Senin, 10 Desember 2012

POLDA KALSEL MANDUL USUT KASUS PENGANIAYAAN AKTIFIS LSM

Berita Media Publik - Martapura. Sudah bertahun-tahun kasus penganiayaan terhadap dua orang aktifis dari LSM LEKEM KALIMANTAN belum bisa di ungkap juga oleh Kepoilisian Kalimantan Selatan. Hal ini tertimba terhadap dua orang akifis LSM yang begitu sangat berani menyuarakan aspirasi masyarakat untuk kebenaran yaitu Abdul Kahar Muzakir dan Aspihani Ideris.

Saya sangat kecewa dengan adanya seperti kongkalikung kepolisan dalam pengungkapan kasus yang mengakibatkan diri saya cedera berat, ujar Abdul kahar Muzakir, Senin (10/12) di kediamannya.

Mata saya sebelah kanan disiram oleh orang yang tidak saya kenal dengan air keras sejenis cuka getah, dan mata saya mengalami kebutaan dan saya menilai sangat aneh kasus ini tidak bisa di ungkap sama sekali oleh kepolisian.pungkas Zakir panggilan akrabnya.

Senada dengan Aspihani Ideris salah satu korban penganiayaan oleh orang yang tidak dikenal mengatakan bahwa "Sangat aneh jika kepolisian kalimantan Selatan tidak bisa mengungkap kasus penganiayaan terhadap diri saya dan teman saya Abdul Kahar Muzakir", ujarnya.

Saya lihat selama ini kerja kepolisian dalam menumpas terores tergolong sangat sokses, tetapi mengungkap kasus kami malahan tidak ada kejelasan sama sekali, kata Aspihani ketika dihubungi wartawan Media Publik via telepon, Senin (10/12).

Lanjut Aspihani bahwa sudah tiga kali perganitian pucuk kepemimpinan Kepolisian Kalimantan Selatan yang menjanjikan akan menungkap dalam waktu sesingkat-singkatnya kasus penganiayaan aktifis ini dari Brigjen Anton Bahrul Alam diganti lagi dengan Brigjen Untung S Rajab dan yang ketiga Brigjen Syafruddin, kenyataannya hasil kerja mereka NOL, alias tidak bisa sama sekali mengungkap pelaku ataupun aktor intelektual dibalik kasus ini, ujarnya.

"dan sekarang ini Kapolda Kalsel yang ke empat yaitu Brigjen Taufik Anshari menjabat sebagai Kapolda Kalsel, mudah-mudahan dengan kepemimpinan beliau bisa mengungkap kasus-kasus penganiayaan aktifis di Kalimantan Selatan, Insya Allah tanggal 17 Desember ini kami LEKEM KALIMANTAN akan melakukan Audensi ke Mapolda Kalsel, tutur Aspihani Ideris.

Salah satu aktifis LSM Kalsel Muhammad Rafik meminta kepada Kapolda Kalsel yang baru bapak Brigjen Taufik Anshari ketika diminta tanggapannya oleh wartawan Media Publik, agar benar-benar melaksanakan tugasnya dan konsesten dalam pengungkapan kasus penganiayaan dua orang aktifis Kalimantan Selatan ini.

Lebih lanjut ketua Umum BAMPER 'Barisan Amanat Masyarakat Penegak Reformasi" ini mengungkapkan bahwa selama ini kepolisan Kalsel belum benar-benar maksimal dalam pengungkapan kasus tersebut. Ironisnya lagi Kapolda Kalsel tidak tegas dan sangat lembek dalam penindakan kasus yang menimpa aktifis Kalsel ini.

Rafik juga meminta bapak Kapolda Kalsel yang baru ini agar benar-benar pro aktif dalam menuntasan dan menegakan hukum masalah kasus-kasus hukum lainnya seperti penegakan dalam dunia pertambangan yang diindikasikan adanya terkaitan dengan pihak yudikatif dan kasus-kasus lainnya, pungkasnya dengan nada keras. ( TIM ) 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar