MEDIA PUBLIK - JAKARTA. Pandangan mantan Ketua MPR serta seorang pendiri dan tokoh PAN Prof. Dr. Ir. Amin Rais menilai bahwa ekonomi Indonesia saat ini hancur-hancuran menuai kontroversi diberbagai kalangan. Mengapa demikian? Karena Ketua Umum PAN yang juga Menko Perekonomian Hatta Radjasa justru mengatakanbertolak belakang dengan seniornya yaitu mengatakan bahwa ekonomi Indonesia saat ini masih aman, dan tidak benar hancur-hancuran seperti yang di ungkapkan pak Amin Rais.
Dalam pidatonya di acara PAN di JCC tanggal 23 Agustus 2013 Amin Rais mengatakan “Kita ini, maaf saya katakan, jadi bangsa jongos di rumah sendiri. Tidak ada kemandirian, kurang berkeadilan, ekonomi kita hancur-hancuran. Semua itu bukan karena konstitusi, tapi people behind constitution”.
Kemudian Amin Rais menjelaskan bahwa pelaksanaan ekonomi Indonesia itu tidak sesuai UUD 1945. Menurutnya konstitusi ibaratnya berada di satu pulau, sementara pelaku ekonomi berada di pulau lain.
Pandangan Amin Rais itu ada benarnya, karena kesenjangan ekonomi antara warga yang kaya dan masyarakat miskin terlalu jauh. Bahkan aktivis Malari 1974 Hariman Siregar lebih keras lagi dengan mengatakan saat ini Indonesia itu terdiri dari satu negara tapi dua bangsa: bangsa kaya dan bangsa miskin.
Sekarang ini hanya pengusaha besar saja yang benar-benar menikmati perekonomian Indonesia. Seharusnya masyarakat kecil harus bisa diberdayakan. Istilah Prof. Dr. Sri Edi Swasono mal-mal tidak apa-apa dibiarkan namun perlu diatur tempatnya dan jangan sampai mematikan pedagang kecil; di setiap mal harus ada satu atau dua lantai khusus untuk para pedagang kecil. Itulah semangat UUD 1945.
Jadi sebaiknya menghadapi pemilu 2014 para parpol menjadikan pandangan Amin Rais dan Hariman Siregar itu sebagai masukan penting guna mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk membangun Indonesia yang lebih baik, terutama agar masyarakat kecil dapat hidup lebih baik.(kas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar