Media Publik - Banjar. Lahan baru TPA Tempat Pembuangan Akhir sampah di Desa Padang Panjang Kecamatan Karang Intan tampaknya bakal segera beroperasi, karena jalan penghubung antara TPA lama dengan lahan TPA baru sudah rampung.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Banjar, Rahmaddin MY MSi saat dikonfirmasi kemarin membenarkan perihal tersebut, “Progress jalan TPA sudah rampung sejak bulan lalu dan sekarang mobil angkutan sampah sudah bisa sampai ke ujung TPA. Dahulu kan tidak bisa, karena jalannya masih labil dan tertutup sampah,” katanya.
"Karena itu ditargetkan 2012 lahan TPA baru seluas 10 hektar sudah bisa dioperasikan bersama dengan landasan pemilahan sampah di dekat gudang composting." cetusnya.
Sedangkan lahan TPA lama seluas 6,5 hektare kata mantan Kasubbag Pemberitaan Humas Setda Banjar ini kini sudah di sulap menjadi ruang terbuka hijau. “Lahan yang lama kita hijaukan. Sebagian sudah kita jadikan taman, sebagian lagi kita tanami pepohonan agar sejuk dan hijau,” ujarnya.
Tujuan mengubah konsep TPA menjadi ruang terbuka hijau sendiri katanya, untuk menghilangkan kesan bahwa TPA tempat kotor dan bau. Semenjak peristiwa menumpuknya sampah hingga ke jalan utama TPA, pihaknya kata dia berupaya menghilangkan kesan kotor yang selama ini tak lepas dari identitas TPA sendiri.
“Sekarang kalau orang masuk itu tidak langsung disuguhi sampah, tapi disuguhi taman dan ruang terbuka hijau. Di belakangnya di lahan yang baru tetap menjadi tempat pembuangan sampah,” katanya.
Secara umum menurutnya, sejatinya kata lelaki yang baru sekitar dua tahun mengabdi di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Banjar ini segala perlengkapan TPA sudah jauh lebih memadai. Alat berat untuk operasional TPA pun katanya perlahan tapi pasti sudah cukup dilengkapi.
“Tinggal Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) saja yang belum. Untuk membuat konsep sanitary landfill paling tidak harus ada sarana IPAL nya terlebih dahulu. Nah, kita belum punya ini. Sampai 2012 pun kita belum bisa menganggarkan ini karena keterbatasan anggaran,” ungkapnya.
Kendati demikian, sementara waktu kata dia, untuk meminimalisasi dampak pencemaran sampah di TPA, paling tidak sudah bisa ditangani dengan system composting yang diterapkan di TPA beberapa bulan lalu.
“Kita hanya bisa meminimalisasi pencemaran lewat composting karena secara teknis IPALnya belum ada,” ujarnya.
Dengan composting kata dia, selain bisa meminimalisir pencemaran juga mampu mengurangi volume sampah hingga 10 persen dari total produksi sampah di Kabupaten Banjar per harinya mencapai 150 ton. (Tim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar