Rabu, 27 Juli 2011

HARGA BAHAN POKOK MELAMBUNG DI KALTIM

MEDIA PUBLIK-KALTIM.Harga-harga barang kebutuhan pokok di pasar tradisional di Penajam Paser Utara jelang Ramadan mulai terkerek. Rata-rata naik Rp 500 dari harga normal. Bahkan beberapa produk ada yang sampai Rp 2000. Pergerakan ini sudah terjadi sepekan terakhir. Dan diprediksi akan terus melonjak hingga mendekati Lebaran.

Hasil pantauan koran ini, di Pasar Penajam misalnya, harga tepung curah naik dari Rp 6000 menjadi Rp 7000 per kilogram, gula pasir dari Rp 10.000 menjadi Rp 10.500 per kilogram. Sementara minyak goreng curah naik Rp 1000 per botol, dari Rp 6000 menjadi Rp 7000. Begitu juga telur, dari Rp 1.100 per butir menjadi Rp 1.300. Sedangkan cabai kering dari Rp 38.000 menjadi Rp 45.000 per kilogram. Namun cabai merah justru turun dari Rp 27.000 per kilogram menjadi Rp 20 ribu.

Untuk ayam potong terdapat perbedaan harga mencolok. Di Pasar Penajam harga belum berubah, Rp 27 ribu per kilogram. Tapi di Pasar Petung sudah mencapai Rp 35 ribu. “Kalau yang lain, seperti bawang, tomat, kacang tanah, dan sayuran, masih normal. Tapi nggak tahu kalau kiriman kosong. Karena kita beli dari Balikpapan,” terang Rahman, pedagang sembako di Pasar Penajam.

Kenaikan ini tentu saja memberi dampak, baik bagi konsumen maupun pedagang. Konsumen terpaksa mengeluarkan budget ekstra. Untuk menyiasati, jika semula beli ayam seekor, kini cukup setengah. Sementara pedagang, meski harga bertambah, namun volume penjualan berkurang. “Kalau bukan hari pasar, pembeli sedikit. Tapi kalau Rabu (hari pasar di Petung, Red), agak lumayan,” ungkap Hj Sarmiah, pedagang sembako di Pasar Petung.

Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Tur Wahyu Sutrisno sebelumnya mengatakan, situasi perdagangan di PPU masih masuk kategori normal. Artinya, gejolak harga belum terlalu ekstrem. Meski begitu pihaknya akan terus melakukan monitoring, terutama di pasar tradisional dan toko-toko. Jika dianggap sudah menganggu stabilitas harga, tak menutup kemungkinan dilakukan operasi pasar untuk komoditi tertentu. “Itu sudah tugas pemerintah,” katanya. (Tim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar