Selasa, 27 November 2012

ANTARA HAJI DAN HIJRAH


Oleh:Andi Nurdin.SH.
Praktisi Hukum dan Pengamat Sosial Budaya

   Peristiwa haji  adalah  peristiwa  di mana  seluruh  ummat Islam yang beriman kepada Allah SWT, bagi mereka yang dapat melaksanakannya untuk bertemu di padang Arafah,peristiwa berkumpulnya manusia di dalam satu Iman dan Islam. Namun sejauh ini apakah yang mereka bicarakan di kala mereka bertemu tersebut,di dalam realita dan program selanjutnya di dalam kehidupan di dunia ini.

  Tentunya pertemuan dunia itu adalah untuk membicarakan kembali tugas dan kewajiban sebagai ummat Islam. Dengan pelaksanaan untuk menyebarkan lagi kepenjuru dunia ini untuk beriman kepada Allah SWT,sebagai jalan untuk menempuh jalan yang lurus.Sebagaimana pernah diceritakan di dalamAl Qur’an bahwa nabi Sulaiman AS menyebarkan Islam kepenjuru muka bumi ini apakah kepada jin dan manusia,memperbudak setan untuk menyelam ke dasar laut dan mengambil mutiara mutiara di dasar laut. Menyebarkan pula kepada binatang dan tumbuh tumbuhan serta virus untuk bahwa Islam adalah rahmat untuk semesta alam.

   Tentu saja untuk itu diperlukan ilmu pengetahuan yang sangat canggih di dalam diri “kita sendiri untuk menguasai “teknologi dan informasi” atau “ilmu pengetahuan dan teknologi”.Di mana setiap orang mempunyai kemampuan atas Iman dan Islam yang ada di dalam dirinya sendiri itu, untuk juga bisa meyakinkan orang lain untuk percaya dan mengabdi kepada Allah SWT.

   Untuk juga berhijrah dan melanglang buana untuk menemukan mereka yang belum mengerti arti Iman dan Islam di dalam arti yang sesungguhnya.Kemudian mengajarkannya,untuk membina hubungan sesama penghuni syurga nantinya.Tetapi walaupun begitu tidaklah juga sedikit tantangan yang menghadang kita di depan sana.Karena memang setan dan pengikutnya selal juga berada di dalam kehidupan manusia selama waktu masih berputar.Dengan pengetahuan manusia yang setinggi dan canggih tersebut,juga setan dan pengikutnya juga mereformasi diri mereka di dalam program dan bujuk rayu yang lebih canggih lagi.Untuk membelokkan manusia dan menceburkannya dari jalan yang lurus.

   It’s ok,that a fair play! Makanya sejauh apapun peristiwa yang pernah terjadi di dalam sejarah awal manusia itu antara Adam dan Hawa dan bujuk rayu setan, yang menyebabkan turunnya mereka dari syurga adalah merupakan kesalahan dan kekhilafan yang pertama.Untuk itu anak anak Adam dan Hawa,juga harus dan wajib belajar dari awal lagi tentang Iman dan Islam serta apa yang pernah terjadi pada ayah dan Ibu mereka sendiri yaitu Adam dan Hawa.

   Namun dengan demikian tiada ada kata diam dan berhenti untuk dakwah Islam!!!Itulah sumber semangat yang tertinggi di dalam kehidupan di dunia ini.Semangat yang terus berjalan di dalam kondisi apapun.Apapakh di dalam ruang dan waktu atau tidak di dalam ruang dan waktu. Kita memang ingin kembali kepada Allah SWT dengan segala Qudrat dan IradahNya.Kita ingin jika kita kembali kepada Allah SWT setelah menikmati pelaajaran yang sangat berharga di dalam kehidupan dunia ini dengan bentuk syukur yang tertinggi.

   Dengan demikian kerja dan bakti kita kepada Allah SWT, sebagaimana yang diajarkan oleh Muhammad SAW, adalah sebuah jalan yang juga harus dan wajib untuk diperjuangkan di dalam berbagai macam ragam konsep idealisme di muka bumi ini. Apapakh itu konsep individualistik,atau konsep sosialisme, atau konsep kapitalisme atau konsep liberalisme dan juga konsep komunisme dan konsep sosialsme. Semau itu adalah perjalanan manusia di dalam mencari nilai nilai dirinya sendiri.

   Karena itu pertemuan konsep sejarah manusia seperti Libelisme dan Komunisme dengan bertemuanya dengan wahyu Tuhan,akan menjadi nyata jika Allah SWT Maha Ilmu dan Maha Kuasa Masa Depan.Pertemuan konsep manusia yang mencari dirinya,bertemu dengan Konsep Tuhan,adalah “pertemuan dua buah lautan”seperti yang ada pada surat Ar-Rahman.Di mana pertemuan itu akan melahirkan batu permata,mutiara dan marjan.

   Dunia layaknya seperti perjalanan sebuah kapal raksasa di lautan Ilmu Allah SWT,di mana perjalanan itu adalah “Hijrah”menuju “Marifatullah”. Karena itu carilah pengetahuan yang semakin dekat dengan Istana Allah SWT.Karena itulah yang akan membedakan nikmat Tuhan yang satu dengan lainnya.
   Hijrah al Rasul, di dalam peristiwa Rasulullah SAW, adalah peristiwa turunnya surat Yaasin dari ayat 1(satu) sampai dengan ayat 7(tujuh). Di mana ketika Rasulullah SAW, ingin dibunuh dan dilhilangkan dari perpolitikan Arabia, olej tujuh pendekar Arab.Namun ternyata kejadiannya mereka tertidur.Bahkan pasir yang telah dtaburkan rasulullah SAW ada di kepala mereka,bahwa Muhammad SAW telah melewati mereka yang tertidur.Anehnya tujuh pendekar itu tidak mampu hanya melawan tidur mereka.Lalu apakah kekuatan sebenarnya daripada tidur tersebut?

   Karena di dalam surat Al Baqarah ayat Kursy,di sebutkan nhnya Allah SWT yang tidak lelah dan tidur.Ternyata manusia sendiri tidak bisa melawan yang namanya tidur.Padahal tidur hanyalah sebagian daripada kematian.Betapa sombong dan butanya manusia selama ini untuk melawan peristiwa wahyu.

   Hijrahnya Rasulullah SAW, adalah karena di dalam surah Yaasin tersebut disebutkan jika Muhammad SAW, adalah salah seorang utusan.Di mana pada peristiwa hijrah tersebut nabi masih harus lagi menciptakan kota Madinah, yang mana di dalam konsep Madaniyah, turunnya ayat ayat yang menyebut seruan kepada orang orang yang beriman. Sepuluh tahun untuk kota Madinah adalah konsep yang nya, jika negara Islam itu ada atau wujud.Karena jika Amien rais mengatakan tidak ada konsep negara di dalam Islam,itu justru hanyalah ketidak mampuan untuk melihat fakta Qur’an, dengan nyata.

   Karena di dalam milenium ketiga ini,justru tidak perlu lagi ada yang namanya “kancil pilek”,atau karena takut berbicara karena takut dengan penguasa.Justru kita sangat kasihan dengan penguasa,di mana mereka sering dibodohi rakyatnya,atau sekelilingnya dengan informasi yang sesat.Karena ada istilah “Istana kemasukan infomasi sesat”tentang narkoba dan juga analisa lainnya,seperti masalah turunnya kemiskinan.padahal justru sesungguhnya kemiskinan semakin bertambah,karena datanya diambil dengan data yang kadaluarsa. Akhirnya presiden pidato dengan data yang kadaluarsa.Ini kah kasihan presiden kita Indonesia! Karena pembantu atau dewan menterinya,buat informasi yang sesat.

   Dengan demikian Hijrah dan Haji,perlu dipadukan untuk bisa menaklukkan dunia,demi untuk menjelaskan nilai jalan yang lurus atau Islam kemuka bumi dengan obyektif.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar