Selasa, 29 Oktober 2013

SBY TAKUT ADANYA RONGRONGAN KUBU ANAS



RUMAH PERUBAHAN INDONESIA - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, deklarasikan Organisasi Masyarakat (Ormas) Pergerakan Indonesia, di Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu(15/9). Hadir dalam deklarasi sejumlah loyalis dan tokoh politik lintas partai.

MEDIA PUBLIK - JAKARTA. Psikolog politik dari Universitas Indonesia (UI), Hamdi Muluk menilai salah satu pemicu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono cenderung emosional akhir-akhir ini adalah kelelahannya menghadapi konflik di internal Partai Demokrat. Khususnya terkait organisasi masyarakat (ormas) bentukan Anas Ubaningrum, Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI).

"Dia (SBY) lelah juga menghadapi konflik di internal Partai Demokrat. Dia merasa tidak bisa mengendalikan Anas dan kawan-kawan," ungkap Guru besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia ini kepada Tribunnews.com, Selasa (29/10/2013).

Karena menurutnya,  Ketua Umum Partai Demokrat, Anas dan kawan-kawan di PPI terus merongrong kepemimpinannya. "Pertanyaan saya, mengapa SBY takut sekali dengan rongrongan dari kubu Anas, kalau dia merasa bahwa kubu Anas sudah tidak terlalu bergigi lagi?" Demikian Pakar Psikologi Politik ini mempertanyakan.

"Jangan-jangan komentar Ruhut beberapa waktu lalu, Anas sudah habis, tidak ada apa-apanya lagi hanya pepesan kosong," tuturnya.

Dan itu paling tidak terungkap dengan pesan singkat atau SMS yang diduga dikirim SBY kepada kader Partai Demokrat yang beberapa hari terakhir ini, ramai dibahas karena bocor ke publik.

Menurutnya, pesan singkat yang bocor tersebut sebagai bukti, bahwa SBY masih kerepotan menghadapi Anas dan rekan-rekannya.
"Kalau benar menurut SBY, Anas melakukan fitnah dengan mengatakan BIN menculik Prof Subur, kenapa tidak lapor ke aparat hukum saja, polisi, supaya Anas dan kawan-kawan dipidanakan?" tegas dia. (TIM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar