Berita Media Publik. Abdul Muhyi, Selasa
petang kemarin masih tampak lemah terbaring di RSUD Kota Tangerang.
Pemuda 22 tahun, warga Gang Mesjid RT01/002 Kelurahan Sarua, Kecamatan
Sawangan, Depok, Jawa Barat ini terpaksa dirawat setelah kemaluannya
hampir putus disayat seseorang. Diduga, Muhyi saat itu sedang berkencan
dengan seorang waria.
Sri, ibu korban, sempat
pingsan saat mendengar kabar anaknya masuk rumah sakit dengan penis yang
hampir putus. Setelah siuman, Sri langsung mendatangi anaknya yang
dirawat intensif di Ruang Mawar.
Lihat videonya di sini.
Peristiwa tragis yang menimpa Abdul diketahui ketika pihak Puskesmas mendatangi rumah Sri sekitar pukul 07.00. Petugas polisi menerangkan bahwa kemaluan Muhyi sudah tidak utuh lagi dan saat ini dirawat intensif di rumah sakit. "Saya dengar dari Puskesmas lalu dibawa ke sini," kata Sri.
Sampai saat ini keluarga korban belum mengetahui hal-ihwal kejadian nahas tersebut. Korban masih belum bisa memberikan keterangan karena kondisinya masih teramat lemah.
Menurut Sri, bukan hanya kelamin yang dipotong, rekan kencan Abdul yang belum diketahui identitasnya itu juga mengambil ponsel dan dompet Abdul. Kini, dia cuma bisa pasrah dan berharap pelaku mendapat hukuman yang setimpal.
Tujuh orang saksi untuk mengungkap kasus ini sudah diperiksa, tetapi belum ada satu orang yang melihat kejadian tersebut. Polisi masih meminta keterangan korban mulai dari rumah sampai ke Puskesmas dengan alat vital yang sudah terpotong.
"Korban mengaku sempat pergi ke beberapa tempat yang jaraknya tidak jauh dari lokasi pemotongan yakni dekat Universitas Pamulang. Tetapi dia tidak menyebutkan sedang melakukan apa di tempat itu," kata Kepala Sub bag Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Aswin saat dihubungi wartawan siang tadi, Kamis 16 Mei 2013.
Petugas tengah mendatangi beberapa lokasi itu untuk mengetahui tempat pemotongan kelamin Muhyi. Sebab, lokasi yang ditunjukkan korban kepada penyidik tidak ditemukan ceceran darah dan bekas senjata tajam. Korban, kata Aswin tidak memberikan informasi yang detail kepada penyidik untuk memproses kasusnya. "Dia malu jika diselidiki," ujarnya.
Dalam peristiwa ini, pelaku bukan hanya memotong penis korban tetapi mengambil barang-barang pribadi seperti handphone dan dompet. Polisi memastikan jika pelaku merupakan seorang perempuan dengan ciri-ciri berbadan gemuk.
Muhyi mengaku tidak sadarkan diri saat pelaku memotong kelaminnya, meski demikian dia masih sanggup berangkat ke Puskesmas yang berjarak 100 meter untuk mendapatkan pertolongan pertama. (TIM)
Lihat videonya di sini.
Peristiwa tragis yang menimpa Abdul diketahui ketika pihak Puskesmas mendatangi rumah Sri sekitar pukul 07.00. Petugas polisi menerangkan bahwa kemaluan Muhyi sudah tidak utuh lagi dan saat ini dirawat intensif di rumah sakit. "Saya dengar dari Puskesmas lalu dibawa ke sini," kata Sri.
Sampai saat ini keluarga korban belum mengetahui hal-ihwal kejadian nahas tersebut. Korban masih belum bisa memberikan keterangan karena kondisinya masih teramat lemah.
Menurut Sri, bukan hanya kelamin yang dipotong, rekan kencan Abdul yang belum diketahui identitasnya itu juga mengambil ponsel dan dompet Abdul. Kini, dia cuma bisa pasrah dan berharap pelaku mendapat hukuman yang setimpal.
Tujuh orang saksi untuk mengungkap kasus ini sudah diperiksa, tetapi belum ada satu orang yang melihat kejadian tersebut. Polisi masih meminta keterangan korban mulai dari rumah sampai ke Puskesmas dengan alat vital yang sudah terpotong.
"Korban mengaku sempat pergi ke beberapa tempat yang jaraknya tidak jauh dari lokasi pemotongan yakni dekat Universitas Pamulang. Tetapi dia tidak menyebutkan sedang melakukan apa di tempat itu," kata Kepala Sub bag Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Aswin saat dihubungi wartawan siang tadi, Kamis 16 Mei 2013.
Petugas tengah mendatangi beberapa lokasi itu untuk mengetahui tempat pemotongan kelamin Muhyi. Sebab, lokasi yang ditunjukkan korban kepada penyidik tidak ditemukan ceceran darah dan bekas senjata tajam. Korban, kata Aswin tidak memberikan informasi yang detail kepada penyidik untuk memproses kasusnya. "Dia malu jika diselidiki," ujarnya.
Dalam peristiwa ini, pelaku bukan hanya memotong penis korban tetapi mengambil barang-barang pribadi seperti handphone dan dompet. Polisi memastikan jika pelaku merupakan seorang perempuan dengan ciri-ciri berbadan gemuk.
Muhyi mengaku tidak sadarkan diri saat pelaku memotong kelaminnya, meski demikian dia masih sanggup berangkat ke Puskesmas yang berjarak 100 meter untuk mendapatkan pertolongan pertama. (TIM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar