Selasa, 25 Mei 2010

Forum Lintas LSM Kalsel Nilai Pemprov Lakukan Kebohongan Publik


BERITA MEDIA PUBLIK - BANJARMASIN.  Forum Lintas LSM Kalsel menilai, kepala daerah Kalsel sudah melakukan kebohongan publik karena selalu mengklaim bahwa di masa pemerintahannya, pembangunan di Kalsel sudah berhasil dan sukses.

Menurut Ketua Forum Lintas LSM Kalsel, Syamsul Daulah didampingi dua orang wakilnya Aspihani Ideris dan Hermani Begman, Selasa (25/5), pernyataan bahwa pembangunan di Kalsel selama lima tahun terakhir telah berhasil justru tidak berdasar karena tidak didukung dengan data yang valid. "Bahkan saya boleh katakan, pembangunan di Kalsel selama lima tahun terakhir justru gagal mengangkat Kalsel dari ketinggalan dengan daerah-daerah lainnya, bahkan dengan tetangga sendiri," cetusnya.

Disebutkannya, berdasarkan data Bappenas, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalsel selama lima tahun terakhir, 2005-2009 tidak ada perubahan, yaitu mentok di angka 26 dari 33 provinsi di Indonesia. Urutan ke 26 ini, ucapnya, jauh tertinggal dari provinsi tetangga, yaitu Kalteng di urutan ke 7, dan Kaltim di urutan ke 5 besar nasional. "Anjloknya IPM Kalsel ini merupakan tanggung jawab Pemprov Kalsel dalam hal ini Gubernur Kalsel (H Rudy Ariffin). Diminta agar Pemprov Kalsel membeberkan masalah ini secara transparan, jangan malah ditutup-tutupi," tegasnya.

Mesti ada klarifikasi dari Gubernur Kalsel agar semua lapisan masyaralat mengetahui di mana kelemahan sektor-sektor pendukung yang harus mendapat perhatian dan juga agar peran swasta perlu dilibatkan berpartisipasi demi kepentingan daerah. "Selama ini yang ditunjukkan adalah keberhasil dari kaca mata (pejabat) lokal. Padahal sesungguhnya menurut penilaian pemerintah pusat, Kalsel jauh tertinggal di angka 26. Kami berharap, ke depan, siapa pun yang terpilih jadi Gubernur Kalsel 2010-2015, harus punya komitmen meningkatkan IPM Kalsel minimal di angka 10 besar," paparnya.

IPM Kalsel dinilai pusat masih sangat rendah, karena nilai kemakmuran rata-rata masih rendah, begitu juga harapan hidup, tingkat pendidikan. Menurut Syamsul, dari segi tingkat pendidikan saja, di Kalsel rata-rata hanya tujuh sampai 10 tahun saja, begitu juga dari indeks belanja perkapita masih tergolong rendah. Hal itulah yang menandakan kepala daerah Kalsel belum berhasil dalam membangun.

Sementara H Rudy Ariffin dalam suatu kesempatan menekankan bahwa ia telah berhasil membangun Kalsel dalam kurun waktu lima tahun. Incumbent gubernur Kalsel yang berpasangan dengan Walikota Banjarbaru, Rudy Resnawan ini mengaku membangun suatu daerah tak semudah membalikan telapak tangan. "Namun berkat kerja keras kita telah berhasil menuju pembangunan yang maksimal," ujar Rudy sembari meminta dukungan masyarakat agar ia bisa melanjutkan pembangunan daerah ini bersama Rudy Resnawan.

Sementara itu Aspihani Ideris bertolak belakang dengan Syamsul Daulah, menilai bahwa H Rudy Ariffin telah berhasil memimpin Kalsel dalam beberapa hal pembangunan, diantaranya terbukti dalam pembangunan sarana jalan provinsi dan lain sebagainya. "Saya rasa pak Gubernur kita H Rudy Ariffin telah berhasil memimpin Kalsel ini, terbukti diantaranya jalan-jalan yang dulunya rusak sudah 90 persen bagus dan layak untuk dijalani", ujarnya. (TIM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar