MEDIA PUBLIK - JAKARTA. Beberapa nama tokoh ormas Islam sudah mulai digulirkan untuk masuk dalam bursa Capres 2014. Mereka adalah Amir Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) Abu Bakar Ba’asyir, Ketua Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq dan Ahli Dewan Pemutus Kebijakan Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) Abu Jibril.
Menurut Suara Islam, sebuah tabloid yang terbit di Jakarta adalah yang memulai pengguliran ini. Tabloid tersebut bahkan meminta umat muslim di Indonesia mengirimkan SMS kembali kepada mereka satu dari tiga nama tersebut yang mereka dukung.
“Ini semacam uji elektabilitas,” ujar Sekjen DPP FPI Ahmad Sobri Lubis beberapa waktu lalu.
Tiga nama itu, kata Ahmad, memang sengaja digulirkan oleh tabloid tersebut untuk mengetahui sejauh mana respons muslim sebagai pemilih di Indonesia ini. Baik FPI maupun Rizieq, kata Lubis, tidak keberatan dengan uji elektablitas itu.
“Hanya saja secara organisasi FPI belum menyatakan pencalonan,” jelas Lubis.
Meski sedang ada uji elektabilitas, FPI tidak memerintahkan para anggotanya untuk harus merespons uji tersebut lewat SMS balik.
“Jadi melalui pesan SMS tersebut, kita juga mau tau seperti apa respon teman-teman FPI dan Ormas Islam lainnya ketika ketiga tokoh ini dimunculkan sebagai capres. Namun, karena SMS itu merupakan gawe dari Tabloid Suara Islam, sehingga saya sebagai Sekjend tak bisa memerintahkan kepada seluruh anggota FPI untuk mendukung Rizieq, tapi dibiarkan mengalir secara alami,” jelasnya.
Seperti yang di lanser Tabloid Suara Islam adalah tabloid yang diterbitkan oleh ormas Forum Umat Islam (FUI). Dalam keterangan mereka lewat situs, berdasarkan penghitungan sementara nyaris 99% pengirim SMS memilih Rizieq sebagai calon pemimpin Indonesia mendatang.
Sekjen Forum Umat Islam (FUI) KH Muhammad Al-Khaththath mengatakan bahwa umat Islam Indonesia agar memberikan dukungan kepada salah satu dari tiga nama itu. Semua ini adalah sebagai ikhtiar untuk merubah Indonesia menjadi negara yang bersyariah dan dipimpin oleh orang yang amanah. Sebab sudah 66 tahun lebih setelah merdeka negeri ini telah mengabaikan terhadap Islam dan urusan kaum muslim. katanya. (TIM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar