Senin, 05 Maret 2012

Nadji Tertembak Peluru Nyasar Pemburu Monyet


Headline
Media Publik - Martapura. Nasib nahas dialami Ahmad Nadji (7). Bocah kelas dua SD yang tengah memanjat pohon karet ini jatuh, tertembak senapan angin di dada sebelah kanannya.

Warga Desa Sungai Arfat Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar ini diduga tertembak peluru nyasar dari senapan angin kaliber 4,5 mm yang dimuntahkan secara tak sengaja Rikki Fanda (32).

Rikki, yang tercatat sebagai warga Kompleks Banua Permai, Sungai Besar, Banjarbaru, diketahui sedang berburu monyet di kawasan tersebut.

Menurut teman-teman bermain Nadji, sebelum kejadian mereka sempat melihat aksi perburuan monyet Rikki dan kelompoknya di kawasan kebun karet, tak jauh dari Desa Sungai Arfat.

“Nadji sebenarnya tak bisa memanjat pohon, tapi hari Minggu itu, ia tiba-tiba saja bisa memanjat pohon. Kami juga heran,” timpal seorang rekan.

Dari atas pohon karet itulah mereka melihat sekelompok orang menenteng senapan angin. Sekitar pukul 16.30, tiba-tiba saja Nadji menjerit. Ia terjatuh dari pohon karet yang dipanjat, dengan kondisi mengalami luka tembak di bagian dada. “Kami tidak tahu dari arah mana pelurunya, karena bunyi tembakan bersahut-sahutan,” ujar Aidi Hasan.

Aidi mengaku kaget dan bergegas turun dari pohon. Beberapa orang, ujar Aidi, juga tampak mendatangi ke lokasi tertembaknya Nadji. Termasuk warga desa setelah mendapat kabar tertembaknya Nadji. Mereka langsung melarikan Nadji ke rumah sakit terdekat dengan mengendarai sepeda motor.

Korban dirawat lalu di rujuk ke RS Sari Mulia Banjarmasin untuk menjalani operasi untuk mengeluarkan peluru yang bersarang di dadanya.

Menurut Basri, Ketua RT 3 Desa Sungai Arfat, ramainya kelompok pemburu monyet beraktifitas di desa mereka, memang sering terlihat. Pernah dilarang warga, namun alasan para pemburu untuk membantu warga mengusir kawanan monyet liar, akhirnya aktivitas itu masih berlangsung.

“Saya tidak tahu persis bagaimana kejadiaannya. Tapi kabar yang saya dengar si Nadji bin Supiannor terkena peluru nyasar,” katanya.

Kapolsek Karang Intan Iptu Nyoman Widi mengatakan, hingga sore kemarin sudah mengamankan Rikki. Diduga peluru yang mengenai Nadji dari senjata yang ditembakkan Rikki. Sementara kondisi korban selamat meski harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Pjs Kabid Humas Polda Kalsel AKBP Winarto menambahkan, saat insiden itu terjadi, diduga ketika pemburu melepaskan tembakan ke arah monyet di hutan karet desa tersebut.

“Versi lain menyebutkan, pelaku saat itu terjatuh akibat tersandung saat berjalan. saat bersamaan, secara tak sengaja senjata yang dipanggulnya meletus dan pelurunya nyasar mengenai bocah yang saat itu berada di atas pohon sedang bermain petak umpet,” terang Winarto.

Rikki, ujar Winarto, diamankan di Polres Banjar untuk menjalani pemeriksaan. Winarto juga memastikan pelaku bukanlah anggota Perbakin Kalsel, sebagaimana sempat diisukan.

Bantahan ini dikuatkan Ketua Pengda Perbakin Kalsel Herman Chandra. Ditemui MK di kantornya, Herman mengatakan, penembak Nadji bukan anggota Perbakin Kalsel.

“Yang namanya Rikki Fanda tidak terdaftar sebagai anggota Perbakin. Terkait informasi adanya permintaan masyarakat kepada Perbakin untuk membasmi hama monyet di lokasi kejadian, saya tegaskan, tidak ada permintaan seperti itu yang masuk ke Perbakin,” jelasnya.

Hingga tadi malam, Nadji masih tergolek lemah di Ruang Merpati Kelas 2 lantai 3 RS Sari Mulia Banjarmasin. Pihak keluarga masih menunggu dari tim dokter untuk memutuskan kapan operasi untuk mengangkat proyektil peluru.

“Kami ikhlas dan tidak akan menuntut apa-apa. Yang penting anak kami sembuh dan sehat kembali,” timpal Supiansyah, ayah korban. (Mah/Tim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar