MEDIA PUBLIK – BANJARMASIN. Sedikitnya 100 warga Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan (Kalsel) di komandui oleh LSM setempat mendatangi Kantor DPRD Kalimantan Selatan, Kamis. 25 Mei 2011 menyampaikan keluhan-keluhan tentang pertambangan Gas Methan di daerah tersebut.
Alhamdulillah kedatangan kami diterima langsung oleh Pimpina Dewan Kalsel, dan kami meminta dewan tingkat provinsi memfasilitasi terkait persoalan dengan Exxon Mobil dan Barito Basin Gas masalah pertambangan Gas Methan yang ada di daerah Sungai Tabuk, ungkap Aspihani Ideris salah seorang warga masyarakat Sungai Tabuk, kepada beberapa wartawan.
Lanjut Aspihani Ideris mengungkapkan, “Pasalnya aktivitas perusahaan tambang Gas Methan yang menggunakan fasilitas penanaman modal asing (PMA) itu dianggap cukup mengganggu kenyamanan dan ketenangan warga Sungai Tabuk, terutama pada malam hari,” ujarnya
Aktivis lingkungan hidup ini menututrkan, Kegiatan pengeboran dalam rangka eksploirasi Gas Methan itu membuat bunyi bising suasana di malam hari dan sangat mengganggu waktu istirahat warga, walau letaknya relatif jauh dengan kawasan pemukiman penduduk, ujar Aspihani Ideris.
Aspihani Ideris yang yang juga mantan vokalis Fraksi PAN DPRD Kabupaten Banjar 2004-2009 itu, meminta perhatian serius dari perusahaan yang beroperasi di wilayahnya, seperti dalam rekrutmen tenaga kerja agar melibatkan penduduk setempat, jangan hanya asal janji-janji belaka, dan terkait dengan Corporate Social Responsibility (CSR), perusahaan tersebut juga agar lebih memperhatikan/mengutamakan desa dan penduduk sekitar tempat mereka beroperasi. tegasnya.
Senada dengan H. Syahruji, seorang tokoh masyarak setem,pat juga menuturkan, kami mengharapkan DPRD Kalsel bisa mempertemukan kami dengan pihak perusahaan pertambangan Gas Methan tersebut guna mencari solusi terbaik penyelesaian dengan masyarakat, ujarnya.
"Kami sudah melakukan demo ke Martapura, ibukota Kabupaten Banjar (40 Km dari Banjarmasin), tapi Pak Bupati seakan-akan tak peduli dan lupa dengan kami. Oleh karena itu kami datang ke DPRD Kalsel, untuk minta difasilitasi," kata Sahruji.
Lebih lanjut H. Syahruji mengungkapkan, “Jujur kami merasa sangat kecewa, kok Exxon Mobil dan Barito Basin Gas mempekerjakan orang diluar warga sekitar tambang tersebut, sementara kami hanya mendapatkan imbas kebisingan aktivitas penambangan itu” ujarnya
Menanggapi permintaan warga Sungai Tabuk tersebut, Wakil Ketua DPRD Kalsel H. Riswandi dua periode dari PKS itu, menyatakan, pada prinsipnya siap memfasilitasi sesuai kewenangan dan ketentuan yang berlaku.
Lanjut Wakil Ketua DPRD Kalsel itu "Kami siap memfaslitasi dan memperjuangkan aspirasi warga, sesuai dengan kebenaran dan manakala sudah menemui jalan buntu dalam pembicaraan bersama DPRD Kabupaten Banjar dan Pemerintah Derah Kabupaten (Pemkab) setempat," tegasnya.
“Perundingan atau pembicaraan bersama DPRD Banjar dan Pemkab itu terlebih dahulu sangat penting, agar saat DPRD Kalsel turun tangan tidak dianggap terlalu jauh mencampuri urusan otonomi daerah Pemkab Banjar, ujar Riswandi.
Atas saran Pimpinan DPRD Kalsel tersebut, warga Sungai Tabuk yang semula mau datang berdemo penyampaian aspirasi ratusan orang ke DPRD Kalsel itu, akhirnya kembali pulang, tanpa ada kegaduhan sedikitpun.
Namun guna mengantisipasi keamaman dan kemungkinan terjadi sesuatu yang tak diinginkan, personel anggota kepolisian terlebih dahulu sudah siap berada di halaman "Rumah Banjar" (Gedung DPRD Kalsel) tersebut. (TIM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar