MEDIA
PUBLIK – BANDUNG. Dua tersangka penjambretan dan pembunuhan
Sisca Yofie, Wawan dan Ade, tiba ke lokasi pertama rekonstruksi di Jalan
Sukagalih, Kota Bandung, Jawa Barat, hari ini Kamis (22/8/2013). Mereka datang dengan
dua mobil berbeda sekira pukul 09.25 WIB.
Begitu tiba di lokasi, keduanya
langsung disambut teriakan warga, "Huuuuuuu... Bakar, bakar. Seret lagi saja, seret,” teriak ibu-ibu yang menyaksikan rekonstruksi, Kamis (22/8/2013). Tidak hanya itu, warga pun menyoraki dua tersangka agar membuka topeng yang mereka kenakan.
Satu per satu para tersangka dikeluarkan dari mobil dan langsung menuju tempat pertama rekonstruksi, yaitu di sekitar masjid dekat rumah Wawan. Hujan hujatan tersebut tidak berhenti, mulai dari tersangka keluar mobil hingga rekonstruksi berlangsung.
Satu per satu para tersangka dikeluarkan dari mobil dan langsung menuju tempat pertama rekonstruksi, yaitu di sekitar masjid dekat rumah Wawan. Hujan hujatan tersebut tidak berhenti, mulai dari tersangka keluar mobil hingga rekonstruksi berlangsung.
Dalam proses itu, tersangka Wawan
bertemu Ade untuk meminta sumbangan perayaan Agustusan. Ada empat adegan dalam
rekonstruksi di TKP pertama.
Keduanya lalu pergi pos kamling
di Jalan Setra Indah Barat yang berjarak sekira satu kilometer dari lokasi
pertama. Di pos kamling, keduanya menenggak minuman beralkohol sebelum
berkeliling meminta sumbangan pada warga. Di sana, dua tersangka memeragakan
lima adegan sebelum menuju TKP berikutnya.
Kasubag Humas Polrestabes
Bandung, Kompol Rosdiana, membenarkan rekonstruksi berjalan sembilan adegan di
dua TKP. Masing-masing rekonstruksi di dua TKP berjalan sekira 15 menit.
Sementara dalam proses
rekonstruksi itu, pemeran Sisca belum dilibatkan. Rencananya, ada boneka
manekim yang dipakai dalam rekonstruksi.
“Kalau boneka itu dipakai setelah
korban tarik-menarik tas. Kalau pas tarik-menarik, itu pakai orang," ujar
Rosdiana. Boneka yang akan dipakai untuk rekonstruksi pun dibawa menggunkan
mobil patroli.
Sementara selama proses
rekonstruksi di TKP satu dan dua, penjagaan dilakukan super ketat polisi termasuk puluhan anggota Brimob yang membawa senjata laras panjang. Dalam
peragaan ini para wartawan pun tidak bisa melihat dengan jelas beberapa adegan
karena area rekonstruksi dipasangi police line.
Sementara untuk mengganti peran Sisca, polisi memakai peran pengganti seorang wanita yang perawakan dan rambutnya hampir menyerupai Sisca.
Sang model, terlihat memkai kemeja warna merah bata dengan celana bahan warna hitam lengkap dengan sepatu hitam jenis flat shoes.
Hingga pukul 10.30 WIB, baru empat adegan yang dilakukan tersangka, mulai dari kedatangannya, Sisca membuka gerbang, hingga tersangka melihat Sisca dan akan mulai menjambret.
Dalam rekonstruksi ini keluarga Sisca tanpak hadir menyaksikan adegan ulang kasus pencurian dengan kekerasan yang merenggut nyawa perempuan cantik Sisca Yofie (34).
Dari pantauan awak media ini di kos Sisca tempat dia tinggal sebelum meninggal di Jalan Setra Indah Utara, sejak pukul 09.15 WIB tiga orang perwakilan keluarga, yakni dua kakak korban dan seorang kakak ipar, hadir dengan didampingi dua kuasa hukum keluarga.
Salah seorang kuasa hukum, Hairullah M Nur, berharap rekonstruksi bisa membuka semua fakta.
“Kami harap rekonstruksi ini bisa memperjelas semuanya. Kita sama-sama melihat untuk mencari minimal mendekati kebenaran,” tuturnya, Kamis (22/8/2013).
Sejauh ini, kata dia, pihak keluarga menerima hasil penyelidikan polisi yang menyatakan jika kasys ini adalah kasus penjambretan.
“Kami akan terima hasilnya selama itu on the track. Ini masih dalam proses, baru mulai. Kami baru akan beri tanggapan ketika (rekonstruksi) selesai," bebernya.
Sementara itu, di tempat yang sama, Wakapolrestabes Bandung, AKBP Awal, berharap masyarakat bisa membantu proses rekonstruksi dengan menjaga keteriban. “Kita kan sama-sama ingin melihat prosesnya. Jadi mari kita menjaga keteriban,” pintanya.
Sementara untuk rekaya lalu lintas, akan dilakukan saat rekonstruksi berlangsung dan sifatnya situasional.
Dari pantauan, tempat kos Sisca tampak tertutup rapat. Tidak seorang pun keluarga dari pemilik kos yang hadir. Sementara keluarga Sisca terlihat berdiri di samping kos. (TIM)
Sementara untuk mengganti peran Sisca, polisi memakai peran pengganti seorang wanita yang perawakan dan rambutnya hampir menyerupai Sisca.
Sang model, terlihat memkai kemeja warna merah bata dengan celana bahan warna hitam lengkap dengan sepatu hitam jenis flat shoes.
Hingga pukul 10.30 WIB, baru empat adegan yang dilakukan tersangka, mulai dari kedatangannya, Sisca membuka gerbang, hingga tersangka melihat Sisca dan akan mulai menjambret.
Dalam rekonstruksi ini keluarga Sisca tanpak hadir menyaksikan adegan ulang kasus pencurian dengan kekerasan yang merenggut nyawa perempuan cantik Sisca Yofie (34).
Dari pantauan awak media ini di kos Sisca tempat dia tinggal sebelum meninggal di Jalan Setra Indah Utara, sejak pukul 09.15 WIB tiga orang perwakilan keluarga, yakni dua kakak korban dan seorang kakak ipar, hadir dengan didampingi dua kuasa hukum keluarga.
Salah seorang kuasa hukum, Hairullah M Nur, berharap rekonstruksi bisa membuka semua fakta.
“Kami harap rekonstruksi ini bisa memperjelas semuanya. Kita sama-sama melihat untuk mencari minimal mendekati kebenaran,” tuturnya, Kamis (22/8/2013).
Sejauh ini, kata dia, pihak keluarga menerima hasil penyelidikan polisi yang menyatakan jika kasys ini adalah kasus penjambretan.
“Kami akan terima hasilnya selama itu on the track. Ini masih dalam proses, baru mulai. Kami baru akan beri tanggapan ketika (rekonstruksi) selesai," bebernya.
Sementara itu, di tempat yang sama, Wakapolrestabes Bandung, AKBP Awal, berharap masyarakat bisa membantu proses rekonstruksi dengan menjaga keteriban. “Kita kan sama-sama ingin melihat prosesnya. Jadi mari kita menjaga keteriban,” pintanya.
Sementara untuk rekaya lalu lintas, akan dilakukan saat rekonstruksi berlangsung dan sifatnya situasional.
Dari pantauan, tempat kos Sisca tampak tertutup rapat. Tidak seorang pun keluarga dari pemilik kos yang hadir. Sementara keluarga Sisca terlihat berdiri di samping kos. (TIM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar