BERITA MEDIA PUBLIK - TANJUNG. Kabupaten Tabalong diduga miskin SDM . Dugaan didasarkan atas  banyaknya tenaga kerja yang didatangkan dari luar Kalimantan oleh  perusahaan tambang yang beroperasi didaerah ini. Hal ini sering  dilontarkan masyarakat Tabalong yang kecewa atas banyak  tenaga kerja  putra daerah yang tidak terserap di sektor tersebut.
 
Aspihani Ideris,MH Direktur Eksekutif Lembaga Kerukunan Masyarakat  Kalimantan (LEKEM KALIMANTAN) menuturkan, bahwa di Tabalong kemungkinan  lain pejabat yang berwenangnya dalam tata kelola bidang ketenagakerjaan  SDM-nya miskin. Dan akibatnya mereka membiarkan terjadinya eksodus  tenaga kerja luar daerah yang memangkas hak-hak putra daerah dalam  kesempatan mendapat pekerjaan di berbagai sektor,khususnya sektor  pertambangan, ujarnya ketika di temui beberapa pencari berita, Minggu (19/2).
Lebih jauh aktivis yang gencar ber demo ini memberikan ulasan bahwa,  otonomi daerah seharusnya lebih membuka peluang putra daerah dalam  mendapatkan pekerjaan didaerahnya. Tetapi di Tabalong diduga sebaliknya  bertolak belakang dengan semangat otonomi itu sendiri, sedangkan kalau  Pejabat didaerah ini mau lebih jeli melihat, bahwa banyak putra daerah  yang memiliki tenaga terampil sesuai kebutuhan perusahaan itu sendiri  tidak terakomodasi, pungkas Aspihani.
Hal lain yang menjadi tolok ukur di Kabupaten Tabalong ini adalah  rangkap jabatan. Misalnya, Kepala Dinas Kesehatan Tabalong yang  merangkap sebagai direktur Rumah Sakit Umum Daerah . Rangkap jabatan ini  menjadi bahan pembicaraan masyarakat Kalimantan Selatan. " Tabalong  seperti tidak memiliki SDM yang cukup Berkompeten lagi,hingga rangkap  jabatan dibiarkan terus terjadi," kata salah seorang warga Tabalong yang  namanya minta tidak ditulis. (Abau)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar