“985 orang memerlukan perawatan medis untuk luka-luka dan dirawat di 43
rumah sakit. Tidak ada korban jiwa,” ungkap Menteri Kesehatan Daerah
Chelyabinsk Marina Mokvicheva seperti dikutip BBC, Jumat (15/2).
Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia memerkirakan bola api yang jatuh itu
memiliki berat sekitar 10 ton. Saat jatuh, meteor itu memiliki kecepatan
10-12 mil per detik.
Sergei Zakharov, Ketua Regional Ilum Geografi Rusia mengatakan, saat
meteor jatuh terjadi tiga ledakan. Menurutnya, meteor melintas di
angkasa dari tenggara ke arah barat laut dengan suhu mencapai 2.500
derajat Celsius.
"Ledakan pertama merupakan ledakan terkuat,” jelasnya. “Ledakan itu
terjadi sekitar 36-42 mil di atas tanah dan diperkirakan memiliki
kekuatan satu sampai 10 kiloton,” tambah Zakharov.
Presiden Rusia Vladimir Putin sangat bersyukur karena tidak ada korban
jiwa dalam insiden ini. “Terima kasih Tuhan ada benda besar (meteor)
jatuh di daerah berpenduduk, tapi tidak ada orang yang terluka,”
ungkapnya.
Untuk menangani kejadian ini, Kementerian Dalam Negeri Rusia menurunkan
10.000 polisi untuk memobilisasi daerah yang terkena pecahan meteor.
“Kami harus berpikir tentang bagaimana membantu masyarakat dengan
segera. Apalagi lebih dari 297 rumah, 12 sekolah, beberapa fasilitas
pelayanan sosial dan sejumlah perusahaan industri rusak,” tutur Putin.
Sementara Gubernur Chelyabinsk, Mikhail Yurevich mengungkapkan,
kekhawatiran setelah insiden tersebut adalah cuaca dingin. Dengan suhu
23 derajat Farenheit atau -5 derajat celcius saat siang hari,
diperkirakan saat malam suhu akan lebih turun lagi.
“Sekarang menjadi tugas utama kami untuk membuat membuat setiap kantor
dan rumah yang jendelanya hancur hangat, sehingga terhindar dari
pembekuan,” kunci Yurevich.
Kementerian Darurat Russia, mengatakan serpihan meteor yang masuk ke
atmosfer bumi pada hari ini, Jumat (15/2/2013), jatuh di tiga wilayah di
Russia, dan di negara tetangga Kazakhstan. Namun mereka tidak merinci ke tiga wilayah tersebut, namun warga yang tinggal di wilayah Chelyabinsk, Yekaterinburg, mengaku melihat serpihan batu meteor jatuh di wilayah mereka. Saat ini sekitar 20 ribu pekerja tanggap darurat telah dimobilisasi untuk membantu warga, sementara dilaporkan 400 orang dilarikan ke rumah sakit, dimana tiga diantaranya dalam kondisi serius. Sebagian besar mereka menderita luka-luka akibat pecahan kaca bangunan.
Dilaporkan
tingkat radiasi saat ini terpantau masih dalam ambang batas normal, dan
tidak ada satupun fasilitas nuklir yang dilaporkan mengalami kerusakan.
Berdasarkan laporan, meteor itu jatuh kurang dari satu hari sebelum asteroid 2.012 DA14 melintas dalam jarak yang cukup dekat dengan bumi sekitar 28.000 kilometer. Namun belum diketahui keterkaitan diantara dua asteroid tersebut. (TIM)
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar