Senin, 15 Juli 2013

KETUA RT NGUTIP BLSM BIKIN SULTAN GERAM

MEDIA PUBLIK - MARTAPURA. Bupati Banjar Sultan Khairul Saleh mengecam oknum ketua rukun tetangga (RT) di wilayahnya yang mengutip Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM).

“Bila memang ada uang dikeluarkan untuk keperluan mengambil, ya tidak sebanyak itu. Bila memang ada urusan hukum akibat perbuatan tersebut kami serahkan ke aparat hukum,” tandas Khairul, Senin (15/7).

Sementara Sekda Nasrusnyah terkejut ada oknum ketua RT yang mengutip BLSM warga dengan alasan ongkos mengambil. Dia pun berharap petugas kantor pos lebih aktif mendatangi warga yang jauh tempat tinggalnya. “Seperti di Paramasan, kami usulkan warga tak perlu datang ke kantor pos, tapi petugas yang aktif datang. Tidak mungkin warga Paramasan mengambil BLSM dengan jarak cukup jauh dan biaya mencapai ratusan ribu,” ucapnya.

Seperti diberitakan harian ini, sejumlah warga di Desa Loktamu, Kecamatan Mataraman, Banjar, tidak utuh menerima dana BLSM. BLSM setiap warga dipotong Rp 30 ribu oleh ketua RT dengan alasan ongkos  pengambilan.

Kabag Ekonomi Nyoman Yudiana mengaku, pengambilan BLSM dibolehkan menggunakan surat kuasa, dan kartu wajib diserahkan. Meski begitu dia mengimbau kepada warga bila tidak mampu mengambil langsung diserahkan kepada anggota keluarga yang lain.

Terkait potongan dari ketua RT, Yudiana menilai tidak seha-rusnya hal itu dilakukan. Bila memang niat membantu jangan sampai ada potongan, mengingat dana itu sangat diperlukan warga. “Bila tetap ada dikeluarkan, bisa diambil dari usaha desa, dan dibicarakan secara terbuka dengan warga,” cetusnya.

Di sisi lain, Yudiana meminta PT Pos membatasi pengambilan dengan cara dikuasakan yang jumlahnya cukup banyak. Sementara dengan dana yang sudah telanjur dipotong, ketua RT harus mengembalikannya kepada warga.

Diharapkan kejadian itu tidak terulang lagi. Dari 17 persen tersisa belum disalurkan hingga 20 Agustus mendatang sudah dilakukan langkah antisipasi. “Untuk pembagian sebenarnya sudah dilakukan dengan beraturan. Tidak serempak satu hari melainkan diatur,” beber Yudiana.

Dia menambahkan untuk di desa yang jauh dari kantor sudah dipastikan pihak PT Pos akan mendatangi ke desa bersangkutan untuk menyalurkan dana tunai. (TIM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar