BERITA MEDIA PUBLIK - BANJARMASIN. Kota Banjarmasin ternyata banyak memiliki julukan, seperti dikenal sebagai Kota Seribu Sungai, Kota Seribu Ruko bahkan saat ini mendapat julukan lagi Kota Seribu Pengemis, hal ini terbukti dari hasil investigasi wartawan Media Publik kekota Banjarmasin.
Saya ingat dahulu diwaktu pak H Muhidin ketika mencalonkan sebagai Walikota Banjarmasin dalam kampanye jitunya menyatakan ada tiga hal, pertama apabila terpilih sebagai Walikota Banjarmasin masyarakatnya akan diwajibkan bersekolah dan gratis dari SD sampai SLTA, kedua mempermudah dan menggratiskan pembuatan KTP, Kartu Keluarga dan berobat dan yang ketiga janji beliau menghapuskan dan membersihkan Kota Banjarmasin dari para pengemis dan gelandangan, bagi para pengemis dan gelandangan orang luar daerah maka akan dipulangkan kedaerah asalnya dengan diberi bekal dan apabila pengemis dan gelandangan orang dalam daerah Kota Banjarmasin sendiri maka akan diberikan pembinaan dan keterampilan serta akan diberi modal usaha, ungkap Ipriani seorang aktivis lingkungan hidup.
Lebih lanjut Ipri menuturkan bahwa janji-janji pak H Muhidin tersebut ternyata hanya tinggal janji alias bohong semata, coba anda lihat dijalanan diperempatan dan di Sentra Antasari, para pengemis sangat banyak berkeliaran disana, kan sangat jelas janji-janji tersebut tong kosong nyaring bunyinya, pungkas Sekretaris Jenderal LSM Masyarakat Peduli Lingkungan (Mapel).
Senada dengan Normilawati Sekretaris LSM Masyarakat Anti Korupsi Kalimantan Selatan (MASAK) menuturkan bahwa Pantauan kami para pengemis jalanan tersebut sangat nekat dan bahkan sangat banyak anak-anak yang seharusnya mendapatkan kasih sayang kok mereka bermalam-malaman terjun melakoni provisi sebagai pengemis jalanan tersebut dan bahkan ada seorang anak berumur sekira 5 (lima) tahun menggendung seorang bayi meminta-minta dijalanan, nah kemana kaburnya janji-janji H. Muhidin tersebut, ujarnya. (TIM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar