(Reuters Photo)
Mereka hanya mengenakan pakaian dalam sambil menenteng
senjata.
Media Publik – Empat tentara wanita Israel dikenakan sanksi disiplin usai
foto mereka yang hanya mengenakan pakaian dalam dan peralatan perang terpampang
di media sosial Facebook. Foto-foto seronok itu kemudian jadi
pemberitaan ramai di situs berita lokal.
Laman
Dailymail, Senin 3 Juni 2013 , hari ini juga melansir foto-foto itu pertama kali muncul
di situs berita Israel, Walla.
Mereka
terlihat berpose dengan hanya mengenakan pakaian dalam. Di foto lainnya, lima
tentara wanita sedang berada di barak militer dalam keadaan setengah telanjang.
Mereka hanya mengenakan helm dan peralatan perang.
Situs
berita Walla memburamkan wajah para tentara wanita tersebut. Mereka
hanya menyebut bahwa tentara wanita itu merupakan anak baru yang ditempatkan di
pangkalan militer bagian selatan Israel. Foto ini menambah panjang aksi serupa
yang sebelumnya pernah dilakukan oleh tentara muda Israel.
Aksi
binal itu berbuah teguran keras dari atasan mereka. Militer Israel mengatakan
kelakuan tentara-tentara wanita itu tak pantas dan tidak layak ditiru oleh
tentara lainnya. “Komandan mereka menjatuhkan sanksi disiplin sesuai perbuatan
mereka,” ujar seorang juru bicara Tentara Keamanan Israel.
Tidak
dijelaskan identitas mereka yang dikenai sanksi ini. Militer Israel juga tidak
merinci hukuman disiplin macam apa yang diberikan. Mereka hanya mengatakan akan
memberikan materi pendidikan sikap demi mencegah aksi serupa kembali terjadi.
Dalam beberapa tahun terakhir, militer Israel telah menjatuhkan sanksi kepada para tentara mereka yang memajang foto-foto tak pantas di situs media sosial.
Dalam beberapa tahun terakhir, militer Israel telah menjatuhkan sanksi kepada para tentara mereka yang memajang foto-foto tak pantas di situs media sosial.
Tahun lalu, Direktur Media Sosial
Tentara Pertahanan Israel, Sacha Dratwa, dianggap bersikap rasis usai memajang
foto dirinya di Facebook dengan muka tertutup lumpur. Di bawah foto
tersebut, dia menuliskan caption "Gaya Obama". Dratwa menyanggah
tudingan itu. Dia berkilah foto itu diambil saat dia sedang berenang di Laut
Mati.
Kasus lain terjadi pada tahun 2010
ketika seorang tentara pria Israel menari di hadapan tahanan wanita Palestina
yang matanya ditutup. Aksi itu kemudian direkam dan diunggah ke Youtube.
Sontak, aksi itu dikecam publik. Aksi lain sebelumnya terjadi pada tahun 2009
ketika seorang tentara wanita Israel duduk mesra di samping tahanan pria
Palestina.
Gara-gara itu semua, militer Israel
akhirnya melarang penggunaan media sosial bagi setiap tentara yang sedang
bertugas. Larangan itu dimaksudkan untuk mencegah aksi serupa kembali terjadi.
(TIM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar