Rabu, 02 November 2011

Bandara Bersujud Batulicin Layani Penerbangan Regular

MEDIA PUBLIK-BATULICIN. Setelah lama tidak difungsikan untuk  melayani jadwal penerbangan masyarakat umum, Bandar Udara (Bandara) Bersujud di Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu),  Kalimantan Selatan, kembali difungsikan untuk sistem penerbangan regular.

Direktur Utama PT. JAT Teuku Johan Basar , Rabu (2/11) mengatakan jadwal penerbangan berlangsung empat kali sehari mulai Senin hingga Sabtu dengan satu buah pesawat dari jenis Cessna milik perusahaan  PT. Jhonlin Air Transport (JAT).

“Sebelumnya PT. JAT berencana melayani perjalanan penumpang mulai Senin hingga Jumat saja tetapi Bupati meminta  jadwal penerbanganya kami tambah satu hari,” katanya.

Layanan penerbangan menggunakan pesawat tersebut secara efektif dilaksanakan mulai Sabtu 4 November 2011. Pesawat dengan kapasitas 12 orang tersebut khusus untuk melayani rute perjalanan penumpang Batulicin-Banjarmasin dan sebaliknya.

"Kami mengharapkan penerbangan ini berjalan baik. Sehingga kedepanya memberi dampak kesejahteraan khusunya bagi masyarakat di "Bumi Bersujud,"  katanya.

Pada kesempatan itu, Bupati Tanah Bumbu, Mardani H Maming, juga mengharapkan dengan di operasikannya sistem penerbangan regular di Bandara Bersujud akan memberi dampak positif terhadap banyaknya yang datang ke daerah tersebut.

Sistem penerbangan tersebut akan didukung dengan harga tiket pesawat yang murah dan khusus diperuntukan masyarakat yang memeiliki indentitas KTP setempat.

Bagi calon penumpang yang memiliki indentitas KTP daerah Tanah Bumbu akan diberi pelayanan tiket pesawat dengan harga Rp.250 per orang. Sementara calon penumpang yang berasal dari luar daerah dikenakan harga tiket sebesar Rp.450.000 per orang.  

Turut serta menghadiri lounching penerbangan regular di lokasi bandara tersebut antara lain pemilik saham PT. JAT, H Syamsuddin (H Isam), mantan Bupati Tanah Bumbu periode 2005-2010, H M Zairullah Azhar, dan Wakapolda Kalsel Kombes Drs Saput Msi.

Acara lounching ditandai dengan proses "tapung tawar" (adat Kalimantan menaburkan kembang dan beras kuning di bagian depan pesawat) oleh H. Isam, sebagai upaya mengambil berkah agar selama beroperasinya pesawat tersebut tidak mengalami kendala apapun. (TIM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar