Kamis, 26 Mei 2011

Susy Rizky Bendahara Umum Partai SRI

Susy Rizky
Bendahara Umum Partai SRI

Dari aktivis dunia maya, sekarang ia menjadi aktivis dunia nyata. Susy Rizky Wiyantini adalah nama yang tidak asing lagi di sebuah groups di jejaring sosial Facebook yang mendukung Sri Mulyani Indrawati. Groups ini lahir pada saat “pengadilan politik” terhadap Sri Mulyani oleh Pansus DPR berjalan. Susy adalah salah satu penggerak di groups tersebut, yang beranggotakan ratusan ribu orang dari seluruh Indonesia, bahkan dari luar negeri. Kemarahannya terhadap ketidakadilan yang dialami Sri Mulyani dalam Kasus Bank Century,  membuat ibu rumah tangga yang tadinya sama sekali tidak pernah bersentuhan dengan aktivitas politik ini, tergerak.

Tidak berhenti sampai disitu saja, perempuan kelahiran Jakarta 2 Februari 1966 ini juga menjadi salah satu deklarator Solidaritas Masyarakat Indonesia untuk Keadilan (SMI-Keadilan). Tidak tanggung-tanggung, ibu satu anak yang murah senyum ini dengan penuh semangat bergabung di Partai Serikat Rakyat Independen (SRI) dan diberi kepercayaan sebagai Bendahara Umum.

Kepedulian Susy untuk ikut berjuang membawa Indonesia ke arah yang lebih baik, dilatarbelakangi masa kecilnya yang dihabiskan di lingkungan kumuh, di kawasan Kalilio-Senen. Copet, maling, dan pelacur cilik adalah teman masa kecilnya. Setelah berpuluh tahun berlalu, kondisi mereka tetap sama, dan anak-anak mereka pun berprofesi sama seperti orang tuanya. Hanya 10 persen yang bisa lolos dari jeratan kemiskinan dan memperbaiki taraf hidup keluarganya.

“Saya merasa ini kesalahan Pemerintah, karena tidak bisa kasih peluang buat mereka untuk hidup lebih baik. Untuk sekolah, dulu teman-teman saya harus jadi tukang semir, buruh cuci, jualan kue keliling kampung. Padahal di usia mereka anak-anak lain masih di timang-timang orang tuanya. Kondisi ini ada di kota besar, bagaimana di daerah-daerah terpencil?” kata Susy.

Alumnus FISIP Universitas Indonesia ini berpendapat bahwa sampai hari ini, situasi tidak banyak berubah. Penguasa asyik memikirkan diri sendiri, dan lupa untuk membantu kaum yang tertindas. Peraturan dibuat hanya untuk kepentingan sesaat, bukan untuk kepentingan orang banyak dan untuk masa yang panjang. Kasus Bank Century semakin memastikan pendapat pribadinya.

“Saya ingin keadaan berubah. Untuk saat ini, Sri Mulyani Indrawati adalah sosok yg tepat untuk melakukannya,” kata Susy. (Tim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar