurus PITI Surabaya. Mudah-mudahan untuk pembangunan Mesjid H. Muhammad Cheng Hoo Banjarmasin bisa cepat diselesaikan, dan saya memerintahkan kepada pengurus pembangunan Mesjid H. Muhammad Cheng Hoo untuk secepatnya membanguan karena dana yang sudah tersedia ada Rp. 2 Miliyar, dari saya pribadi Rp. 1 Milyar dan dari donator Rp. 1 Miliyar. Selain untuk tempat beribadah mesjid ini saya harapkan nantinya juga akan menjadi bangunan wisata karena untuk bangunannya ada perpaduan antara China dan Banjar,”Beber Mudihin. (TIM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar