
Di sebutkan bahwa Kepala Kejaksaan di Arnhem, tempat gugatan hukum ini dimasukkan, dalam tanggapannya kepada YKUKB mengatakan akan membahas gugatan tersebut.
Jeffry M. Pondaag menjelaskan, Bertahun-tahun setelah peristiwa pembantaian Rawagede (9/12/1947) semua instansi Belanda tidak kooperatif untuk menghukum mereka yang bersalah. Dalam peristiwa itu hampir semua penduduk laki-laki Desa Rawagede, 431 dewasa dan pemuda, habis dibantai oleh militer Belanda. kata Jeffry.
Baik Panglima Pasukan Tentara Belanda Jenderal Spoor maupun Jaksa Agung Felderhof saat itu menolak menuntut para perwira yang bertanggung jawab, karena mengingat karir mereka oleh sebab itu menolak menyeret mereka ke peradilan militer. ujar Jeffry menjelaskan.
YKUKB, yang mewakili para korban militer Belanda di Indonesia, setelah berupaya selama bertahun-tahun akhirnya pada 9/12/2011 berhasil membuat Pemerintah Belanda meminta maaf kepada para ahli waris korban pembantaian di Rawagede.Setelah gugatan melawan negara, kini gugatan diarahkan kepada para pelaku pembantaian. (TIM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar