MEDIA PUBLIK. MUALAF kini memiliki komunitas di Kota Tepian. Perkumpulan yang anggotanya didominasi ibu-ibu ini mengaku senang tahun ini dipanjangkan umur oleh Tuhan masih bisa bertemu Ramadan. Karena baru masuk Islam, tentu perlu banyak mempelajari syariat agama, termasuk belajar membaca dan memahami Alquran.
Datangnya Ramadan kali ini, menurut ketua kumpulan mualaf Maryam Udau, pihaknya berencana menambah jam belajar mengaji. Jika biasanya hanya seminggu tiga kali di sore hari setelah salat azhar, maka akan dialihkan ke waktu pagi dan tiap hari. Mengingat sore hari ibu-ibu kerap sibuk di dapur untuk menyiapkan menu berbuka.
Komunitas yang kini beranggota 61 orang ini, kata Maryam, rata-rata memiliki niat belajar membaca Alquran yang tinggi. Karena di antara mereka belum ada yang khatam, bahkan selesai metode Iqra. “Ada yang masih mau seminggu sekali, ada juga yang minta setiap hari,” ujar Maryam yang ditemui di Masjid Baiturrahman Loa Janan Ilir.
Jika biasanya belajar mengaji dilakukan di Masjid Baiturrahman, Maryam berencana menjadikan rumahnya di untuk tempat berkumpul. Mengingat suaminya, Mishab juga ustaz yang bisa mengajar mengaji. Tahun ini menjadi tahun istimewa bagi perkumpulan mualaf ini. Sebab pada 5 Agustus nanti tepat tiga tahun perkumpulan ini bertahan.
Bila biasanya belajar mengaji malu-malu, kali ini tiap anggota diberi dukungan. Dari 61 mualaf, kini ada lima ustaz yang mengajar secara ikhlas tanpa imbalan. “Kalau tahun pertama dan kedua, bulan puasa dialui biasa saja. Belum ada program rutin yang direncanakan. Tapi tahun ini semua anggota belajar mengaji,” terang Maryam. (Tim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar