Dalam
penandatanganan kesepekatan tersebut dua calon absen termasuk calon incombent H
A Yudhi Wahyuni SE tidak hadir. Yang muncul dalam acara tersebut hanya
pendampingnya, calon wakil walikota, H Haryanto. Kemudian calon wakil wali kota
Murdjani tidak hadir. Hanya pasangannya, calon wali kota Drs H Sofwat Hadi yang
berikrar di Cafe Grand Mitra Plaza, Rabu malam. “Pak Yudhi menghadiri acara
soialisasi di Tanjung Pagar. Acara di sana sudah terjadwal lebih dulu,
sementara kegiatan ikrar ini mendadak diberitahu yaitu baru dua hari lalu kami
diberitahu,” ujar Haryanto, ditemui usai acara.
“Pak Yudhi
memilih menghadiri acara sosialisasi di Tanjung Pagar karena sudah ada janji
terlebih dahulu dan saya yang mewakili pada acara penyampaian ikrar ini”, kata
Haryanto.
Para Calon yang hadir diantaranya: Hj. Immah Norda Syamsuri Darham, H Sofwat
Hadi, H Anang Rosadi Adenansi, H Zulfadli Gazali, H Muhiddin, duduk dalam meja
tersendiri. Wakil mereka, Khairul Saleh, Khairudin Anwar, Abdul Gais,
IrwanAnshari, dan Haryanto duduk di satu meja lainnya.
“Sebenarnya saya juga ada jadwal sosialisasi. Tapi karena ada undangan
acara ikrar mi, terpaksa kami batalkan,” ujar Immah Norda.
Selanjutnya mereka maju bersama membacakan ikrar yang isinya tentang
komitmen mencipatkan pemilukada damai, aman, mendidik, tertib dan lancar serta
tentunya jujur dan adil. Sekaligus juga peryataan siap menang dan juga siap
kalah.
Kemudian masing-masing menandatangani perjanjian kesekapatan untuk
bersama-sama menjaga ketertiban, menaati aturan selama kampanye, mengajak
pendukung- nya tertib dan tidak anarkis, serta menggunakan jalur hukum untuk
penyelesaian sebuah masalah.
Usai penandatangañ kesepakatan, para kandidat makan malam bersama dan
dilanjutkan dengan acara santai. Mereka bernyanyi sampai berjoget bersama.
Suasana terasa begitu cair dan penuh keakraban serta rasa kekeluargaan.
Penandatanganan perjanjian kesepekatan tersebut mendapat tanggapan positif
dari aktivis LSM Kalimantan Selatan Aspihani Ideris, ”Saya rasa kalau
kesepakatan yang ditandatangani bersama itu bisa di jalankan dengan maksimal,
maka hal itu merupakan sebuah langkah maju dan catatan sejarah dalam
pertarungan perebutan kekuasaan untuk menjapai orang nomor satu disebuah daerah
dalam pemilukada ini, ujarnya.
”Kalau para kandidat ini benar-benar jujur dan tidak main duit dalam
menggapai sebuah kursi mahkota ini, Insya Allah daerah Kota Banjarmasin ini
masyarakatnya akan cerdas dalam menetukan sebuah pilihan guna kemajuan daerah
Kota Banjarmasin ini, karena dengan jalan duit nantinya pasti masyarakat tersebut
tidak bisa lagi mementukan pilihan mana calon pemimpin yang cerdas dan amanah
serta mana pemimpin yang tidak cerdas dan tidak amanah”. pungkas Aspihani.
Selain itupula lanjut Aspihani Ideris pemimpin cerdas dan amanah itu
setidak-tidaknya pasti akan menepati janji-janji kampanyenya, dan calon
pemimpin yang terpilih menggunakan duit pasti sedikit banyaknya niat dalam
hatinya itu bagaimana cara mengembalikan duit yang sudah dikeluarkannya itu dan
masalah janji-janji kampanye itu sangat tipis untuk ditepatinya.
Nah masalah politik uang inilah tugas para pengawas pemilu untuk
benar-benar mengawasinya jika ingin mendapatkan pemimpin yang cerdas dan
amanah, kata aktivis yang terkesan berani ini.
Disinggung oleh beberapa wartawan media yang mewancarai, prediksi siapa
yang akan menang dalam Pemilukada Kota Banjarmasin ini, dengan tegas Aspihani
Ideris menjawab bahwa calon incumbent
akan kalah jika bermain jujur dan yang akan terpilih nantinya pasti orang yang paling berduit di antara calon
itu sendiri, tentunya H Muhiddin lah yang menang ucapnya sambil tersenyum.
(TIM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar