Kamis, 30 Desember 2010

VISIT EAST KALIMANTAN YEAR 2011

MEDIA PUBLIK – SAMARINDA. Kaltim lebih serius mengelola potensi kepariwisataan yang dengan melanjutkan program Tahun Kunjungan Wisata Kalimantan Timur 2011, dengan harapan mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisata di daerah ini.

Demikian dikatakan Gubernur Kaltim, H Awang Faroek Ishak di hadapan mahasiswa dan pelajar Kaltim di Ruang Ruhui Rahayu Samarinda, Kamis (30/12), terkait program peningkatan kepariwisataan daerah.

"Pariwisata Kaltim memiliki potensi sangat luar biasa. Ini yang belum kita gali secara optimal. Kita kembali mencanangkan Visit East Kalimantan Year 2011 sebagai lanjutan dari 2010, pada malam pergantian tahun baru nanti," ujarnya.

Meningkatkan kunjungan wisata, ujar Awang Faroek haruslah dengan membenahi infrastruktur. Telah dibuktikan Kabupaten Berau yang membenahi Bandara Kalimarau, agar obyek wisata di Gugusan Kepulauan Derawan dan sekitarnya dapat dijangkau dengan mudah.

Kepulauan Derawan, lanjutnya merupakan salah satu obyek penyelaman yang kian terkenal di Indonesia dan dunia internasional menggeser beberapa obyek wisata bawah laut lainnya.

"Untuk itu kita mencanangkan Visit East Kalimantan Year 2011 untuk lebih mengenalkan obyek wisata Kaltim. Diharapkan Kaltim dapat menyelenggarakan Sail Derawan untuk mengenalkan potensi kelautan Kaltim," jelasnya.

Data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kaltim menunjukkan, Kaltim memiliki obyek wisata sebanyak 402 buah yang tersebar di 14 kabupaten/kota. Pada 2010 Kaltim berhasil menarik wisatawan mancanegara mencapai 24.410 orang, meningkat dari 21.492 orang pada tahun sebelumnya.

Sementara itu perolehan devisa mencapai USD24,410 juta dengan rata-rata lama tinggal untuk berwisata mencapai delapan hari. Sedangkan Wisatawan Nusantara atau domestik juga meningkat dari 1.131.906 orang pada 2009 menjadi 1.174.626 orang pada 2010 dengan lama tinggal rata-rata empat hari.

"Dengan melihat data tersebut, yakinlah kita bahwa sektor kebudayaan dan pariwisata Kaltim di masa yang akan datang akan tetap cerah. Jika selama ini pembangunan kita mengandalkan pada pemanfaatan sumber daya alam (SDA) berupa hutan, minyak dan gas bumi serta hasil pertambangan yang mulai menurunan," ujar Awang Faroek. (Kastal)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar