MEDIA PUBLIK - JAKARTA. Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Golkar, Akbar Tandjung mengatakan, pencalonan nama Syarif Cicip Sutardjo awalnya dimaksudkan untuk mengisi kursi menteri tambahan. Bukan untuk menggantikan salah satu dari tiga menteri Golkar di kabinet.
Namun ternyata, Cicip malah diposisikan sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan menggantikan Fadel Muhammad. "Pak Cicip diusulkan tentunya ada harapan itu merupakan penambahan," kata Akbar di Gedung DPP Golkar, di Jakarta, Rabu (19/10).
Menurutnya, wajar jika memang Golkar mendapat tambahan satu kursi menteri. Lantaran, Golkar merupakan partai nomor dua setelah Partai Demokrat. Peranan Golkar di DPR pun dinilai cukup siginifikan.
"Orang-orang Golkar punya pengalaman yang cukup di politik. Karena itu wajar kalau seandainya ditambah," lanjutnya.
Ia menjelaskan, berita penambahan kursi menteri tersebut disambut dengan menyiapkan nama. Ada dua yang dinilai punya potensi dan akhirnya Cicip yang dipilih untuk diajukan. "Ada Cicip, ya kita ajukan. Cuma memang kita tidak duga Cicip masuk tapi Fadelnya malah keluar," papar Akbar.
Akbar mengaku sempat menghubungi Fadel sebelum pengumuman reshuffle, yaitu pukul 17.30 WIB sepulangnya dari pernikahan putri Sultan di Yogyakarta. Ketika dihubungi, Fadel pun yakin kalau tidak ada perubahan.
"Kelihatannya tetap, berarti tambah kita. Saya naik mobil sekitar jam delapan ke rumah dengar pidato SBY dan saya dengar langsung tiba-tiba tidak ada nama Fadel. Saya coba komunikasi dengan Fadel, dia juga kaget,'' papar Akbar.
Sementara itu dari arah Istana Negara, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad berjalan tergesa-gesa. Wajahnya tegang, pipinya terlihat memerah, dan bicaranya agak ketus kepada wartawan. Di genggaman tangannya sebuah telepon seluler terus berdering.
Kehadiran Fadel yang mendadak hadir di Istana mengundang perhatian wartawan. Para wartawan berusaha mengupas informasi dari mantan Gubernur Gorontalo ini.
Awalnya Fadel enggan bicara namun lama kelamaan dia melunak. Fadel tampak tidak bisa menahan emosinya ketika seorang wartawan media online menanyakan soal Cicip Syarief rekannya di Golkar yang dikabarkan akan menggantikan dirinya. "Saya gak tahu dong. Kalian tanya Pak Cicip. Masa kamu tanya dia, kamu suruh saya," ujarnya dengan nada tinggi kepada wartawan sebuah media online.
Setelah itu Fadel kembali bergegas ke kantor Presiden. Tiba di depan kantor Presiden, Fadel tidak langsung masuk menemui Presiden di dalam ruang kerjanya. Dari kamera rekamanan seorang wartawan televisi memperlihatkan Fadel berusaha membujuk anggota Paspampres untuk bisa menemui Presiden.
Namun tetap saja Fadel tidak bisa menemui Presiden. "Bapak Fadel tidak bisa bertemu dengan Presiden karena Presiden fokus pada penuntasan reshuffle," ujar Juru Bicara Presiden, Julian Aldrian Pasha.
Lama menunggu sekitar 20 menit, Fadel mengalah. Dia memilih pulang melewati jalan beraspal depan kantor Presiden. Jalannya cepat hampir luput dari perhatian para wartawan.
Fadel tidak mau bicara namun belasan wartawan mengadangnya. Wajahnya masih tampak memerah namun nada bicaranya mulai sedikit teratur.
Tepat pukul 20.00 WIB, Presiden SBY mengumumkan nama menteri baru hasil reshuffle. Nama Fadel tidak tercantum. Dia digantikan Syarif Cicip Sutardjo koleganya di Partai Golkar. Mensesneg Sudi Silalahi enggan berkomentar soal kehadiran Fadel menjelang pengumuman reshuffle kabinet. Dia hanya tertawa. (TIM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar