MEDIA PUBLIK – PONTIANAK. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Barat Alexius Akim memperkirakan pada tahun 2011 provinsi itu akan kekurangan guru sebanyak 2.000 orang.
"Sudah sejak lama Kalbar kekurangan guru, tapi yang mengkhawatirkan lagi pada tahun 2011," katanya di Pontianak, Jum`at (31/12).
Akim mengungkapkan, pengangkatan guru berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) tahun 1976 yang didominasi guru SD akan pensiun, sehingga jumlah kekurangan guru semakin banyak.
"Untuk itu, ke depan Kalbar akan meminta kebijakan khusus, berupa ketentuan atau persyaratan penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang lebih menyentuh substansi persoalan untuk mengatasi kekurangan guru tersebut," jelas Akim.
Selain itu, kata dia, perhitungan untuk mengatasi kekurangan guru juga tidak bisa didasarkan pada jumlah atau kuota penerimaan tenaga pengajar dalam formasi CPNS, karena, kekurangan guru di Kalbar cukup bervariatif, mulai dari guru SD dan SMP pada mata pelajaran tertentu.
Ia juga menambahkan, jika tidak ada kebijakan khusus dengan kata lain, penerimaan CPNS untuk formasi guru tahun depan masih mengacu pada ketentuan sekarang.
"Maka, diperkirakan jumlah guru akan tetap kurang khususnya guru SD, sedangkan penambahan justru akan terjadi pada jumlah guru SMP, dan itu akan menimbulkan masalah lain," katanya. (Ayef S, 31/12)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar