MEDIA PUBLIK –
BANDUNG. Perusahaan harus melaksanakan kewajiban konsep Corporate Social
Responcibility (CSR) dengan baik dan tepat sasaran. Karena saat ini dunia
usaha, khususnya kelapa sawit sedang menghadapi masalah serius di pasar
internasional. Industri sawit nasional menghadapi masalah situasi harga,
hambatan perdagangan dan lingkungan, ditambah isu sosial. Ujar Susilo Bambang
Yudhoyono.
Pernyataan
tersebut disampaikan saat Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono membuka
Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) and 2014 Price Outlook di Bandung, Jawa
Barat, Kamis (28/11) pagi, pukul 10.00 WIB. Konferensi internasional kelapa
sawit ini merupakan kegiatan ke-9 yang diselenggarakan Gabungan Pengusaha Kelapa
Sawit Indonesia (GAPKI).
Presiden SBY yang
hadir didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono membuka acara yang dihadiri hampir 2
ribu peserta dari dalam dan luar negri itu. Pertemuan tingkat dunia itu secara
serius membahas capaian perusahaan kelapa sawit, baik yang bersifat global
maupun nasional.
Kepala Negara juga
meminta pihak perusahaan memperhatikan prinsip praktik usaha yang terbaik,
yaitu jangan merusak lingkungan. Terkait dengan masalah sosial yang berkembang
di lingkungan perusahaan Presiden meminta perusahaan secepatnya bersinergi
dengan masyarakat.
Menurut Presiden,
kalau perusahaan sawit tumbuh dengan baik pastikan kehidupan masyarakat sekitar
juga tumbuh baik. Kalau perusahaan tumbuh dengan cepat, kata SBY, pastikan
tidak merusak lingkungan.“Saya sebagai Presiden dan para menteri sudah pasang
badan dari LSM dan negara internasional saat ini, pembangunan kelapa sawit
sungguh-sungguh menjaga dan melestarikan lingkungan. Lingkungan bisa terjaga
dengan baik dan kesejahteraan masyarakat tumbuh dengan baik maka laksanakan CSR
dengan baik,” kata Kepala Negara.
Presiden menabuh
kendang sebagai simbol pembukaan konferensi tersebut. Presiden menyempatkan
diri mengunjungi sejumlah stand pameran yang menjadi bagian dari konferensi
yang dihadiri 2.000-an peserta dari 29 negara itu. Presiden mendatangi sejumlah
stand yang terkait dengan produk kelapa sawit, pendukung industri ini maupun
program-program CSR industri kelapa sawit seperti pendidikan, ekonomi maupun
lingkungan.
Ketua Umum Gapki,
Joefly Bachoeny mengatakan konferensi ini diharapkan mampu memberikan informasi
terkini terkait perkembangan mata rantai industri sawit. Selain itu, tantangan
industri minyak nabati pada beberapa dekade mendatang serta proyeksi harga
komoditas terutama CPO (minyak sawit mentah) tahun depan..
Ketua Panitia
IPOC, Mona Surya mengatakan, IPOC tahun ini mengangkat tema “Managing Market,
Strengthening Industry Value Chain”. (TIM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar