Oleh: Andi Nurdin, SH.
Praktisi Hukum LEKEM KALIMANTAN
Al Ghazali pernah mengatakan jika sebagai manusia kita wajib memliki
pengetahuan tentang pengenalan diri, sebagai manusia.Kemudian untuk yang
keduanya maka tingkat lanjutnya adalah mengenal Tuhan sebagai Pencipta diri.
Ketiga manusia wajib mengenal tempat hidup manusia, yaitu dunia.Tetapi kemudian
wajib pengetahuan yang ke empat adalah tingkatan dunia akhir yaitu akhirat.
Untuk mengenal diri manusia telah banyak ilmu pengetahuan yang membahas
tentang itu.Salah satunya adalah ilmu hayat atau ilmu biologi. Ternyata memang
untuk hidup di dunia ini tidak hanya manusia, tetapi juga tumbuh tumbuhan,
binatang, protozoa, bahkan sel masih ada yang terkecil yaitu atom. Bahkan atom
di dalam fisika masih ada kehidupan di mana proton dikelilingi oleh elektron
dan netron.
Untuk mengetahui diri manusia telah menjadikan semua ilmu pengetahuan
tentang itu, begitu banyak.Jika manusia tentang makan dan minumnya dan
fasilitasnya, menimbulkan ilmu ekonomi. Tentang hubungan dengan benar salahnya,
menyebabkan ilmu hukum dan tentang pengambilan keputusan bersama, menimbulkan
ilmu politik.
Di dalam arti yang lebih ringkas, ada IPA, Ilmu pengetahuan alam, yang
berhubungan dengan fisik manusia.Karena fisik manusia berhubungan dengan unsur
tanah,air,api dan angin. Sebaliknya IPS, yang berhubungan dengan bathin manusia,
Ilmu Pengetahuan Sosial. Semuanya bisa dipelajari, di mana saja, kapan saja dan
apa saja.Karena pengalaman hidup manusia telah menjadikan ilmu pengetahuan baik
IPA dan IPS itu berkembang sampai sekarang ini.
Sebaliknya mengenai wahyu atau kalam Tuhan, maka Tuhan memperkenalkan
siapa diriNya. Sudah jelas ajaran Tuhan berdasarkan wahyu atau kalam Tuhan,
yang diturunkan kepada Musa as dan Isa
AS. Tetapi ternyata sekarang ini
ajaran kedua nabi tersebut seperti janggal, karena memang telah terjadi
penyimpangan di dalam baik kitab suci dan juga cara penafsiran dan pengamalan
pengikutnya. Adalah tidak mungkin ajaran Tuhan bertabrakan logikanya antara
satu dengan yang lain.Baik itu di didalam penafsiran tentang Tuhan yang maha
Esa. Jika itu terjadi berarti adanya penyimpangan ayat suci dan penafsiran oleh
para pemimpin agama yang bersangkutan.
Karena satu ayat berubah akan menimbulkan dampak. Begitu juga jika satu
kata berubah akan menimbulkan dampak. Begitu juga jika satu huruf berubah akan
menimbulkan dampak. Itu terjadi pada agama agama terdahulu yang sebenarnya Musa AS dan Isa AS,
adalah para nabi yang terdahulu yang semua nabi mengajarkan Tauhid.
Dengan demikian diturunkan Al-Qur’an sebagai kontrol kitab suci yang
terdahulu yang diturunkan kepada Muhammad SAW, yang juga mengajarkan Tauhid.
Bahkan Al-Qur’an dengan berbahasa Arab
adalah kesatuan, huruf,kata dan ayat yang mampu menjelaskan dan membuka tabir
Islam dan hubungannya dengan agama yang terdahulu.Begitu juga mengenai bumi dan
langit.
Dengan demikian pendapat imam,ulama atau pimpinan agama tidak bisa
dikatakan sebagai kalam Tuhan. Karena pendapat rakyat atau pengikut yang
bersepakat dan disyahkan oleh sekelompok orang atas nama agama, juga tidak bisa
dikatakan sebagai wahyu atau Kalam Tuhan. Itu sebagai koreksi pada agama yang
telah lalu. Begitu juga atas koreksi pada agama Islam. Di mana pimpinan mazhab
merupakan seperti nabi atau Tuhan. Semuanya itu tidak benar atau mungkin
terjadinya penyimpangan agama.
Apalagi sekarang ini di dunia ini menurut Bintang Islami begitu banyak
negara besar dan bahkan negara yang mengklim dirinya sebagai negara polisi
dunia. Tetapi mereka mengadopsi ajaran yang salah sebagai kekuatan keyakinan
dan budaya mereka sendiri, yang hanya mengadobsi pendapat semata, karena nafsu
bersama lalu bersepakat untuk tetap memaksakan diri mereka untuk mensyahkan
ketidak benaran. Saya katakan kepada mereka! Mereka tidak bisa mengalahkan
negara yang menjadikan Al-Qur’an sebagai pedomannya! Sampai kapanpun! Di
manapun! Dan Siapapun! Karena itu periksa diri dan negaramu sendiri, sebelum
anda berdebat dengan Allah SWT. Sangat memalukan argumentmu dan sangat rapuh,
jangan sampai kami menyaksikannya di hari kimat nanti jika kami menjadi
saksi.Karena itu hanyalah menambah sakitmu sebelum masuk neraka.Itu kamu kira
akan mendapat kebaikan pada sisi Tuhan, tetapi kamu hanyalah pelaksana dari
ajaran yang mengadobsi pendapat semata. Pendapat yang mengatakan jika Tuhan
sangat lemah, punya keluarga, anak Tuhan dan hanya orang yang percaya dengan
itu menurutmu yang selamat.
“Saya katakan jika pendapatmu untuk menciptakan negara super power untuk
mempertahankan pendapat agama yang salah itu berbahaya. Itu tidak lebih dari
tentara setan. Di mana iblis yang menjadi pemimpinnya! Jika anda dapat
mempengaruhi pimpinan pimpinan kami, semua itu hanyalah kebodohan mereka
semata. Karena saya melihat kekuatan anda sangat rapuh dan seperti sarang laba
laba semata! Walaupun sepertinya angkatan darat dan Udara serta pasukan elitmu
menurutmu hebat? Tetapi itu hanyalah untuk memnghancurkan dan membunuh!Itulah
jalan yang menurutmu hebat, dan mendominasi dunia dengan mengatakan seperti
polisi dunia. Itu omong kosong semata!”, komentar dengan semangat oleh Bintang
Islami.
Al-Qur’an dan ilmu pengetahuan harus dikuasai untuk menciptakan negara
super power.Dengan demikian itulah tugas abdi negara dengan segala
perangkatnya.Kemudian menjamin kemakmuran di dunia juga tetap sampai keakhirat.
Dengan demikian persaingan waktu dan keadaan untuk pencapaian kepemimpinan di
dalam memimpin orang beriman dan Islam, akan terjadi dengan sendirinya seiring
dengan waktu dan hukum alam yang mengiringi kehidupan manusia di muka bumi ini.
Al-Qur’an adalah imam dan orang yang mengerti nilai-nilai Al-Qur’an
itulah yang sepantasnya menjadi pemimpin. Tetapi mengapa pula banyak orang yang
tidak jelas pengetahuannya tentang Al-Qur’an ingin maju memimpin Indonesia?
Mungkin orang itu itu tidak mengenal dirinya sendiri.Sehingga untuk itu hanya
melihat pendapat orang lain.
Jika ada orang yang berpendapat bahwa bapak
pantas pimpin Indonesia, dia percaya saja. Padahal pendapat itu sering salah,
karena pendapat semata tanpa wahyu akan menjerumuskan orang seperti mereka yang
merasa negara super power dan polisi dunia. Akhirnya hanyalah memimpin
kesesatan semata.Anehnya mereka tidak melihat dan mengetahui akan hal itu!
Karena itu mereka yang sudah termasuk dan terjebak di dalam arena
permainan dunia, akan sulit keluar dan melarikan diri. Mereka yang sudah
terlanjur dijadikan pemimpin, tetapi mereka tidak mengetahui diri mereka
sendiri, sebenarnya serba salah.Akhirnya mereka mati dengan keraguan. Dengan
demikian perlu diajari lagi di neraka.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar