Kamis, 24 Oktober 2013

Effendi Gazali: SBY Tak Paham Keadilan Akses Media


Effendi Gazali, Ph.D., MPS ID.


MEDIA PUBLIK - BANJARMASIN. Menanggapi curhat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pakar komunikasi politik dari Universitas Indonesia, Effendi Gazali mengatakan. Semua pemimpin akan selalu menjadi sorotan pers. Berita yang dihasilkan pers, tergantung pada kinerja seseorang. "Semakin baik kinerjanya, maka akan semakin positif sorotan media, dan sebaliknya," kata Effendi kelahiran Padang, Sumatera Barat (46Th).

Namun, di sisi lain, menurut Effendi, keadilan atas akses media belum tercapai. Adanya media yang dimiliki oleh petinggi partai politik tertentu, ujarnya, menyebabkan perlakukan yang tidak adil kepada partai politik lain.

"Sebuah media, tak akan mem-bully pemiliknya kan," kata Effendi saat dihubungi, Kamis (24/10), Effendi menilai, seharusnya ada prinsip semua media tidak boleh punya afiliasi kepemilikan media, atau sebaliknya, semua media harus memiliki afiliasi tersebut.

"Tapi Presiden memang tidak terlalu paham soal keadilan akses media," kata Effendi sebagaimana dikutip dari Banjarmasin Post dan Koran Tempo.

Rabu 23 Oktober 2013 lalu, Yudhoyono menyatakan dirinya sebagai salah satu korban pers. Ia mengungkapkan hal tersebut di acara Pengurus Pusat Persatuan Wartawan Indonesia di Novotel Landasan Ulin Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Selain itu, SBY berterima kasih atas kritik dan kecaman dari media telah menjadi cambuk baginya, dalam melaksanakan tugas sebagai kepala negara.(TIM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar