Kamis, 28 November 2013

PRESIDEN RI TEKANKAN PERUSAHAAN LAKSANAKAN CSR



MEDIA PUBLIK – BANDUNG. Perusahaan harus melaksanakan kewajiban konsep Corporate Social Responcibility (CSR) dengan baik dan tepat sasaran. Karena saat ini dunia usaha, khususnya kelapa sawit sedang menghadapi masalah serius di pasar internasional. Industri sawit nasional menghadapi masalah situasi harga, hambatan perdagangan dan lingkungan, ditambah isu sosial. Ujar Susilo Bambang Yudhoyono.

Pernyataan tersebut disampaikan saat Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono membuka Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) and 2014 Price Outlook di Bandung, Jawa Barat, Kamis (28/11) pagi, pukul 10.00 WIB. Konferensi internasional kelapa sawit ini merupakan kegiatan ke-9 yang diselenggarakan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI).

Presiden SBY yang hadir didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono membuka acara yang dihadiri hampir 2 ribu peserta dari dalam dan luar negri itu. Pertemuan tingkat dunia itu secara serius membahas capaian perusahaan kelapa sawit, baik yang bersifat global maupun nasional.

Kepala Negara juga meminta pihak perusahaan memperhatikan prinsip praktik usaha yang terbaik, yaitu jangan merusak lingkungan. Terkait dengan masalah sosial yang berkembang di lingkungan perusahaan Presiden meminta perusahaan secepatnya bersinergi dengan masyarakat.

Menurut Presiden, kalau perusahaan sawit tumbuh dengan baik pastikan kehidupan masyarakat sekitar juga tumbuh baik. Kalau perusahaan tumbuh dengan cepat, kata SBY, pastikan tidak merusak lingkungan.“Saya sebagai Presiden dan para menteri sudah pasang badan dari LSM dan negara internasional saat ini, pembangunan kelapa sawit sungguh-sungguh menjaga dan melestarikan lingkungan. Lingkungan bisa terjaga dengan baik dan kesejahteraan masyarakat tumbuh dengan baik maka laksanakan CSR dengan baik,” kata Kepala Negara.

Presiden menabuh kendang sebagai simbol pembukaan konferensi tersebut. Presiden menyempatkan diri mengunjungi sejumlah stand pameran yang menjadi bagian dari konferensi yang dihadiri 2.000-an peserta dari 29 negara itu. Presiden mendatangi sejumlah stand yang terkait dengan produk kelapa sawit, pendukung industri ini maupun program-program CSR industri kelapa sawit seperti pendidikan, ekonomi maupun lingkungan.

Ketua Umum Gapki, Joefly Bachoeny mengatakan konferensi ini diharapkan mampu memberikan informasi terkini terkait perkembangan mata rantai industri sawit. Selain itu, tantangan industri minyak nabati pada beberapa dekade mendatang serta proyeksi harga komoditas terutama CPO (minyak sawit mentah) tahun depan..

Ketua Panitia IPOC, Mona Surya mengatakan, IPOC tahun ini mengangkat tema “Managing Market, Strengthening Industry Value Chain”. (TIM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar