Selasa, 05 Februari 2013

ASPIHANI IDERIS MUNDUR DARI PAN

Berita Media Publik – Martapura. Partai Amanat Nasional (PAN) kembali diguncang internal, setelah beberapa waktu yang lalu beberapa kader dan tokoh-tokoh Partai Amanat Nasional (PAN) di Kalimantan Selatan terbaik mundur dari partai berlambang matahari terbit ini, tentunya di akibatkan ketidakharmonisan di internal PAN Kalsel itu sendiri, kini giliran seorang tokoh PAN muda Aspihani Ideris MH terang-terangan mengundurkan diri dari kepengurusan DPD PAN Banjar.

menurut Aspihani bahwa diantara kader/ tokoh-tokoh PAN itu yang mundur dari Partai berlambang matahari terbit ini adalah H A Yudhi Wahyun SE, H M Nahwan SA S.Sos, Ferry Fernanda, Rifka Jaya S.Sos, Syadjali Arsyad Abdis, Ir. Azhary Nauhan, Drs Taufik Hidayat MM, Nizamuddin Razak ST MT dan lain-lain.

Aspihani Ideris yang juga seorang deklarator Partai Amanat Nasional Kalimantan Selatan ini menuturkan bahwa mundurnya beberapa tokoh-tokoh penting di tubuh PAN Kalsel ini tidak adanya penataan management internal ditubuh PAN Kalsel dengan tanda petik ketidak harmonisan di tubuh internal PAN itu sendiri walaupun yang memimpin PAN Kalsel yang ada saat ini seorang yang kuat, seorang pengusaha sukses serta seorang Walikota, namun selama ini menurut pengamat saya sistem yang dipakai sistem perusahaan.

Kantor megah dan mobilisasi yang sangat memadai sudah dimiliki oleh DPW PAN Kalsel saat ini dengan kepemimpinan H Muhidin, namun semua itu saya berkeyakinan hanya dipinjam pakai saja oleh H Muhidin selama di kepemimpinan dipegangnya. Kenapa saya mengatakan demikian, contoh janji beliau di atas mimbar ketika berpidato ketika Musyawarah Wilayah PAN dulu bahwa katanya kalau dia dipercayakan memimpin DPW PAN Kalsel maka dia akan menyumbangkan 15.000 (lima belas ribu) buah mesin genset, namun kenyataannya janji itu hanya tinggal janji, ungkap Aspihani. 

“Kalau management tersebut tidak ditata dengan baik saya mempredeksi tidak menutup kemungkinan nantinya para kader-kader PAN di Kalsel lainnya akan mengikuti jejak rekan mereka itu dan bahkan saya memprediksi kepemimpinan H Muhidin tidak akan abadi sampai 2015”, ujar mantan anggota DPRD Banjar ini.

Sejujurnya saya akui bahwa saat ini management  Partai Amanat Nasional (PAN) di Kalimantan Selatan sudah tidak sejalan lagi dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PAN sendiri, baik di Dewan Pimpinan Wilayah Partai Amanat Nasional (PAN) Kalimantan Selatan maupun di Dewan Pimpinan Daerah Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Banjar sudah amburadul, mengapa saya berani mengatakan amburadul? Karena selama kepemimpinan H Muhidin dan Abdul Kadir Audah saat ini tidak ada kejelasan aktivitas yang dikerjakannya untuk kemajuan Partai Amanat Nasional (PAN), saya sebagai salah satu pengurus di DPD PAN Banjar sejak saya dipercayakan menduduki posisi Wakil Ketua paling sering hanya 10 kali mengetahui dan diundang adanya pertemuan atau rapat-rapat di internal DPD PAN Banjar itu sendiri, apalagi dari temuan beberapa LSM saat ini ternyata Abdul Kadir Audah diduga kuat tersandung kasus korupsi di lembaga koperasi yang dia pimpin dan saya yakin hanya tinggal menunggu waktu saja dia akan menjadi tersangka. Nah ini merupakan salah satu kegagalan kepemimpinan Abdul Kadir Audah memimpin DPD PAN Banjar, karena kan korupsi itu juga jelas-jelas melanggar konstitusi dan AD/ART serta kometment PAN itu sendiri. Beber Alumnus Magester Hukum UNISMA Malang ini.

Karena Abdul Kadir Audah tetap keras kepala ingin memimpin DPD PAN Banjar walau sebenarnya secara jujur dia itu kurang serius memimpin PAN Banjar, maka oleh sebab itu lebih baik saya yang mundur duluan sebagai Wakil Ketua DPD PAN Banjar 2010-2015. Buat apa saya mau di pimpin oleh orang yang tidak serius itu, lebih baik saya yang mundur daripada akhirnya ikut terbawa malu, pungkas Aspihani.

Oleh karena itu saya menyatakan dengan hati yang bulat dan pendirian yang teguh serta terbuka di publik, mulai saat ini, jam 17:00 Wita, tanggal 05 Fabruari 2013 menyatakan dan mengatakan mengundurkan diri dari Partai Amanat Nasional (PAN) baik sebagai kepengurusan DPD PAN Banjar maupun sebagai anggota PAN, tegas Aspihani Ideris.

Disinggung apakah mau hijrah ke partai politik lainnya Aspihani menjawab dengan tegas, "Jika saya ikut berpolitik lagi, Insya Allah saya akan memilih parpol yang saya anggap bersih dan tentunya hal itu saya lakukan dengan istikharah dan pemikiran yang panjang serta matang untuk menentukan pilihannya dan kalau boleh jujur saya lihat berdasarkan pengamatan saya partai politik yang terbagus saat ini hanya Partai Gerindra walaupun semua partai politik bagus semua, hanya oknumnya yang membuat parpol itu menjadi jelek", pungkasnya sambil tersenyum lebar kepada beberapa media. (TIM)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar