MEDIA PUBLIK – KAPUAS. Jembatan merupakan sebuah tempat alternative penyeberangan, sungguh memperihatinkan sebuah jembatan yang panjangnya 200 meter kondisinya sangat mengkhawatirkan dan dapat membahayakan penyeberangnya yang terdapat di Kecamatan Kapuas Tengah arah menuju ke desa Pojon Provinsi Kalimantan Tengah.
Khaidir Rahman Assegaf salah seorang petinggi Lembaga Kerukunan Masyarakat Kalimantan (LEKEM KALIMANTAN) menuturkan, “Saya sangat khawatir ketika saya menyeberangi jembatan sepanjang 200 meter di daerah Kapuas Tengah diketika saya mau ke Pojon,” ujar Khaidir Kamis (26/1).
“Diketika saya menyetir mobil yang saya bawa menyeberangi jembatan tersebut, waduh ngeri sekali!!!... Jembatan itu banyak bolong-bolongnya dan menimbulkan bunyi seperti mau runtuh diketika kami lewati,” ungkap Khaidir panggilan akrabnya.
Lanjut Khaidir kepada wartawan Media Publik, “Jembatan ini merupakan jalan satu-satunya menuju daerah Pojon dan tidak ada jalan lain lagi, saya berharap perlu perhatian serius dan perioritas dari pemerintah Kabupaten Kuala Kapuas maupun Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah untuk memperbaikinya,” harap Khaidir seraya menutup pembicaraannya.
Senada dengan Badrul Ain Sanusi Al-Afif SH MH MS seorang pengamat lingkungan angkat bicara ketika di hubungi via telepon , Jum`at (27/1), ”Ya memang benar jembatan ini merupakan jalan alternative dan satu-satunya untuk mencapai daerah pojon dan sekitarnya,” cetus Ibad panggilan akrabnya.
Ibad merupakan seorang warga Desa Jangkang, Kecamatan Kapuas Tengah mengharapkan pemerintah daerah harus secepatnya memperbaiki secara permanin jembatan ini sebelum timbulnya jatuh korban dari masyarakat yang menyeberangi, harapnya.
Badrul Ain Sanusi Al-Afif yang juga seorang advokat ini berharap, perbaikan jembatan tersebut sangat perlu di perioritaskan pembangunannya dan harus sesegera mungkin di anggarankan baik APBD Provinsi Kalimantan Tengah maupun ABPD Kabupaten Kuala Kapuas pada pembahasan mendatang ini, katanya dengan penuh harap. (Tim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar