Senin, 24 Juni 2013

DUNIA PERSILATAN DALAM PERGULATAN IMAJINATIF



Oleh: Andi Nurdin, SH.

Praktisi Hukum dan Pengamat Sosial Budaya Lekem Kalimantan

   Perkembangan dunia persilatan,adalah pergulatan imajinatif dari pengarang untuk memperlihatkan kedunia nyata akan sebuah pergulatan panjang dari nuansa kebenaran dan kebathilan.memang sejak manusia dilahirkan sejak dulu kala sampai sekarang dunia pendekar dan dunia bela diri terus berlangsung seiring dengan perkembangan zaman. Rupanya antara siang dan malam yang merupakan dua fenomena alam semesta,juga merupakan simbol dari pertentangan abadi antarta dunia hitam putih, yaitu dunia kebenaran dan kebathilan.

   Semuanya itu memang mengacu kepada sebuah ajaran murni dari semua pemikiran manusia pada apa yang namanya jalan kebajikan yang berujung kepada syurga,kemudian sebuah jalan yang berlawanan yang berujung kepada neraka.Tetapi tentunya jalan yang kemudian itu seperti perjalanan setiap diri untuk menempuh jalan.Di mana seorang manusia dibelaki dengan akal pikiran,serta hati nurani.

   Semuanya tentu saja dikembangkan seiring dengan perjalanan seseorang itu. Sejak dia lahir,anak anak,menjadi remaja dan kemudian dewasa, serta manula.Perjalanan hidup itu yang terekam di dalam sejarah perjalanannya adalah sebuah disket, yang nantinya juga akan diputar lagi yang kemudian di analisa dan dipertanyakan dalam sebuah peersidangan besar”Hari Pengadilan”.

   Tentu saja perjalanan “persilatan”yang selama ini tidak lain daripada perjalanan manusia tentang apa yang disebut kebenaran dan kebathilan itu adalah sebuah fenomena nyata daripada sebuah pergulatan panjang.Di mana ada kesetiaan,pengabdian,kekuatan dan cinta kasih sayang,juga persaudaraan serta semangat yang terus di bina untuk mencapai cita cita perjuangan.

   Dalam cerita “Si buta dari gua hantu”diceritakan jika,kejahatan yang walaupun bernuansa kebathilan namun seperti mempengaruhi untuk kebajikan  dengan nama”mata malaikat”,hanyalah tokoh kejahatan yang memporak porandakan setiap perkampungan. Ternyata untuk mengalahkan “mata malaikat”tersebut maka seorang pemuda menurut kitab yang ditemukan di dalam sebuah goa,ketika dia terjatuh, maka kita haruslah menyesuaikan dunianya di dalam kemampuan untuk tidak melihat.tetapi melihat dengan hati nurani atau bathin.Dengan menggunakan indera pendengaran, dan kewaspadaan tingkat tinggi.Maka dengan demikian untuk melawan kekuatan orang yang buta,maka seseorang juga harus buta,atau melihat di dalam pendengaran dan kewaspadaan tingkat tinggi. Di dalam pertapaan itulah pemuda yang bernama Barda tersebut melatih dirinya,tanpa teman manusia dan hanya mengandalkan lawan lawan alam,desiran angin,jatuhnya daun daun yang kering dan gemersik jalannya air, bunyi air yang tersentuh oleh kaki binatang atau jatuhnya batu ke air.

   Maka di dalam pertarungan selanjutnya kekuatan dan kemampuan silat “mata malaikat” dapat dikalahkan dengan jurus jurus yang dilatih di gua hantu. Tentu saja keduanya ilmu silat yang saling bertempur itu mempunyai kemampuan yang sama,hanya saja bedanya,memang niat keduanya tidak sama.Di mana penjahat yang bernama “mata malaikat” itu selalu di dalam mengumbar hawa nafsu,sedangkan Barda,pemuda itu mengalahkan si mata malaikat untuk membalaskan dendam yang telah menewaskan

 keluarganya,selain itu juga selanjutnya untuk menegakkan kebenaran di atas jalan kebathilan.Pengembaraan ke sana kemari,ke timur dan kebarat,untuk menyelesaikan dan bertempur melawan kezaliman. Tentunya setiap pertandingan yang melelahkan,bahkan bisa merenggut nyawa yang hanya sdatu satunya itu, ada hal yang bisa menjadi “hikmah” dari sebuah kemenangan.Tentunya akan menambah pengalaman baru dan cara baru yang bisa menjadi acuan untuk menciptakan “jurus baru”.

   Dunia penulis, zaman anak anak di zaman 70-80,masih sering dengan adanya komik komik dan cergam,untuk mengisi waktu dan hal yang menyenangkan untuk membaca pengalaman orang lain di dalam bentuk cerita,cerpen,cerber dan cergam serta dongong dongeng.Dunia belajar memang dunia membaca,sambil tiduran dan tanpa beban.Tetapi ternyata apa yang kita baca dan kita jadikan hobby di masa yang lalu tersebut,terkadang banyak yang memberikan inpirasi bagi kita di masa yang akan datang.

   Walaupun perkembangan dunia persilatan di dalam cerita cerita film dan komik komik,bahkan sampai sekarang tentunya mengalamami persesuaian zamannya masing masing. Di mana semula dengan seni gambar dan teknik seni bela diri yang terbaik hanya dari nuansa”gambar”.Tetapi selanjutnya bahwa teknik kamera dan akting,berubah menjadi teknik bela diri tangan kosong.Seperti di film film dan cerita “Bruce lee”.Bahakan ada hubungan dunia film dengan dunia bela diri.Kalau dulunya tidak semua bintang film adalah ahli bela diri.tetapi di film bruce lee,oleh bruce lee,bahwa film kungfu atau action bela diri memang dibintangi ahlinya bela diri,bahkan merupakan rekaman dari teknik teknik bela diri tertinggi.

   Jika dilihat bahwa pembuatan film film bernuansa business,sesungguhnya banyak keterkaitannya sebuah “perusahaan film”dengan berbagai disiplin ilmu dan budaya.Jadi tidak hanya business saja.Itu diceritakan sendiri di dalam perjalanan “bruce lee” Jika pertama pertama perjalanan bela diri hanyalah di mulai dengan kesenangan berkelahi untuk mempertahankan ras China,yang diganggu oleh Inggiris.Semuanya hanyalah masalah anak anak di bangku SMA,kemudian belajar bela diri.Ternyata bela diri itu adalah warisan budaya.Bahkan di China waktu itu hanyalah untuk china.Oleh bruce lee sendiri berhak untuk mengajarkan bela diri kepada semua bangsa di dunia.Walaupun ditentang oleh orang tua orang tua china atau para senior.Pada akhirnya jika bruce lee bisa mengalahkan sesorang utusan mereka,maka bruce lee berhak untuk melakukan apa yang di inginkannya.Bahwa dengan demikian perjuangan bruce lee bukan hanya bela diri semata tetapi juga keterbukaan china pada seluruh bangsa.Dengan demikian kemampuan bruce lee di dalam silat dan kelimuan,ternyata juga adalah seorang “pahlawan” di dalam budaya china itu sendiri.

   Aapalagi jika beruce lee senang memerankan seorang pahlawan seperti “Chen” di dalam film “First of a Fury”.Itu cerita bagaimana seorang pemuda china yang tidak suka di jajah oleh Jepang,walaupun sebenarnya Jepang adalah juga rumpun mereka sendiri,hanya beda tempat dan budaya. Itu merupakan sebuah cerita,yang sebelumnya juga bahwa chen tidak suka dengan penjajahan inggiris di dalam perang candu.Di mana guru chen,sempat terpuruk oleh masalah candu.karena saran yang kasar dan mungkin tidak etika,chen di usir dari perguruan silat tersebut.tetapi anehnya justru chen yang membela gurunya,walaupun gurunya sudah meninggal.

   Cerita chen tersebut bagi bruce lee seperti dirinya yang memerangi mafia sampai terusir ke Amerika Serikat.Cerita bruce lee penuh dunia kepahlawanan di dalam nuansa modern.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar