Berita Media Publik - Jakarta. Terdakwa kasus suap Wisma Atlet, Muhammad Nazaruddin Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat,  kembali membeberkan peran para elet Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan Angelina Sondakh dalam  perkara proyek Hambalang.
Disebutkan oleh Nazar, sejak awal mereka  mengatur proyek pusat pelatihan atlet di kawasan Sentul, Bogor, Jawa  Barat, itu."Mas Anas yang mengkoordinasi semuanya," kata  Nazar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu, 8 Februari  2012.
Ketika menjadi Ketua Fraksi Demokrat DPR akhir 2009, menurut  Nazar, Anas, yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Demokrat, sudah bergerak dengan  menggelar sejumlah pertemuan membahas proyek itu, termasuk dengan pihak  Kementerian Pemuda dan Olahraga. ujar Nazaruddin kepada beberapa wartawan, Rabu (8/2).
Adapun tugas  Angie, panggilan Angelina Sondakh bertugas melobi Menteri Pemuda dan Olahraga  Andi Mallarangeng. Apa yang dilakukan anggota Komisi Olahraga DPR ini,  kata Nazar, adalah atas perintah Anas Urbaningrum. Tugas Angie termasuk merealisasi  duit ke Badan Anggaran DPR melalui Mirwan Amir, ujar Nazar.
Berdasarkan dokumen yang diperoleh Tempo, Angie pernah bertemu dengan  Andi di kantor Kementerian Olahraga pada Januari 2010. Angie meminta  Menteri Andi bekerja sama dengan Komisi Olahraga. "Baru nanti saya  (Angie) yang mengkomunikasikan dengan Banggar," kata Angie dalam dokumen  itu. Adapun Angie, sejak ditetapkan sebagai  tersangka dalam kasus Wisma Atlet, sulit ditemui.
Pada Januari atau Februari 2010, kata Nazar, Anas  bersama dirinya dan Angie bertemu dengan Kepala Badan Pertanahan  Nasional Joyo Winoto. Joyo diminta mempercepat sertifikasi tanah  Hambalang, yang empat tahun mangkrak. "Ibaratnya, hanya Anas yang bisa  keluarin itu sertifikat," ujar Nazar.
Baik Andi maupun  Anas sudah membantah tuduhan Nazar. Kemarin Anas kembali menyangkal.  "Tidak, tidak pernah saya mengerjakan proyek itu," kata Anas setelah  melantik pengurus Partai Demokrat Makassar dan Gowa, Sulawesi Selatan,  kemarin. (Tim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar