Media Publik - Tanah Bumbu. Issu perkelahian berbau Etnis/Suku yang melibatkan dua etnis Dayak dan Bugis di Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan, ditepis unsur muspida Tanah Bumbu dan para tokoh warga dua etnis, duduk satu meja hari ini, Selasa (24/1) Saling bertemu bertempat di Hotel Ebony yang di fasilitasi oleh sebuah perusahaan tambang batubara besar, yang diduga memiliki lahan sengketa dengan masyarakat adat setempat.
Pantauan media ini, pertemuan tersebut telah diliput banyak wartawan berbagai media. Dalam pertemuan ini di hadiri Bupati Tanah Bumbu Mardani H Maming, Kapolres Tanah Bumbu AKBP Winarto, Komandan Kodim Tanah Bumbu Letkol ARH Sinthu Bas Ignatius, APP-GMTPS Kalteng F Nongken, Ketua Lembaga Musyawarah Masyarakat Dayak Kalsel Hairani Sinang SH MH dan beberapa Petinggi LSM - OKP yang ada di Kalimantan Selatan.
Pertemuan ini juga disaksikan oleh perwakilan kedua etnis, Dayak dan Bugis, beberapa LSM-OKP yang ada di Kalimantan Selatan, pejabat tinggi tanah Bumbu dan para tokoh-tokoh pemuda, masyarakat serta tokoh-tokoh agama.
Mereka yang hadir bersepakat menghimbau untuk meredam issu perang antar itnes yang telah meresahkan warga di Wilayah Tanah Bumbu pada khususnya dan Wilayah Kalimantan pada umumnya, dengan kesepakatan yang disampaikan Hairani Sinang SH MH sebagai berikut :
"Kami berharap tidak ada warga yang terpancing dengan penyebaran sms, atau lainnya, yang berisi rencana penyerangan atau pembantaian etnis tertentu terhadap etnis lainnya di Kabupaten Tanah Bumbu. Sebab tiupan issu yang berkembang tidak pernah terjadi sama sekali di daerah kita ini",
“Bahwa semua berita-berita tersebut adalah kabar bohong belaka dan ditimbulkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan tidak ada bahkan tidak akan pernah ada penyerangan baik dari pihak manapun kepada siapa pun di Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, Kabupaten Kotabaru dan sekitarnya”,
“Kesepakatan juga menghendaki agar masyarakat tetap menjalankan aktivitas sehari-hari sebagaimana mestinya, agar melaporkan kepada pihak berwajib jika mengetahui adanya pihak-pihak yang sengaja menyebarkan berita-berita bohong tersebut”, tegas Hairani disela-sela kesepakatan bersama tersebut, Selasa (24/1) kepada wartawan Media Publik.
Hairani Sinang bahkan menjamin tidak akan terjadi konflik antara etnis di Tanah Bumbu. "Kita bersama-sama akan mencari dalang yang menyebarkan issu yang meresahkan masyarakat ini," ujarnya seraya menutup pembicaraan.
Drs. Ahmad Sugian Noor Al-Aydrus, seorang Petinggi Lembaga Kerukunan Masyarakat Kalimantan (LEKEM KALIMANTAN) yang selalu memantau perkembangan issu berbau Etnis/Suku ini menuturkan ke beberapa mas media, “Saya rasa issu rencana penyerangan dan pembantaian etnis tertentu itu bertujuan untuk mengambil keuntungan pribadi maupun kelompok dan penyebar issu ini sengaja ingin memecah belah kerukunan dan ketenteraman hidup masyarakat di Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu dan sekitarnya yang selama ini kehidupan mereka itu rukun-rukun saya”, ujarnya.
Drs. Ahmad Sugian Noor Al-Aydrus yang akrabnya dipanggil Abuya ini mengimbau kepada seluruh masyarakat Batulicin dan sekitarnya agar tidak terpengaruh dan terprovokasi dengan berita-berita bohong dan menyesatkan tersebut.
“Saya berharap masyarakat Batulicin dan sekitarnya jangan sampai termakan oleh hasutan issu yang sangat menyesatkan ini, kita semua disini sudah hidup berpuluh-puluh tahun berdampingan dengan rukun dan damai. Kita ini sudah seperti bersaudara walau berbeda suku, tetapi tetap dalam sebuah ikatan kerukunan dan kesatuan”, tegas Abuya, Selasa (24/1).
Imbauan bersama itu ditandatangani oleh Mardani H Maming (Bupati Tanah Bumbu), Letkol ARH Sinthu Bas Ignatius (Dandim Kotabaru/Tanah Bumbu), AKBP Winarto (Kapolres Tanah Bumbu), Harani Sinang SH MH (LMMD-KS), Pawahisah Mahabattan (LPMTB), Drs Frederick Nongken (APP-GMTPS Kalteng), dan beberapa petinggi LSM-OKP serta tokoh warga lainnya.
Kapolres Tanbu AKBP Winarto menegaskan, Kesepakatan bersama ini salah satu upaya mempertahankan situasi kondusif di Batulicin, saat ini polisi terus menyelidiki penyebar issu ini. Kepolisan Tanah Bumbu sudah dibantu Polda Kalsel, Bareskrim, Mabes Polri, dan bidang tertinggi di Kepolisian untuk mengungkap pelaku penyebar issu tersebut. "," katanya. (TIM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar