Sabtu, 28 Juni 2014

MAHFUD MD YAKIN PRABOWO MENANG DI PILPRES 9 JULI 2014

MEDIA PUBLIK. Ketua Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Mahfud MD optimistis pada pilpres pada 9 Juli mendatang Prabowo bakal menang. Keyakinan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini, berdasarkan hasil survei, ilham, bisikan para kiai dan pakar.

"Dari hasil-hasil survei, ilham-ilham, bisikan kiai-kiai dan pakar, ada optimisme kita akan memenangkan pilpres," kata Mahfud di Surabaya, Jawa Timur siang tadi.

Mahfud yang mulai malam tadi berkantor di Surabaya hingga 5 Juli mendatang itu juga menegaskan, untuk bisa memenangkan pilpres pada 9 Juli itu, pihaknya harus bisa memetakan kekuatan.

"Kita harus bisa menentukan peta wilayah perang kita. Ada wilayah-wilayah penentu kemenangan, yaitu di Jatim dan Jateng. Untuk wilayah Jawa Barat, bidang garapnya Pak Hatta (Hatta Rajasa)," ungkap dia.

Kalau wilayah atau area-area 'pertempuran' itu sudah ditentukan, masih kata dia, secara statistik itu bisa menentukan kemenangan. "Dalam lima minggu terakhir, di Jakarta hampir setiap hari ada elemen-elemen yang deklarasi. Ada 820 elemen yang suah mendeklarasikan mendukung Prabowo-Hatta."

"Kesimpulannya, tingkat menengah ke atas, orang terdidik yang biasa membaca koran, sudah menjatuhkan pilihannya ke Prabowo-Hatta. Sekarang tinggal menengah ke bawah, untuk itu relawan-relawan di sini (Jatim) harus menyentuh bagian-bagian yang belum tersentuh agar menang," imbuhnya.

Sementara melihat hasil survei, Mahfud mengatakan, pada April lalu, selisih antara Prabowo dengan Joko Widodo (Jokowi) terpaut 22 persen. Bulan-bulan berikutnya hanya 16 persen di bawah Jokowi.

"Bulan April Jokowi jauh lebih besar, kemudian selisihnya berubah 16 persen, kemudian menjadi 7 persen. Sekarang berubah lagi, ada yang memenangkan Prabowo, ada yang Jokowi. Jadi hasil survei sekarang, rata-rata sudah seimbang," katanya senang.

"Ambil optimisnya, kita sudah menang. Dalam metodologi survei, kalau sudah naik mengalami penurunan ya turun, kalau naik ya naik, itu ilmu sosiologinya. Sehingga ini perang survei, itu survei, propaganda untuk mempengaruhi orang ikut. Tapi kita punya survei sendiri yang tidak dipublikasikan," sambung Mahfud.

Menurut Mahfud, lembaga-lembaga survei yang pro Jokowi, saat ini menyembunyikan hasil surveinya. Karena, kata dia, Prabowo sudah bisa menyalip. "Ini yang disembunyikan, kalau diumumkan ke masyarakat, jelas masyarakat akan mengikuti yang nyalip. Makanya disembunyikan, ini media Australia yang mengatakan," kata dia lagi.

Politisi asal Madura ini juga meyakini, pada Pilpres 9 Juli mendatang, secara nasional, Prabowo-Hatta mampu meraup suara antara 57 hingga 60 persen. "Target kita secara nasional 57 sampai 60 persen. Kita optimis hanya satu putaran saja dan dimenangkan Prabowo-Hatta," tandasnya yakin. (TIM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar