Senin, 15 Maret 2010

52 Organisasi Kepemudaan (OKP) dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Minta Polda Kalsel Tangkap Pelaku Penganiayaan Aktivis LEKEM KALIMANTAN

MEDIA PUBLIK - BANJARMASIN. Sebanyak 52 Organisasi Kepemudaan (OKP) dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang tergabung dalam Forum Lintas OKP-LSM Kalimantan Selatan (Kalsel) yang di Ketuai oleh Drs Syamsul Daulah meminta pihak kepolisian agar segera usut tuntas dan menangkap pelaku, terutama otak yang ada dibalik penganiayaan berupa penusukan terhadap Wakil Ketua Forum Lintas OKP-LSM Kalimantan Selatan dan juga seorang pimpinan LSM, Direktur eksekutif Lembaga Kerukunan Masyarakat Kalimantan (LEKEM KALIMANTAN) Aspihani Ideris MH dan Faturahman SH dari LSM Masyarakat Peduli Lingkungan (MAPEL).

Hal ini disampaikan Dharma Jaya pengurus Forum Lintas OKP-LSM Kalsel yang juga Ketua Gerakan Independen Pemantau Anti Korupsi (GIPAK) pada konferensi pers di Banjarmasin Kalsel, Minggu sore di sebuah restauran di Banjarmasin (14/3).

Aspihani Ideris dan Faturahman merupakan pengurus Forum Lintas OKP-LSM Kalsel, yang menjadi korban penusukan oleh orang yang tidak dikenal Rabu (10/3) malam, di jalan Letjen R Soeprapto kecamatan Banjarmasin Tengah.

Berawal dari aksi unjuk rasa LSM LEKEM KALIMANTAN dan MAPEL di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Senin (8/3) dan dilanjutkan Kamis (11/03) dengan tuntutan agar mengusut tuntas kasus-kasus yang ada di Kalimantan Selatan serta menegakkan hukum semaksimalnya tanpa tebang pilih siapa yang terlibat, walaupun pejabat.

Dharma Jaya menghimbau kepada seluruh jajaran OKP-LSM agar menahan diri tidak bertindak anarkis dan balas dendam, dengan adanya kejadian tersebut.

“Dan menyerahkan serta memberi kepercayaan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk mengusut kasus penganiayaan aktivis ini sampai tuntas, dimana diduga kuat melibatkan eksekutif yang bermental preman sebagai actor intelektualnya”.

Dharma yang juga merupakan ketua Pemerhati Suara Masyarakat Borneo (PSMB), mengharapkan agar seluruh OKP dan LSM untuk bisa berpikir jernih tidak mudah diadu domba atau mengguanakan cara-cara premanisme, demi membela kepentingan tertentu atau sesaat yang dapat merugikan perjuangan reformasi, penegakan hukum dan pemberantasan korupsi di semua bidang khususnya di birokrasi dan mafia peradilan.

“Setiap kali LSM ataupun OKP mengangkat kasus-kasus yang berhubungan dengan Kepala Daerah, kita selalu terancam, dan selalu mendapat intimidasi”, katanya.

Dijelaskanya, sudah ada tujuh orang anggota Forum Lintas OKP-LSM yang mengalami penganiayaan, mulai dari ancaman, teror bahkan penyiraman air keras dan terakhir penusukan, kami merasa terancam dengan penegakan supremasi hukum yang ada di Kalsel.

Tujuh orang aktivis yang pernah mengalami penganiayaan tersebut yaitu bapak Abd Kahar Muzakir MA(LBR) Tahun 2008 matanya disiram dengan air cuka getah oleh orang yang tidak dikenal, H. Upi, Baharudin, M.Hasan Tahun 2009 (KNPI) dan Sirajul Huda pada tahun 2007 dari LSM (Gerindo)di pukuli orang yang tidak dikenal, dan terakhir bulan Maret 2010 Aspihani Ideris MH (LEKEM Kalimantan) dan Faturahman (LSM MAPEL).

"Diantara tujuh orang aktivis OKP-LSM yang terberat di aniaya ada dua orang aktivis yaitu saudara kami Abd Kahar Muzakir MA mengalami kebutaan sebelah matanya akibat disiram dengan air cuka getah oleh orang yang tidak dikenal dan sampai saat ini pelaku atau akturnya belum terungkap oleh pihak kepolisian dan Aspihani Ideris MH di tusuk dari belakang dengan senjata tajam yang memakai racun mematikan sampai seluruh badannya membiru karena racun tersebut, untung saudara Aspihani bisa diselamatkan nyawanya dengan berbagai cara oleh kawan-kawan aktivis dan tim dokter rumah sakit Islam Banjarmasin", ungkap Dharma Jaya dengan nada menggebu-gebu.

“Dalam waktu dekat ini, Forum Lintas OKP-LSM merencanakan akan berdialog dengan Kapolda Kalsel, diharapkan agar pihak kepolisian melindungi dari segi keamanan dalam setiap kali OKP dan LSM mengangkat kasus-kasus yang ada”, tegasnya. (Team)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar