BERITA MEDIA PUBLIK. Walaupun banyak kalangan masyarakat baik LSM, OKP maupun Mahasiswa menentang kenaikan BBM namun menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa tetap mengumumkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang mulai berlaku resmi malam ini tepat jam 00:00 WIB, 22 Juni 2013.
"Pemerintah mengambil langkah penyesuaian harga BBM, ini pilihan sulit dan alternatif terakhir," ujar Hatta ketika menggelar jumpa pers di kantornya.
Ditambahkannya pula, bahwa kalau penyelewengan BLSM sangat sulit dilaksanakan, karena semua yang mendapatkan BLSM tersebut diberikan kartu BLSM untuk pengambilan bantuan dana tersebut.
Kartu Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) tersebut Insya Allah hari ini sudah terbagi kepada masyarakat yang berhak menerima BLSM itu, ujar Hatta.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineal Jero Wacik merinci, penyesuaian harga jual eceran harga BBM Subsidi ini dilakukan dengan dasar ketentuan pasal 4,5,6 Peraturan Presiden Nomor 15 tahun 2012 dan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 18 Tahun 2013.
Harga BBM subsidi jenis bensin premium menjadi Rp 6.500 per liter dan solar atau diesel Rp 5.500 per liter. "Harga tersebut serentak berlaku di seluruh wilayah Indonesia pada 22 Juni 2013 pukul 00.00 Waktu Indonesia Barat," katanya.
Terkait perlindungan warga miskin, Kepala Bappenas Armida Alisjahbana mengatakan ada dua kelompok program, yaitu percepatan dan perluasan perlindungan sosial berupa bantuan siswa miskin, program keluarga harapan dan subsidi beras miskin. "Program ini untuk mengamankan jangka panjang guna memutus rantai kemiskinan sehingga rakyat miskin dapat akases kesehatan dan pendidikan."
Sedangkan program kedua adalah program khusus yang bersifat sementara berupa Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) dan program infrastruktur dasar. Ujarnya.
Juru bicara Pertamina, Ali Mundakir menuturkan bahwa sebelum BBM itu naik, PT Pertamina telah menambah volume penyaluran Premium dan solar harian masing-masing di atas 10 persen. Dengan demikian, penyaluran Premium menjadi 90 ribu kiloliter per hari dan solar 48 ribu kiloliter per hari.
"Penambahan penyaluran tersebut untuk memastikan ketersediaan stok bahan bakar minyak cukup untuk masyarakat," kata, saat dihubungi via telepon oleh awak media ini kemaren, Kamis, 20 Juni 2013.
Penambahan tersebut merupakan tindak lanjut atas peningkatan konsumsi harian BBM subsidi. Berdasarkan catatan perseroan, peningkatan konsumsi harian Premium meningkat 12,5 persen dari 80 ribu kiloliter menjadi 90 ribu kiloliter. Adapun peningkatan konsumsi harian solar meningkat 11,6 persen dari 43 ribu kiloliter menjadi 48 ribu kiloliter per hari.
"Untuk pantauan realisasi penyaluran BBM Premium, realisasi rata-rata penyaluran Premium dan solar masing-masing 88 ribu kiloliter dan 48 ribu kiloliter. Sehingga sudah sesuai prediksi," ujarnya. (TIM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar