Jumat, 29 Juni 2018

Begini Hasil Sementara Autopsi Jenazah Muhammad Yusuf









MEDIA_PUBLIK. KOTABARU. TIM Forensik Polisi Daerah (Polda) Kalimantan Selatan (Kalsel), dan dari TIM RSUD Ulin Banjarmasin yang dipimpin oleh dr. Iwan Aplani serta TIM Independen dr. Anisa Anwar dari Universitas Hasanuddin, Makassar yang ditunjuk oleh keluarga almarhum melakukan autopsi terhadap jenazah wartawan online Muhammad Yusuf (42 tahun) di pemakaman umum lingkungan RT 11 Desa Hilir Muara, Kecamatan Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan (Kalsel) mulai pukul 08:00 Wita sampai pukul 12:00 Wita 

Menurut Kapolres Kotabaru, AKBP Suhasto, S.I.K., M.H. Autopsi terhadap Almarhum Muhammad Yusuf telah selesai dilaksanakan yang dilaksanakan oleh TIM Forensik dari Polda Kalsel), dari TIM RSUD Ulin Banjarmasin dan dari TIM Independen dari Universitas Hasanuddin, Makassar. "Alhamdulillah autopsi berjalan dengan aman, lancar dan terkendali,  lebih lanjutnya dr Iwan sebagai Ketua Tim Autopsi akan menjelaskan terkait hasil autopsi hari ini," ucap Suhasto kepada wartawan suarakalimantan.com, Jum'at (29/6/2018) saat usai autopsi dilaksanakan.

Suhasto mengatakan, agar semua pihak dapat bersabar menunggu hasil autopsi tersebut, "Adanya beberapa organ tubuh almarhum terlebih dahulu akan dibawa ke Laboratorium di Jakarta untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan," ucap Kapolres Kotabaru ini menjelaskan singkat kepada awak media ini.

Salah satu TIM Forensik dari RSUD ulin Banjarmasin, dr. Iwan Aplani menyampaikan, hasil autopsi tersebut dilakukan dengan membongkar makam atau eksomasi gali kubur atau gali kubur kemudian dilakukan autopsi di tempat untuk bedah jenazah, "autopsi dilakukan untuk mencari sebab kematian almarhum Muhammad Yusuf, fan kami belum menemukan penyebab pasti kematian almarhum," ucap Iwan kepada awak media suarakalimantan.com, Jum'at (29/6/2018)

Menurut dr. Iwan Aplani yang merupakan TIM Forensik autopsi almarhum Muhammad Yusuf mengatakan, pihaknya akan melakukan tahapan selanjutnya yaitu pemeriksaan Hito patalogi dan patalogi anatomi untuk membuktikan jaringan-jaringan ada tidaknya racun dalam tubuh almarhum, "Kami mengambil jaringan dan sebagian organ-organ untuk dilakulan pemeriksaan Hito Patologi untuk diperiksa di pusat Laboratorium forensik, sehingga hasilnya kita tunggu karena akan dikirim sample nya dulu," ujar Iwan.

Selanjutnya Iwan menjelaskan, beberapa organ otot dibagian tertentu, sebagian organ Jantung, otak, hati, ginjal dan limpa untuk kondisi organ sudah sedikit membusuk jauh dengan kondisi ideal. "Ini sangat sulit menentukan penyebab kematian almarhum, karena organ yang sudah membusuk itu jauh berbeda dengan kondisi ideal, makanya kami harus koordinasi dengan laboratorium pendukung supaya bisa memberikan gambaran yang lebih jelas karena akan menggunakan teknologi yang lebih canggih," paparnya.

Selanjutnya dokter Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin ini menjelaskan, adanya lebam ditubuh orang meninggal dalam bahasa medis yaitu lipormosis (kejadian setelah orang meninggal) yang mana bagian darah sudah tidak berjalan dan akan mengendap di bagian paling bawah, dari itu pihaknya pun belum bisa memastikan apakah itu lebam mayat atau memar, karena kalau memar ini lain. "Kami janji akan pastikan semuanya penyebab kematian almarhum Yusuf," ucap ya dengan tegas. 

Senada juga, dr. Anisa Anwar dari Universitas Hasanudin Makassar yang merupakan perwakilan dari Keluarga Almarhum Muhammad Yusuf mengatakan, hasil pemeriksaan yang telah dilaksanakan dari kondisi luarnya tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Adanya beberapa dugaan dari pihak lain yang mengatakan ada kekerasan disaat kematian almarhum, hal itu pihaknya belum bisa memastikan. 

"Sebaiknya kita tunggu bersama-sama hasilnya dari Laboratorium Forensik, karena adanya beberapa bagian yang memang harus dilihat dengan menggunakan alat Yang canggih dan tidak bisa dilihat dengan kasat mata secara langsung," bebernya kepada wal media suarakalimantan.com, Jum'at (29/6/2018).

Pengacara Keluarga almarhum wartawan online ini, R. Eri Setya Negara, S.H., M.H.  mengatakan, diundurnya pelaksanaan autopsi ini terhadap almarhum Muhammad Yusuf pada Jum'at (29/6/2018) ini dikarenakan saat itu sudah mendekati lebaran, makanya kami sepakat dengan pihak keluarga, Polres dan Polda Kalsel untuk melaksanakan autopsi pada hari ini Jum'at (29/6/2018).

Selanjutnya R. Eri Setya Negara yang merupakan salah satu TIM Advokasi Almarhum Muhammad Yusuf ini mengatakan pihaknya mempercayakan sepenuhnya kepada TIM Forensik atas hasil autopsi yang telah dilaksanakan secara profesional, "Autopsi ini dilakulan dengan tujuan guna mengetahui dengan jelas penyebab kematian almarhum, sehingga tidak ada lagi berita-berita atau kesimpang siuran dalam pemberitaan di media massa," ujarnya.

Kami besama Polres Kotabaru akan bersama-sama menunggu hasilnya agar diantara kami dan Polres Kotabaru sama-sama tidak ada kecurigaan, "Sengaja kami datangkan tim Forensik Independen ini. Karena mereka ini ahlinya dan sering dipakai oleh pihak Mabes Polri agar semuanya lurus,  jangan sampai ada tuduhan-tuduhan antara Polisi dan kami sebagai kuasa hukumnya,  jadi kami bersama-sama menunggu hasilnya," suguh R. Eri Setya Negara ini dalam wawancaranya. (dam/wan)

Sumber: suarakalimantan.com 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar