Media Publik - Berlin. Vatikan akhirnya memutuskan untuk menonaktifkan Uskup Jerman,
Fraz-Peter Tebartz-can Elst, kemarin. Ia dinilai tidak mencerminkan
kehidupan seorang uskup karena hidup mewah dan berfoya-foya. Keputusan
Paus Fransiskus itu dikeluarkan dua hari setelah dia menerima Uskup
Tebartz-van Elst di Roma untuk meminta penjelasan.
Pernyataan Vatikan mengatakan Paus Fransiskus mengambil
sikap komprehensif dan obyektif terkait hal itu dan Uskup Tebartz-van
Elst untuk sementara "tidak dapat melakukan tugasnya."
Keputusan Paus Fransiskus memberikan semangat baru bagi umat Katolik
Jerman dan harapan bahwa dia akan menerapkan nilai-nilai hidupnya yang
sederhana dalam hierarki gereja. Paus memilih untuk tinggal di sebuah
wisma di Vatikan, bukan apartemen mewah yang ditinggalkan pendahulunya.
Fransiskus juga pernah mengatakan uskup tidak boleh hidup seperti
pangeran.
»Keputusannya menunjukkan bahwa Paus menganggap kehidupan pastoral
dan teladan moral penting, bukan sekadar perhiasan,” kata Alberto
Melloni, sejarahwan Vatikan dan Direktur Lembaga Kajian Agama Yayasan
Yohanes XXIII, institut riset Katolik liberal di Bologna, Italia.
Uskup Limburg yang dijuluki »Uskup Bling” mulai menuai kontroversi
sejak dia merenovasi gereja yang sekaligus berfungsi sebagai rumahnya
dengan dana mencapai US$ 41 juta. Proyek itu menuai kecaman karena bak
mandinya saja bernilai US$ 20 ribu, taman senilai US$ 1,1 juta, serta
ditambah ruangan kebugaran.
Selain merenovasi rumah dengan mewah, Uskup Tebartz-van Elst
disebut-sebut menggunakan penerbangan kelas satu ketika mengunjungi umat
miskin India.
Tebartz-van Elst adalah uskup termuda Jerman saat ditempatkan oleh
Paus Benediktus pada Januari 2008. Dia ditahbiskan pada 1985 dan pernah
belajar di Prancis dan Universitas Notre Dame, Indiana. Gaya
kepemimpinannya telah menimbulkan ketidakpuasan di keuskupan. Beberapa
ribu jemaat menandatangani petisi menuntut agar Tebartz diganti sebelum
skandal renovasi itu mencuat.
Dalam pembelaannya, Tebartz mengatakan pengeluaran membengkak karena
renovasi mencakup 10 proyek. Sebagai bangunan cagar budaya, biaya izin
renovasinya juga besar. Dia mengatakan ruangan yang menjadi tempat
kediamannya hanya sebagian kecil dari seluruh proyek. (TIM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar