Senin, 12 Desember 2011

PAN TIDAK INTERVENSI KASUS WA ODE NURHAYATI

MEDIA PUBLIK - JAKARTA. Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Tjatur Sapto Edy melihat ada upaya untuk menjatuhkan partainya dengan menggunakan salah satu kasus yang menimpa kadernya, yakni Wa Ode Nurhayati.

Menurutnya, PAN akan menjadi partai yang besar sehingga mau tak mau menghadapi cobaan dulu.

"Tjatur Sapto Edi juga mengatakan kasus ini benar-benar penuh kelucuan dan seakan-akan semuanya serba kebetulan."katanya.

"Ada beberaa hal yang kita anggap lucu, dan ini entah apakah sudah didesain atau bagaimana," papar Tjatur.

"Ya adalah baunya (menjatuhkan). Saya berharap bukan dagelan politik dan hukum bercampur di situ," kata Tjatur saat ditemui di gedung DPR, Senin, (12/12).

Menurutnya, PAN akan menjadi partai yang besar sehingga mau tak mau harus mengalami cobaan lebih dulu. PAN sendiri menegaskan tidak akan intervensi kasus hukum yang kini tengah berlangsung di KPK tersebut.

Wa Ode yang belum pernah diperiksa dan seharusnya dianggap sebagai whistle blower tersebut harus dihargai, lanjut Tjatur.

"Ini kan PAN akan menjadi besar, anak kalau mau besar anget dulu biasanya badannya. PAN profesional tanpa mengintervensi proses hukum KPK karena ini banyak kelucuan-kelucuan hukum yang terjadi. Yang pertama, whistle blower itu punya niat baik mengungkap informasi ke publik, itu harus dihargai," tuturnya.

Penilaian Tjatur atas dugaan adanya pihak yang ingin menjatuhkan PAN juga dilihat dari masalah yang menerpa partainya tersebut seperti saat pernikahan Sekjen Partai Demokrat yang juga putra SBY, Eddie Bhaskoro, dan Aliya, putri dari Ketua Umum PAN Hatta Radjasa.

Saat itu, KPK menangkap anggota DPRD Semarang yang berasal dari PAN. Kemudian, saat Rakernas PAN kasus Wa Ode mencuat ke publik.

"Kita minta tim pencari fakta melakukan bantuan hukum, kelucuan itu ada dua kebetulan. Waktu Cipanas ada kasus Semarang, waktu di Kemayoran ada itu (Wa Ode)," tuturnya. (Tim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar