Sabtu, 24 Agustus 2013

Anggaran Rp 2,5 Triliun Korupsinya Rp 463,67 Miliar "Mau dibawa Kemana Negeri ini...?"

Opini Oleh: KASTALANI IDERIS (Direktur LEKEM Kalimantan) 

MEDIA PUBLIK
Negeri yang religi tapi korupsi tetap menjadi pilihan. Daripada sibuk membangun negeri pejabatnya berlomba memperkaya diri.

Kekayaan negeri dikuras lebih untuk menyejahterakan orang-orang penting dan punya kepentingan. Sementara rakyat yang benar-benar membutuhkan pun sisanya tak kebagian.

Soal proyek-proyek yang dikorupsi memang bukan berita aneh lagi. Sejak dulu sudah terjadi. Tapi di jaman reformasi ini tetap tak berhenti.
Sampai-sampai proyek pengadaan kitab suci pun tak pandang bulu untuk dikorupsi. Apalagi cuma daging sapi?

Semua yang terlibat tak mau kalah untuk dapat bagian. Lebih sibuk menghitung jatah daripada perencanaan proyek yang ada. Masak bodoh dengan hasil akhir proyek yang ada.

Laporan hasil pemeriksaan investigatif proyek Hambalang, Bogor di Kementerian Pemuda dan Olahraga oleh BPK baru-baru ini sungguh membuat gerah.

Proyek dengan anggaran Rp 2,5 triliun itu harus merugikan negara sampai Rp 463,67 miliar. Sementara proyeknya sekarang terbengkalai. Bangunannya pun menurut kabar sudah ada yang ambruk. Ya ampun, benear-benar miris sekali.

Para anggota DPR yang sejatinya menjadi pengawas kerja pemerintah malah 
menjadi bagian kegiatan korupsi. Bersemangat ikut ambil bagian. Dalam kasus proyek Hambalang disebutkan ada 15 anggota yang terlibat.

Memang luar biasa bersemangatnya pejabat dan wakil kita di Senayan untuk merampas uang negara. Terbukti lembaga anti korupsi yang masih dapat dipercaya pun hendak dibubarkan.

Korupsi memang sudah membumi. Sulit menjaga diri untuk tidak korupsi. Pejabat yang sederhana dan dianggap memiliki integritas pun terjebak dalam kubangan korupsi.

Parahnya yang tetap menahan diri untuk tidak korupsi malahan dikatakan sok alim dan dianggap pencitraan segala. Lalu dijadikan musuh bersama.

Begitulah bila jabatan dianggap sekadar jabatan. Tak heran mencari kekayaan merupakan tujuan. Berbeda bila dianggap sebagai pengabdian, maka tidak akan rela mencuri uang negara. Bahkan nyawa pun dikorbankan.***





Tidak ada komentar:

Posting Komentar