MEDIA PUBLIK _ Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar masih terjadi di berbagai kota dan daerah wilayah Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
Kondisi tersebut menyusul kelangkaan solar yang dialami hampir seluruh satuan pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Banjarmasin dan Palangka Raya sepanjang hari hingga tengah malam sampai ngantri sepanjang 1 kelometer, demikian hasil pemantauan dari LSM Lembaga Pemerhati Masyarakat (LEMPEMA) Senin 24/7 pagi pukul 06,00 waktu setempat.
Kami merasa sangat aneh dengan kondisi demikian, kami berkeyakinan bahwa tragedy kelangkaan solar ini adanya permainan dari pihak-pihak tertentu yang sengaja untuk mengambil keuntungan lebih, katakanlah bahwa sebelum mobil tangki pengangkut solar sampai di SPBU bahan baker minyak solar tersebut sudah dijual dijalanan dengan tempat tersembunyi.
Salah satu contoh kami pernah mempergoki mobil tangki itu menjual solarnya di tengah malam sekitar jam 3an keatas didaerah jalan tol arah ke Sungai Tabuk Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan, tegas Aspihani Ideris (salah satu anggota LSM LEMPEMA),24/7.
Ditambahkannya, antrian kendaraan angkutan umum, barang dan kendaraan pribadi terus terlihat dan merupakan pemandangan sehari-hari di SPBU di Kota Sampit dan Palangka Raya ibukota Provinsi Kalimantan Tengah, dan di daerah Kalimantan Selatan keadaan tersebut berlangsung sejak Mei tahun 2011.
"Kita tidak habis pikir, kenapa kondisi kesulitan masyarakat mendapatkan BBM terutama jenis solar tidak ada tanda-tanda akan berakhir dan bahkan semakin parah," ujar Aspihani Ideris yang juga Direktur Eksekutif Lembaga Kerukunan Masyarakat Kalimantan (LEKEM KAL:IMANTAN). (Tim)
Adanya main mata tingkat atas hingga BBM selalu langka...
BalasHapus