Opini Oleh: KASTALANI IDERIS (Direktur LEKEM Kalimantan)
MEDIA PUBLIK
Negeri yang religi tapi korupsi tetap menjadi
pilihan. Daripada sibuk membangun negeri pejabatnya berlomba memperkaya diri.
Kekayaan negeri dikuras lebih untuk
menyejahterakan orang-orang penting dan punya kepentingan. Sementara rakyat
yang benar-benar membutuhkan pun sisanya tak kebagian.
Soal proyek-proyek yang dikorupsi memang bukan
berita aneh lagi. Sejak dulu sudah terjadi. Tapi di jaman reformasi ini tetap
tak berhenti.
Sampai-sampai proyek pengadaan kitab suci pun tak
pandang bulu untuk dikorupsi. Apalagi cuma daging sapi?
Semua yang terlibat tak mau kalah untuk dapat
bagian. Lebih sibuk menghitung jatah daripada perencanaan proyek yang ada.
Masak bodoh dengan hasil akhir proyek yang ada.
Laporan hasil pemeriksaan investigatif proyek
Hambalang, Bogor di Kementerian Pemuda dan Olahraga oleh BPK baru-baru ini
sungguh membuat gerah.
Proyek dengan anggaran Rp 2,5 triliun itu harus
merugikan negara sampai Rp 463,67 miliar. Sementara proyeknya sekarang
terbengkalai. Bangunannya pun menurut kabar sudah ada yang ambruk. Ya ampun,
benear-benar miris sekali.
Para anggota DPR yang sejatinya menjadi pengawas
kerja pemerintah malah
menjadi bagian kegiatan korupsi. Bersemangat ikut
ambil bagian. Dalam kasus proyek Hambalang disebutkan ada 15 anggota yang
terlibat.
Memang luar biasa bersemangatnya pejabat dan wakil
kita di Senayan untuk merampas uang negara. Terbukti lembaga anti korupsi
yang masih dapat dipercaya pun hendak dibubarkan.
Korupsi memang sudah membumi. Sulit menjaga diri
untuk tidak korupsi. Pejabat yang sederhana dan dianggap memiliki integritas
pun terjebak dalam kubangan korupsi.
Parahnya yang tetap menahan diri untuk tidak
korupsi malahan dikatakan sok alim dan dianggap pencitraan segala. Lalu
dijadikan musuh bersama.
Begitulah bila jabatan dianggap sekadar jabatan.
Tak heran mencari kekayaan merupakan tujuan. Berbeda bila dianggap sebagai
pengabdian, maka tidak akan rela mencuri uang negara. Bahkan nyawa pun
dikorbankan.***
|
Sabtu, 24 Agustus 2013
Anggaran Rp 2,5 Triliun Korupsinya Rp 463,67 Miliar "Mau dibawa Kemana Negeri ini...?"
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar