Kamis, 29 Desember 2011

HATTA BUTUH PASANGAN YANG COCOK PADA PILPRES 2014

MEDIA PUBLIK - JAKARTA. Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Drajad Wibowo mengatakan, dikotomi militer dan sipil sudah tidak relevan lagi untuk pemilihan presiden pada pemilu 2014. Alasannya, pada 2014 reformasi sudah berjalan 15 tahun. Sehingga dikotomi itu sudah tidak relevan.

Menurut Drajad, ini bisa terlihat dari pengalaman di berbagai pemilihan kepala daerah. Banyak yang memakai dikotomi militer-sipil yang ternyata pada akhirnya kalah dengan calon dari sipil. "Jadi saya rasa masyarakat sudah tidak melihat TNI atau sipilnya. Tetapi melihat, apakah capres itu betul-betul merakyat atau tidak," katanya di gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (29/12).

Untuk PAN, lanjutnya, tidak akan tepaku apakah capres harus dari kalangan militer atau tidak. Atau malah dikotomi Jawa dan luar Jawa. Yang menjadi pertimbangan yaitu dari sisi elektabilitas. ‘’Siapa yang paling cocok berpasangan dengan Bang Hatta, itu yang akan kita ajukan. Tapi kalau kita bisa mengajukan sendiri, kita akan maju sendiri,’’ tambah dia.

Ia mengaku, untuk urusan Capres, PAN sudah bulat untuk mengusung Hatta Rajasa. Lantaran, hal itu sudah diputuskan di rakernas yang merupakan forum tertinggi kedua setelah kongres. Tinggal kemudian upaya dan kerja keras PAN untuk bisa mengusung capres sendiri dan tidak tergantung pada partai lain. Yaitu, minimal mendapat perolehan suara 15 persen.(Tim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar